Contoh Distribusi: Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Contoh Distribusi: Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Contoh Distribusi: Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Dalam dunia bisnis, istilah distribusi sangat penting. Distribusi adalah proses pengiriman barang atau jasa dari produsen ke konsumen melalui saluran distribusi yang berbeda-beda. Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh-contoh distribusi yang sering digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

Distribusi Langsung

Distribusi langsung adalah cara yang paling sederhana dan paling umum digunakan oleh perusahaan. Dalam distribusi langsung, produsen mengirimkan produk langsung ke konsumen melalui toko ritel atau toko online. Contoh dari distribusi langsung adalah penjualan buku online melalui situs web seperti Amazon atau penjualan produk kosmetik melalui toko-toko ritel seperti Sephora.

Distribusi Tidak Langsung

Distribusi tidak langsung melibatkan beberapa saluran distribusi sebelum akhirnya sampai ke konsumen. Salah satu contoh dari distribusi tidak langsung adalah penjualan mobil melalui dealer mobil. Dealer mobil membeli mobil dari produsen dan kemudian menjualnya kepada konsumen. Dalam hal ini, dealer mobil adalah perantara antara produsen dan konsumen.

Distribusi Eksklusif

Dalam distribusi eksklusif, produsen hanya menjual produknya melalui satu atau beberapa saluran distribusi tertentu. Contoh dari distribusi eksklusif adalah penjualan produk Apple melalui toko Apple dan situs web resmi Apple. Hanya toko Apple dan situs web resmi Apple yang diizinkan untuk menjual produk Apple.

Distribusi Intensif

Distribusi intensif adalah kebalikan dari distribusi eksklusif. Dalam distribusi intensif, produsen menjual produknya melalui banyak saluran distribusi. Contoh dari distribusi intensif adalah penjualan produk makanan ringan melalui toko-toko kecil, supermarket, dan toko online. Produk makanan ringan dapat dibeli di mana saja dan tidak terbatas pada satu atau beberapa saluran distribusi tertentu.

Distribusi Selektif

Dalam distribusi selektif, produsen hanya menjual produknya melalui beberapa saluran distribusi tertentu. Contoh dari distribusi selektif adalah penjualan produk parfum melalui toko-toko parfum tertentu. Produsen parfum hanya menjual produknya melalui toko-toko parfum yang telah disepakati.

Distribusi Vertikal

Dalam distribusi vertikal, produsen bekerja sama dengan saluran distribusi untuk mengontrol distribusi produknya. Produsen dapat berkolaborasi dengan distributor, agen, atau pengecer untuk memastikan produknya sampai ke konsumen dengan baik. Contoh dari distribusi vertikal adalah penjualan produk perawatan kulit melalui salon kecantikan. Produsen produk perawatan kulit bekerja sama dengan salon kecantikan untuk menjual produknya kepada konsumen.

Keuntungan dan Kerugian dari Setiap Jenis Distribusi

Setiap jenis distribusi memiliki keuntungan dan kerugian yang berbeda-beda. Distribusi langsung, misalnya, memberikan produsen kontrol penuh atas produknya dan mengurangi biaya distribusi. Namun, distribusi langsung juga memerlukan biaya yang lebih tinggi untuk pemasaran dan promosi produk.

Distribusi tidak langsung, di sisi lain, memungkinkan produsen mencapai sejumlah besar konsumen dengan biaya yang lebih rendah. Namun, produsen harus membagi keuntungan dengan perantara dan kehilangan sedikit kontrol atas produknya.

Dalam distribusi eksklusif, produsen dapat memastikan bahwa produknya hanya dijual melalui saluran distribusi yang dipilih dengan hati-hati. Namun, ini juga berarti bahwa produk tidak tersedia di toko-toko lain dan mungkin sulit untuk mencapai konsumen yang potensial.

Dalam distribusi intensif, produsen dapat mencapai sejumlah besar konsumen dengan mudah. Namun, produk mungkin hilang di antara banyak produk lainnya yang dijual di toko-toko yang sama.

Dalam distribusi selektif, produsen dapat memastikan bahwa produknya hanya dijual melalui saluran distribusi tertentu yang telah disepakati. Namun, ini juga berarti bahwa produk tidak tersedia di toko-toko lain dan mungkin sulit untuk mencapai konsumen yang potensial.

Dalam distribusi vertikal, produsen dapat memastikan bahwa produknya sampai ke konsumen dengan baik dan aman. Namun, produsen harus bekerja sama dengan saluran distribusi dan membagi keuntungan dengan mereka.

Bagaimana Memilih Jenis Distribusi yang Tepat?

Memilih jenis distribusi yang tepat tergantung pada produk yang akan dijual, target pasar, dan tujuan bisnis. Produsen harus mempertimbangkan biaya, kontrol atas produk, dan kemampuan untuk mencapai konsumen yang potensial.

Jika produsen ingin menjaga kontrol penuh atas produknya dan memiliki biaya yang lebih tinggi untuk pemasaran dan promosi produk, distribusi langsung mungkin menjadi pilihan terbaik. Jika produsen ingin mencapai sejumlah besar konsumen dengan biaya yang lebih rendah, distribusi tidak langsung mungkin menjadi pilihan terbaik.

Jika produsen ingin memastikan bahwa produk hanya dijual melalui saluran distribusi tertentu yang dipilih dengan hati-hati, distribusi eksklusif atau selektif mungkin menjadi pilihan terbaik. Jika produsen ingin mencapai sejumlah besar konsumen dengan mudah, distribusi intensif mungkin menjadi pilihan terbaik.

Dalam memilih jenis distribusi yang tepat, produsen harus mempertimbangkan berbagai faktor dan memilih jenis distribusi yang sesuai dengan tujuan bisnisnya.

Kesimpulan

Distribusi adalah bagian penting dari bisnis dan memainkan peran penting dalam menjual produk ke konsumen. Dalam artikel ini, kita telah membahas berbagai jenis distribusi seperti distribusi langsung, tidak langsung, eksklusif, intensif, selektif, dan vertikal. Setiap jenis distribusi memiliki keuntungan dan kerugian yang berbeda-beda dan memilih jenis distribusi yang tepat tergantung pada produk yang akan dijual, target pasar, dan tujuan bisnis.

Artikel Contoh Distribusi: Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?

© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM