TEKNOBGT
Sistem Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Pertanian
Sistem Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Pertanian

Sistem Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Pertanian

Masyarakat pertanian merupakan masyarakat yang memiliki sistem sosial yang unik. Salah satu yang membedakan masyarakat pertanian dengan masyarakat lainnya adalah adanya sistem stratifikasi sosial. Sistem ini terbentuk berdasarkan perbedaan status sosial, kekayaan, dan kekuasaan antara individu atau kelompok dalam masyarakat pertanian.

Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Pertanian

Sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat pertanian terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu:

  • Para petani atau buruh tani
  • Kepala desa atau pemimpin lokal
  • Pemilik tanah atau elite lokal

Perbedaan status sosial dan kekuasaan antara ketiga tingkatan tersebut menciptakan kesenjangan sosial yang cukup besar dalam masyarakat pertanian.

Para Petani atau Buruh Tani

Para petani atau buruh tani merupakan kelompok sosial paling bawah dalam sistem stratifikasi sosial masyarakat pertanian. Mereka adalah orang-orang yang bekerja di ladang atau sawah dengan upah yang sangat rendah. Mereka seringkali tidak memiliki tanah atau modal untuk membuka bisnis.

Para petani atau buruh tani juga seringkali tidak memiliki akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan yang memadai. Karena itu, mereka seringkali hidup dalam kemiskinan dan ketidakpastian ekonomi.

Kepala Desa atau Pemimpin Lokal

Kepala desa atau pemimpin lokal merupakan kelompok sosial yang memiliki kekuasaan yang cukup besar dalam masyarakat pertanian. Mereka biasanya dipilih oleh masyarakat untuk memimpin desa dan mengatur kehidupan sosial dan politik di sana.

Kepala desa atau pemimpin lokal seringkali memiliki akses terhadap sumber daya dan kekuasaan politik yang lebih besar dibandingkan dengan para petani atau buruh tani. Namun, status sosial mereka tidak selalu lebih tinggi dibandingkan dengan para petani atau buruh tani.

Pemilik Tanah atau Elite Lokal

Pemilik tanah atau elite lokal merupakan kelompok sosial paling atas dalam sistem stratifikasi sosial masyarakat pertanian. Mereka adalah orang-orang yang memiliki tanah atau ladang yang cukup besar, serta memiliki modal dan kekayaan yang cukup besar.

Pemilik tanah atau elite lokal seringkali memiliki akses terhadap sumber daya dan kekuasaan politik yang lebih besar dibandingkan dengan para petani atau buruh tani dan kepala desa. Mereka juga seringkali memiliki akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan yang lebih baik.

Kesenjangan Sosial dalam Masyarakat Pertanian

Perbedaan status sosial dan kekuasaan antara ketiga tingkatan dalam sistem stratifikasi sosial masyarakat pertanian menciptakan kesenjangan sosial yang cukup besar. Kelompok sosial yang berada di bagian bawah sistem stratifikasi sosial seringkali hidup dalam kemiskinan dan ketidakpastian ekonomi, sedangkan kelompok sosial yang berada di bagian atas seringkali hidup dalam kemakmuran dan kekuasaan yang besar.

Kesenjangan sosial ini juga menciptakan ketidakadilan dalam distribusi sumber daya dan kesempatan dalam masyarakat pertanian. Hal ini bisa menyebabkan konflik dan ketidakstabilan sosial dalam masyarakat.

Perubahan Sistem Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Pertanian

Sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat pertanian tidak selalu tetap. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan perubahan dalam sistem stratifikasi sosial tersebut, antara lain:

  • Perubahan dalam struktur ekonomi, seperti adanya perubahan teknologi atau adanya kesempatan bisnis yang baru
  • Perubahan dalam struktur politik, seperti adanya pergantian kepemimpinan atau adanya reformasi politik
  • Perubahan dalam struktur sosial, seperti adanya perubahan nilai-nilai sosial atau adanya gerakan sosial yang kuat

Perubahan dalam sistem stratifikasi sosial dapat mempengaruhi kesenjangan sosial dalam masyarakat pertanian. Jika perubahan tersebut tidak disertai dengan upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial, maka bisa menyebabkan konflik dan ketidakstabilan sosial dalam masyarakat pertanian.

Kesimpulan

Sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat pertanian terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu para petani atau buruh tani, kepala desa atau pemimpin lokal, dan pemilik tanah atau elite lokal. Perbedaan status sosial dan kekuasaan antara ketiga tingkatan tersebut menciptakan kesenjangan sosial yang cukup besar dalam masyarakat pertanian.

Kesenjangan sosial ini bisa menyebabkan ketidakadilan dalam distribusi sumber daya dan kesempatan dalam masyarakat pertanian. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial tersebut agar masyarakat pertanian bisa hidup dalam keadilan dan kesejahteraan yang sama.

Artikel Sistem Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Pertanian

© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM