Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Terutama pada musim hujan, banjir sering melanda daerah-daerah yang rawan terkena banjir. Bahasa Jawa juga memiliki ragam cara untuk memberitakan kejadian banjir seperti melalui pawarta. Berikut adalah contoh pawarta bahasa Jawa tentang banjir.
Pawarta Pertama
Dalam pawarta pertama ini, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Surakarta. Banjir terjadi karena hujan yang deras dan mengakibatkan beberapa wilayah di kota Surakarta terendam air. Warga yang tinggal di wilayah tersebut mengalami kesulitan untuk beraktivitas karena air yang cukup tinggi.
Pawarta Kedua
Pada pawarta kedua, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Yogyakarta. Banjir terjadi akibat dari curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan beberapa wilayah di kota Yogyakarta terendam air. Sejumlah jalan raya juga tergenang air sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan.
Pawarta Ketiga
Pada pawarta ketiga, dijelaskan bahwa banjir terjadi di Kabupaten Bantul. Banjir terjadi akibat dari hujan yang deras dan berlangsung cukup lama. Banyak rumah warga yang terendam air dan menyebabkan kerugian materi yang cukup besar. Beberapa warga juga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pawarta Keempat
Dalam pawarta keempat ini, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Semarang. Banjir terjadi karena meluapnya sungai yang ada di kota Semarang akibat dari curah hujan yang tinggi. Beberapa wilayah di kota Semarang terendam air dan mengganggu aktivitas warga.
Pawarta Kelima
Dalam pawarta kelima ini, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Solo. Banjir terjadi karena meluapnya sungai Bengawan Solo akibat dari curah hujan yang tinggi. Beberapa wilayah di kota Solo terendam air dan menyebabkan sejumlah jalan raya tergenang air sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan.
Pawarta Keenam
Dalam pawarta keenam ini, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Malang. Banjir terjadi karena meluapnya sungai Brantas akibat dari curah hujan yang tinggi. Beberapa wilayah di kota Malang terendam air dan mengganggu aktivitas warga. Beberapa rumah warga juga terendam air dan menyebabkan kerugian materi yang cukup besar.
Pawarta Ketujuh
Pada pawarta ketujuh, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Bandung. Banjir terjadi akibat dari curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan beberapa wilayah di kota Bandung terendam air. Beberapa jalan raya juga tergenang air sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan.
Pawarta Kedelapan
Pada pawarta kedelapan, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Palembang. Banjir terjadi akibat dari curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan beberapa wilayah di kota Palembang terendam air. Beberapa jalan raya juga tergenang air sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan.
Pawarta Kesembilan
Dalam pawarta kesembilan ini, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Medan. Banjir terjadi akibat dari curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan beberapa wilayah di kota Medan terendam air. Beberapa jalan raya juga tergenang air sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan.
Pawarta Kesepuluh
Dalam pawarta kesepuluh ini, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Jakarta. Banjir terjadi akibat dari curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan beberapa wilayah di kota Jakarta terendam air. Beberapa jalan raya juga tergenang air sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan.
Pawarta Kesebelas
Dalam pawarta kesebelas ini, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Denpasar. Banjir terjadi akibat dari curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan beberapa wilayah di kota Denpasar terendam air. Beberapa jalan raya juga tergenang air sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan.
Pawarta Keduabelas
Pada pawarta keduabelas, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Makassar. Banjir terjadi akibat dari curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan beberapa wilayah di kota Makassar terendam air. Beberapa jalan raya juga tergenang air sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan.
Pawarta Ketigabelas
Dalam pawarta ketigabelas ini, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Padang. Banjir terjadi akibat dari curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan beberapa wilayah di kota Padang terendam air. Beberapa jalan raya juga tergenang air sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan.
Pawarta Keempatbelas
Pada pawarta keempatbelas, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Balikpapan. Banjir terjadi akibat dari curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan beberapa wilayah di kota Balikpapan terendam air. Beberapa jalan raya juga tergenang air sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan.
Pawarta Kelimabelas
Dalam pawarta kelimabelas ini, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Samarinda. Banjir terjadi akibat dari curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan beberapa wilayah di kota Samarinda terendam air. Beberapa jalan raya juga tergenang air sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan.
Pawarta Keenambelas
Pada pawarta keenambelas, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Manado. Banjir terjadi akibat dari curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan beberapa wilayah di kota Manado terendam air. Beberapa jalan raya juga tergenang air sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan.
Pawarta Ketujuhbelas
Dalam pawarta ketujuhbelas ini, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Pontianak. Banjir terjadi akibat dari curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan beberapa wilayah di kota Pontianak terendam air. Beberapa jalan raya juga tergenang air sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan.
Pawarta Kedelapanbelas
Pada pawarta kedelapanbelas, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Palembang. Banjir terjadi akibat dari curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan beberapa wilayah di kota Palembang terendam air. Beberapa jalan raya juga tergenang air sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan.
Pawarta Kesembilanbelas
Dalam pawarta kesembilanbelas ini, dijelaskan bahwa banjir terjadi di kota Pekanbaru. Banjir terjadi akibat dari curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan beberapa wilayah di kota Pekanbaru terendam air. Beberapa
Artikel Contoh Pawarta Bahasa Jawa tentang Banjir
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM