Anda pasti pernah mendengar istilah AC dan DC, terutama jika Anda pernah mempelajari tentang listrik. Namun, apakah Anda tahu apa arti dari kepanjangan AC dan DC? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang kepanjangan AC dan DC dan cara kerjanya.
Apa itu AC?
AC adalah kepanjangan dari Arus Bolak-Balik. Arus bolak-balik adalah arus listrik yang berubah arah secara teratur dan berulang kali. Arus bolak-balik sangat umum digunakan dalam sistem kelistrikan rumah dan industri. Sumber arus bolak-balik adalah generator listrik yang menghasilkan arus bolak-balik dengan kecepatan 50 hingga 60 siklus per detik.
Arus bolak-balik sangat efisien karena dapat ditransmisikan jarak jauh dengan kehilangan daya yang sangat kecil. Selain itu, arus bolak-balik juga dapat disimpan dalam baterai dan digunakan untuk menggerakkan motor listrik.
Apa itu DC?
DC adalah kepanjangan dari Arus searah. Arus searah adalah arus listrik yang mengalir dalam satu arah saja. Arus searah sangat umum digunakan dalam sistem kelistrikan mobil, pesawat terbang, kapal laut, dan peralatan elektronik lainnya.
Sumber arus searah adalah baterai, generator DC, atau power supply DC. Arus searah sangat efektif untuk menggerakkan motor listrik karena dapat dikendalikan dengan mudah menggunakan sirkuit elektronik dan dapat memberikan torsi yang lebih tinggi.
Perbedaan Antara AC dan DC
Salah satu perbedaan utama antara AC dan DC adalah arah aliran listrik. Dalam arus bolak-balik, arus listrik berubah arah secara teratur, sedangkan dalam arus searah, arus listrik mengalir dalam satu arah saja.
Arus bolak-balik lebih efisien dalam mentransmisikan daya jarak jauh dengan kehilangan daya yang sangat sedikit. Namun, arus searah lebih efektif dalam menggerakkan motor listrik karena dapat memberikan torsi yang lebih tinggi.
Contoh Penggunaan AC
AC sangat umum digunakan dalam sistem kelistrikan rumah dan industri. Contoh penggunaan AC adalah lampu, kipas angin, AC, mesin cuci, dan peralatan elektronik lainnya. Sumber arus bolak-balik adalah generator listrik yang menghasilkan arus bolak-balik dengan kecepatan 50 hingga 60 siklus per detik.
Contoh Penggunaan DC
DC sangat umum digunakan dalam sistem kelistrikan mobil, pesawat terbang, kapal laut, dan peralatan elektronik lainnya. Contoh penggunaan DC adalah baterai mobil, generator DC, dan power supply DC.
Cara Kerja AC
AC bekerja dengan menghasilkan arus bolak-balik yang mengalir melalui kabel listrik. Arus bolak-balik ini kemudian melewati transformator yang mengubah tegangan listrik. Tegangan listrik kemudian disalurkan ke peralatan elektronik yang membutuhkan daya.
Transformator sangat penting dalam sistem kelistrikan AC karena dapat mengubah tegangan listrik sesuai dengan kebutuhan peralatan elektronik. Tanpa transformator, tegangan listrik yang terlalu tinggi dapat merusak peralatan elektronik.
Cara Kerja DC
DC bekerja dengan menghasilkan arus searah yang mengalir melalui kabel listrik. Arus searah ini kemudian disalurkan ke peralatan elektronik yang membutuhkan daya.
Sumber arus searah dapat berupa baterai, generator DC, atau power supply DC. Ketika arus searah mengalir melalui motor listrik, motor listrik akan berputar dan memberikan daya mekanik.
Kesimpulan
AC dan DC adalah dua jenis arus listrik yang berbeda. AC adalah arus bolak-balik yang umum digunakan dalam sistem kelistrikan rumah dan industri. DC adalah arus searah yang umum digunakan dalam sistem kelistrikan mobil, pesawat terbang, kapal laut, dan peralatan elektronik lainnya.
Perbedaan utama antara AC dan DC adalah arah aliran listrik. Dalam arus bolak-balik, arus listrik berubah arah secara teratur, sedangkan dalam arus searah, arus listrik mengalir dalam satu arah saja.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan digunakan untuk tujuan yang berbeda-beda. Namun, keduanya sama-sama penting dalam sistem kelistrikan modern dan membantu kita untuk melakukan banyak hal dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel Kepanjangan AC dan DC
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM