Hukum Aqiqah dalam Islam
Hukum Aqiqah dalam Islam

Hukum Aqiqah dalam Islam

Aqiqah merupakan salah satu tradisi penting dalam Islam, khususnya bagi orang tua yang telah diberikan anak. Aqiqah berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti pemotongan. Pemotongan hewan korban ini dilakukan sebagai bentuk syukur atas kelahiran anak dan sebagai upaya mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat sekitar.

Dasar Hukum Aqiqah

Seperti halnya ibadah lainnya, aqiqah juga memiliki dasar hukum dari Al-Quran dan Hadist. Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 89 menyebutkan, “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya anggur, perjudian, berhala, dan azlam adalah barang yang najis, termasuk perbuatan syirik yang termasuk perbuatan keji. Maka hindarilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” Sedangkan hadist yang berkaitan dengan aqiqah adalah hadist dari Abu Darda yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tiap-tiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh. Dan di dalamnya dicukur rambutnya dan diberi nama.”

Waktu Pelaksanaan Aqiqah

Pelaksanaan aqiqah ini sebaiknya dilakukan pada hari ke tujuh setelah kelahiran bayi. Hal ini sesuai dengan hadist yang telah disebutkan sebelumnya. Namun, jika ada kendala seperti kondisi bayi atau keluarga yang tidak memungkinkan, aqiqah dapat dilaksanakan pada hari-hari berikutnya.

Prosedur Pelaksanaan Aqiqah

Adapun prosedur pelaksanaan aqiqah dalam Islam adalah sebagai berikut:

1. Memilih hewan kurban yang akan disembelih, biasanya adalah kambing atau domba.

2. Menyembelih hewan kurban dengan menyebut nama Allah dan menyebutkan bahwa hewan tersebut sebagai aqiqah untuk anak yang dilahirkan.

3. Memotong daging hewan kurban menjadi tiga bagian, dua bagian untuk dibagikan kepada fakir miskin dan satu bagian untuk dimasak dan dihidangkan kepada keluarga dan tamu undangan.

4. Setelah proses penyembelihan selesai, rambut bayi akan dicukur dan diberi nama. Pemotongan rambut ini dilakukan sebagai bentuk penunjukkan bahwa bayi telah menjadi anak manusia yang mempunyai tanggung jawab dan hak yang sama dengan manusia lainnya.

Keutamaan Aqiqah

Ada banyak keutamaan yang dapat diperoleh melalui pelaksanaan aqiqah ini. Beberapa di antaranya adalah:

1. Menambah rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak.

2. Menjalin tali silaturahmi dengan keluarga dan masyarakat sekitar.

3. Memberikan manfaat bagi orang-orang yang membutuhkan, khususnya fakir miskin.

4. Memberikan pelajaran bagi anak tentang pentingnya berbagi dan kepedulian terhadap sesama.

Kesimpulan

Secara singkat, aqiqah merupakan tradisi penting dalam Islam yang memiliki banyak manfaat dan keutamaan. Pelaksanaannya dilakukan pada hari ke tujuh setelah kelahiran anak dengan menyembelih hewan kurban, memotong daging, mencukur rambut bayi, dan memberi nama. Semoga artikel ini dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca tentang hukum aqiqah dalam Islam.

Artikel Hukum Aqiqah dalam Islam

© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM