Mad Tabi’i merupakan sosok yang tak asing lagi di kalangan para santri Indonesia. Ia dikenal sebagai murid setia dari Syaikh Abdul Qadir Jailani, seorang ulama besar yang sangat dihormati di dunia Islam. Kehidupan Mad Tabi’i penuh dengan lika-liku yang menarik perhatian banyak orang.
Awal Kehidupan Mad Tabi’i
Mad Tabi’i lahir di kota Balkh, Afghanistan pada abad ke-12. Ayahnya, Abu Bakar, adalah seorang ulama dari kalangan Syiah. Namun, ketika Mad Tabi’i masih kecil, ayahnya meninggal dan ia pun dibesarkan oleh pamannya yang merupakan seorang Sunni.
Sejak kecil, Mad Tabi’i sudah menunjukkan bakatnya dalam ilmu agama. Ia sering mengikuti kajian-kajian agama yang diadakan oleh para ulama terkemuka di kota Balkh.
Perjalanan Hidup Mad Tabi’i
Setelah dewasa, Mad Tabi’i memutuskan untuk meninggalkan Balkh dan melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk menuntut ilmu. Ia pernah belajar di berbagai daerah di Asia Tengah, termasuk di Bukhara dan Samarkand.
Selama perjalanan, Mad Tabi’i sering mengalami berbagai kesulitan. Ia pernah kehilangan segala hartanya saat sedang dalam perjalanan, dan beberapa kali ia juga mengalami sakit yang cukup parah. Namun, semua itu tidak membuatnya patah semangat untuk terus belajar dan mencari ilmu.
Bertemu dengan Syaikh Abdul Qadir Jailani
Suatu hari, Mad Tabi’i bertemu dengan Syaikh Abdul Qadir Jailani di kota Baghdad. Saat itu, Syaikh Abdul Qadir Jailani sedang mengajar di masjid Al-Harithiyyah. Mad Tabi’i langsung terkesima dengan ilmu dan kedermawanan Syaikh Abdul Qadir Jailani.
Setelah belajar dengan Syaikh Abdul Qadir Jailani selama beberapa waktu, Mad Tabi’i memutuskan untuk menjadi murid setia beliau. Ia mengikuti Syaikh Abdul Qadir Jailani ke berbagai tempat, dan selalu berusaha untuk menyerap ilmu dan petunjuk dari sang guru.
Kehidupan sebagai Murid Syaikh Abdul Qadir Jailani
Kehidupan Mad Tabi’i sebagai murid Syaikh Abdul Qadir Jailani tidaklah mudah. Ia harus mengikuti berbagai aturan dan disiplin yang ketat, serta harus selalu siap untuk memberikan pelayanan kepada sang guru. Namun, semua itu tidak membuat Mad Tabi’i kehilangan semangat dan tekadnya untuk terus berjuang dalam menuntut ilmu.
Selama menjadi murid Syaikh Abdul Qadir Jailani, Mad Tabi’i juga banyak belajar tentang tarekat dan suluk, yaitu cara-cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ia juga sering mendapatkan petunjuk langsung dari sang guru dalam berbagai masalah kehidupan.
Kepedulian Mad Tabi’i terhadap Sesama
Selain belajar agama, Mad Tabi’i juga sangat peduli terhadap sesama. Ia sering membantu orang-orang yang membutuhkan, terutama mereka yang sedang dalam kesulitan. Ia juga selalu berusaha untuk menyelesaikan konflik dan perselisihan dengan cara yang damai.
Kepedulian Mad Tabi’i terhadap sesama terlihat dari banyaknya orang yang datang mencari bantuan darinya. Ia juga sering memberikan nasihat dan motivasi kepada mereka yang sedang mengalami kesulitan dalam hidup.
Kehidupan Setelah Wafatnya Syaikh Abdul Qadir Jailani
Setelah Syaikh Abdul Qadir Jailani wafat, Mad Tabi’i sangat bersedih hati. Namun, ia tetap berusaha untuk menjaga warisan ilmu dan ajaran dari sang guru. Ia kemudian menjadi salah satu ulama besar yang sangat dihormati di dunia Islam, dan banyak murid yang datang belajar darinya.
Selain mengajar, Mad Tabi’i juga sering melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk menyebarkan ajaran Islam. Ia pernah melakukan perjalanan ke India, Persia, dan berbagai daerah di Asia Tengah.
Keistimewaan Mad Tabi’i
Keistimewaan Mad Tabi’i tidak hanya terletak pada ilmu agamanya, tetapi juga pada kepribadiannya yang sangat baik. Ia selalu bersikap rendah hati dan ramah terhadap semua orang. Ia juga sangat disiplin dalam menjalankan ibadah, serta selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selain itu, Mad Tabi’i juga sangat tekun dalam menuntut ilmu. Ia selalu berusaha untuk memahami setiap konsep dan ajaran dalam agama Islam secara mendalam.
Karya-karya Mad Tabi’i
Selama hidupnya, Mad Tabi’i juga menulis banyak karya-karya yang sangat bermanfaat bagi umat Islam. Beberapa di antaranya adalah kitab “Al-Faraidh”, “Al-Tarikh al-Kabir”, dan “Al-Tarikh al-Saghir”. Karya-karya tersebut sangat terkenal dan masih banyak dibaca hingga saat ini.
Selain itu, Mad Tabi’i juga sering membuat syair-syair yang mengandung makna-makna yang dalam. Syair-syair tersebut sering dibacakan dalam majlis-majlis zikir dan pengajian di berbagai tempat.
Warisan Mad Tabi’i
Warisan Mad Tabi’i tidak hanya terletak pada karya-karyanya, tetapi juga pada ajaran-ajarannya yang sangat berharga. Ia selalu menekankan pentingnya menjaga akhlaq dan budi pekerti yang baik, serta selalu mengajak umat Islam untuk selalu berpegang teguh pada ajaran Islam yang murni.
Kehidupan Mad Tabi’i yang penuh dengan suka duka dan perjuangan menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama para santri di Indonesia. Ia adalah sosok yang sangat dihormati dan dijadikan panutan dalam menuntut ilmu dan beribadah kepada Allah SWT.
Kesimpulan
Mad Tabi’i adalah sosok yang sangat berjasa dalam perkembangan agama Islam. Kehidupannya yang penuh dengan lika-liku dan perjuangan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia adalah salah satu ulama besar yang sangat dihormati di dunia Islam, dan karya-karyanya masih banyak dibaca hingga saat ini. Semoga kita semua bisa mengambil manfaat dan inspirasi dari kehidupan Mad Tabi’i.
ArtikelSuka Duka di Balik Kisah Mad Tabi’i
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM