TEKNOBGT
Pembukaan Kultum Singkat
Pembukaan Kultum Singkat

Pembukaan Kultum Singkat

Kultum singkat atau khutbah singkat adalah ceramah singkat yang biasanya disampaikan sebelum shalat Jumat atau shalat berjamaah lainnya. Pembukaan kultum singkat adalah bagian penting dari ceramah ini karena ini adalah awal dari keseluruhan ceramah. Oleh karena itu, penting bagi pembicara untuk memperhatikan bagaimana cara membuka kultum singkat dengan baik dan benar.

1. Menentukan Topik

Sebelum memulai pembukaan kultum singkat, penting bagi pembicara untuk menentukan topik yang akan dibahas. Topik yang dipilih harus relevan dengan situasi dan kondisi jamaah. Misalnya, dalam situasi pandemi seperti saat ini, topik tentang kesehatan dan keselamatan sangatlah relevan.

2. Membuat Outline

Setelah menentukan topik, pembicara harus membuat outline untuk kultum singkat. Outline ini berfungsi untuk memudahkan pembicara dalam menyampaikan ceramah. Dalam outline, pembicara dapat menentukan poin-poin penting yang akan disampaikan.

3. Memulai dengan Bismillah

Seperti dalam kegiatan lainnya, pembukaan kultum singkat juga dimulai dengan membaca Bismillah. Pembacaan Bismillah ini bertujuan untuk mengawali ceramah dengan membawa nama Allah SWT. Sehingga, ceramah menjadi lebih berkat dan bermanfaat bagi jamaah.

4. Memberikan Salam

Setelah membaca Bismillah, pembicara memberikan salam kepada jamaah. Salam ini berfungsi untuk memberikan rasa keakraban antara pembicara dan jamaah. Pembicara dapat memberikan salam dengan ucapan “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”.

5. Mengucapkan Puji Syukur

Setelah memberikan salam, pembicara mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT. Puji syukur ini bertujuan untuk menunjukkan rasa syukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita semua.

6. Mengenalkan Diri

Setelah mengucapkan puji syukur, pembicara memperkenalkan diri kepada jamaah. Pembicara dapat menyebutkan namanya, pekerjaannya, atau hal-hal lain yang relevan dengan topik yang akan dibahas.

7. Mengajak Jamaah untuk Berdoa

Setelah memperkenalkan diri, pembicara mengajak jamaah untuk berdoa bersama-sama. Doa ini bertujuan untuk memohon keberkahan dan petunjuk dari Allah SWT sebelum memulai ceramah.

8. Menyampaikan Tujuan Kultum Singkat

Setelah berdoa bersama, pembicara menyampaikan tujuan dari kultum singkat. Tujuan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada jamaah tentang apa yang akan dibahas dalam ceramah.

9. Menyampaikan Poin-Poin Utama

Setelah menyampaikan tujuan kultum singkat, pembicara menyampaikan poin-poin utama yang akan dibahas dalam ceramah. Poin-poin ini harus sesuai dengan outline yang telah dibuat sebelumnya.

10. Memberikan Contoh atau Ilustrasi

Agar ceramah menjadi lebih menarik dan mudah dipahami, pembicara dapat memberikan contoh atau ilustrasi yang relevan dengan topik yang dibahas. Contoh atau ilustrasi ini bertujuan untuk membantu jamaah memahami isi ceramah.

11. Mengutip Ayat atau Hadis

Dalam ceramah, pembicara dapat mengutip ayat atau hadis yang relevan dengan topik yang dibahas. Hal ini bertujuan untuk memberikan dasar hukum atau kebenaran dari apa yang disampaikan oleh pembicara.

12. Menyampaikan Pesan Moral

Setelah menyampaikan poin-poin utama, pembicara harus menyampaikan pesan moral kepada jamaah. Pesan moral ini bertujuan untuk memberikan arahan kepada jamaah tentang bagaimana cara mengaplikasikan isi ceramah dalam kehidupan sehari-hari.

13. Mengakhiri Ceramah dengan Doa

Setelah menyampaikan pesan moral, pembicara mengakhiri ceramah dengan doa. Doa ini bertujuan untuk memohon keberkahan dan petunjuk dari Allah SWT setelah mendengarkan ceramah.

14. Memberikan Salam Penutup

Setelah doa, pembicara memberikan salam penutup kepada jamaah. Salam penutup ini bertujuan untuk memberikan rasa keakraban antara pembicara dan jamaah sebelum berpisah.

15. Mengucapkan Terima Kasih

Sebelum meninggalkan mimbar, pembicara mengucapkan terima kasih kepada jamaah yang telah mendengarkan ceramah. Ucapan terima kasih ini bertujuan untuk memberikan penghormatan kepada jamaah.

16. Menyerahkan Mimbar kepada Imam

Setelah mengucapkan terima kasih, pembicara menyerahkan mimbar kepada imam atau pengurus masjid yang bertugas. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada imam atau pengurus masjid untuk menyampaikan pengumuman atau informasi penting lainnya.

17. Memberikan Kesempatan untuk Bertanya

Setelah selesai ceramah, pembicara memberikan kesempatan kepada jamaah untuk bertanya atau memberikan tanggapan. Hal ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara pembicara dan jamaah serta memastikan bahwa jamaah memahami isi ceramah.

18. Menjawab Pertanyaan dengan Baik

Jika ada pertanyaan dari jamaah, pembicara harus menjawab pertanyaan tersebut dengan baik dan benar. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada jamaah.

19. Memberikan Motivasi

Setelah menjawab pertanyaan, pembicara dapat memberikan motivasi atau semangat kepada jamaah agar mereka dapat mengaplikasikan isi ceramah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa ceramah tidak hanya sekedar menjadi informasi, tetapi juga dapat menjadi motivasi bagi jamaah.

Kesimpulan

Pembukaan kultum singkat adalah bagian penting dari ceramah ini. Oleh karena itu, penting bagi pembicara untuk memperhatikan bagaimana cara membuka kultum singkat dengan baik dan benar. Dalam pembukaan kultum singkat, pembicara harus menentukan topik, membuat outline, memulai dengan Bismillah, memberikan salam, mengucapkan puji syukur, memperkenalkan diri, mengajak jamaah untuk berdoa, menyampaikan tujuan kultum singkat, menyampaikan poin-poin utama, memberikan contoh atau ilustrasi, mengutip ayat atau hadis, menyampaikan pesan moral, mengakhiri ceramah dengan doa, memberikan salam penutup, mengucapkan terima kasih, menyerahkan mimbar kepada imam, memberikan kesempatan untuk bertanya, menjawab pertanyaan dengan baik, dan memberikan motivasi. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan kultum singkat dapat menjadi lebih bermanfaat bagi jamaah.

Artikel Pembukaan Kultum Singkat

© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM