Arti Al Bashir adalah mantan presiden Sudan yang saat ini dipenjara. Ia memerintah Sudan selama hampir tiga dekade, dari tahun 1989 hingga 2019. Pada awalnya, banyak orang di Sudan yang menganggapnya sebagai pemimpin yang kuat dan pandai. Namun, semakin lama ia berkuasa, semakin banyak pula pengkritik yang menyatakan kekecewaannya terhadap pemerintahannya.
Awal Karir Politik Arti Al Bashir
Arti Al Bashir lahir pada tahun 1944 di desa Hosh Bannaga, yang terletak di daerah utara Sudan. Ia bergabung dengan militer Sudan pada tahun 1960-an dan pernah menjadi bagian dari pasukan di Yaman selama perang sipil di negara tersebut. Pada tahun 1989, ia memimpin sebuah kudeta yang berhasil menggulingkan pemerintah Sudan yang sebelumnya dipimpin oleh Sadiq al-Mahdi.
Kebijakan Pemerintahan Arti Al Bashir
Sejak berkuasa, Arti Al Bashir banyak mengadopsi kebijakan-kebijakan yang kontroversial. Pada tahun 2003, ia memerintahkan penindasan terhadap kelompok pemberontak di Darfur. Tindakan tersebut menyebabkan konflik berkepanjangan yang menewaskan ratusan ribu orang dan mengungsi jutaan lainnya.
Selain itu, Arti Al Bashir juga dikenal sebagai presiden yang otoriter. Ia membatasi kebebasan pers dan menghukum para pengkritiknya. Ia juga melaksanakan syariat Islam secara ketat, termasuk hukuman cambuk dan amputasi bagi para pelaku kejahatan.
Penggulingan Arti Al Bashir
Pada tahun 2019, terjadi aksi protes besar-besaran di Sudan yang menuntut pengunduran diri Arti Al Bashir. Demonstrasi tersebut dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar dan kebutuhan dasar yang semakin sulit dipenuhi. Setelah beberapa bulan, pada tanggal 11 April 2019, Arti Al Bashir akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya.
Namun, meski sudah tidak menjabat lagi sebagai presiden, Arti Al Bashir masih dianggap bertanggung jawab atas kebijakan-kebijakan kontroversial yang dilaksanakan selama pemerintahannya. Ia ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan Sudan pada tahun 2019.
Peran Arti Al Bashir Dalam Konflik Sudan Selatan
Selain konflik di Darfur, Arti Al Bashir juga terlibat dalam konflik di Sudan Selatan. Ia menentang gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Sudan Utara. Konflik tersebut akhirnya berakhir pada tahun 2005, setelah pemerintah Sudan dan gerakan separatis menandatangani perjanjian damai.
Pengaruh Arti Al Bashir Di Sudan
Arti Al Bashir masih memiliki pengaruh yang besar di Sudan meski sudah tidak menjabat sebagai presiden. Banyak pendukungnya yang masih setia padanya dan menganggapnya sebagai pahlawan nasional. Namun, banyak pula yang merasa kecewa terhadap pemerintahannya yang otoriter dan kontroversial.
Setelah Arti Al Bashir digulingkan, Sudan mengalami perubahan besar. Pemerintahan sementara yang dipimpin oleh jenderal Abdel Fattah al-Burhan mengambil langkah-langkah untuk membuka ruang demokrasi dan mengakhiri konflik di Sudan.
Kesimpulan
Arti Al Bashir adalah mantan presiden Sudan yang berkuasa selama hampir tiga dekade. Selama pemerintahannya, ia mengadopsi kebijakan-kebijakan kontroversial yang menyebabkan banyak kritik dari dalam dan luar negeri. Ia digulingkan dari jabatannya pada tahun 2019 dan saat ini sedang dipenjara karena dianggap bertanggung jawab atas kebijakan-kebijakan tersebut.
Artikel Arti Al Bashir: Pemimpin Sudan Yang Dipenjara
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM