Sampiran adalah bagian awal dari sebuah puisi atau syair yang mengungkapkan tema atau topik yang akan dibahas dalam rangkaian bait-bait selanjutnya. Sampiran juga dapat diartikan sebagai pengantar atau pembuka dari isi puisi atau syair tersebut.
Asal Usul Sampiran
Sampiran berasal dari bahasa Jawa yang berarti “sesuatu yang tersembunyi”. Awalnya, sampiran hanya digunakan dalam sastra Jawa kuno seperti kakawin dan kidung. Namun, seiring berkembangnya sastra di Indonesia, sampiran juga digunakan dalam puisi dan syair dalam bahasa Indonesia.
Fungsi Sampiran
Sampiran memiliki beberapa fungsi dalam puisi atau syair, di antaranya:
- Sebagai pengantar atau pembuka dari isi puisi atau syair
- Memberikan gambaran atau tema yang akan dibahas dalam rangkaian bait-bait selanjutnya
- Menarik perhatian pembaca dan membuat mereka tertarik untuk terus membaca puisi atau syair tersebut
Ciri-ciri Sampiran
Terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat ditemukan dalam sampiran, di antaranya:
- Terdiri dari satu atau beberapa bait
- Mengungkapkan tema atau topik yang akan dibahas dalam rangkaian bait-bait selanjutnya
- Dapat berupa kalimat tunggal atau beberapa kalimat pendek
- Menarik perhatian pembaca dan membuat mereka tertarik untuk terus membaca puisi atau syair tersebut
Contoh Sampiran
Berikut adalah contoh sampiran dalam puisi:
Di bawah hujan yang deras
Kutemukan dirimu yang kurasakan
Terhanyut dalam rindu yang terpendam
Kini kusadari, betapa besar cinta kita
Pada contoh di atas, sampiran terletak pada bait pertama yang menggambarkan suasana hujan dan menunjukkan bahwa puisi ini akan membahas tentang rindu dan cinta.
Kesimpulan
Sampiran merupakan bagian awal dari sebuah puisi atau syair yang berfungsi sebagai pengantar atau pembuka dari isi puisi atau syair tersebut. Sampiran juga dapat memberikan gambaran atau tema yang akan dibahas dalam rangkaian bait-bait selanjutnya serta menarik perhatian pembaca. Oleh karena itu, sampiran sangat penting dalam sebuah puisi atau syair.
Artikel Sampiran Adalah
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM