Raja Brawijaya, Penguasa Kerajaan Majapahit yang Legendaris

admin 15 Maret 2023pendidikan36 Views

Raja Brawijaya, atau yang juga dikenal sebagai Raja Majapahit terakhir, adalah salah satu penguasa terbesar di Indonesia pada masa lalu. Ia memerintah dari tahun 1468 hingga 1478, dan dianggap sebagai salah satu penguasa terakhir dari kerajaan Majapahit yang legendaris.

Daftar Isi tampilkan

Asal Usul Raja Brawijaya

Berdasarkan catatan sejarah, Raja Brawijaya lahir di Kepanjen, Malang, pada tahun 1465. Ayahnya adalah Raja Kertabhumi, penguasa kerajaan Majapahit pada saat itu, sementara ibunya berasal dari Kerajaan Demak. Sejak kecil, Brawijaya sudah ditakdirkan untuk menjadi raja, dan ia pun mendapatkan pendidikan yang layak untuk mempersiapkan dirinya menjadi penguasa yang baik.

Pemerintahan Raja Brawijaya

Setelah naik tahta pada tahun 1468, Raja Brawijaya berhasil mempertahankan kekuasaannya dengan baik. Ia menekankan pentingnya kerjasama dengan bangsa-bangsa lain, dan menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan tetangga seperti Sunda, Bali, dan Malaka.

Selain itu, Raja Brawijaya juga berhasil membangun infrastruktur yang kuat, misalnya dengan memperbaiki sistem pengairan yang ada di kerajaannya. Ia juga mendukung pengembangan seni dan budaya, sehingga Majapahit menjadi salah satu pusat kebudayaan terbesar di Nusantara pada saat itu.

Perang Saudara dan Akhir Pemerintahan

Pada tahun 1478, terjadi perang saudara di dalam kerajaan Majapahit. Beberapa penguasa kerajaan bagian timur memprotes kebijakan Raja Brawijaya yang terlalu pro kekuasaan bangsa asing, sehingga terjadilah pemberontakan. Meskipun berhasil meredakan pemberontakan, Raja Brawijaya akhirnya mengundurkan diri dari tahtanya dan memilih hidup sebagai petapa di Gunung Kawi, Bali.

Kesimpulan

Raja Brawijaya, penguasa kerajaan Majapahit yang legendaris, meninggalkan jejak yang kuat dalam sejarah Indonesia. Ia adalah sosok penguasa yang bijaksana dan mampu membangun kerajaannya dengan baik. Meskipun akhirnya harus mengundurkan diri dari tahtanya, namun legacy-nya tetap terkenang hingga kini.