Simbiosis parasitisme adalah bentuk hubungan simbiosis antara dua spesies dimana satu spesies (parasit) diuntungkan dan spesies lainnya (inang) dirugikan. Parasit adalah organisme yang hidup di dalam atau di atas inangnya dan memperoleh nutrisi dari inangnya. Inang menjadi sumber makanan bagi parasit dan seringkali mengalami kerugian secara biologis dan ekonomis.
Jenis-jenis Parasit pada Hewan
Parasit pada hewan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu parasit eksternal dan internal. Parasit eksternal hidup di luar tubuh inang seperti kutu, caplak, dan tungau. Sedangkan parasit internal hidup di dalam tubuh inang seperti cacing, protozoa, dan bakteri.
Parasit eksternal menyebabkan kerugian secara langsung pada inangnya. Mereka mengisap darah dan menyebabkan iritasi pada kulit inang. Sedangkan parasit internal menyebabkan penyakit pada inang dan dapat mengurangi produktivitas hewan seperti pertumbuhan yang lambat dan produksi susu yang rendah.
Jenis-jenis Parasit pada Tumbuhan
Parasit pada tumbuhan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu parasit obligat dan fakultatif. Parasit obligat hanya dapat hidup pada tumbuhan inangnya sedangkan parasit fakultatif dapat hidup pada tanaman atau organisme lain di luar inangnya.
Parasit pada tumbuhan menyebabkan kerugian ekonomis yang besar. Mereka menyerap nutrisi dari tumbuhan inang dan mengurangi produktivitasnya. Beberapa parasit juga dapat menyebabkan kematian pada tumbuhan inangnya.
Contoh Parasit pada Hewan
Beberapa contoh parasit pada hewan antara lain:
1. Cacing hati (Fasciola hepatica) pada sapi
2. Caplak pada anjing dan kucing
3. Kutu pada kuda
4. Protozoa (Babesia spp.) pada sapi dan domba
5. Cacing tambang pada manusia
Contoh Parasit pada Tumbuhan
Beberapa contoh parasit pada tumbuhan antara lain:
1. Cuscuta spp. (tali putri) pada tanaman tomat
2. Orobanche spp. (tikus putri) pada tanaman kentang
3. Meloidogyne spp. (nematoda) pada tanaman jagung
4. Phytophthora spp. pada tanaman cabai
5. Puccinia spp. (karat) pada tanaman gandum
Dampak Negatif Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme memiliki dampak negatif yang besar pada inangnya. Beberapa dampak negatif dari simbiosis parasitisme antara lain:
1. Penurunan produktivitas
2. Penyakit
3. Kematian
4. Kerugian ekonomis
5. Kerugian lingkungan
Pengendalian Parasit
Pengendalian parasit dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti:
1. Penggunaan obat-obatan
2. Penggunaan insektisida
3. Penggunaan vaksin
4. Pembersihan kandang atau lingkungan
5. Penggunaan varietas tanaman tahan terhadap parasit
Simbiosis Lainnya
Selain simbiosis parasitisme, terdapat beberapa jenis simbiosis lainnya seperti:
1. Simbiosis mutualisme
2. Simbiosis komensalisme
3. Simbiosis amensalisme
Simbiosis mutualisme adalah bentuk simbiosis dimana kedua spesies diuntungkan. Contohnya adalah hubungan antara kumbang dan bunga. Kumbang memperoleh makanan dari nektar bunga sementara bunga dibantu dalam penyerbukan.
Simbiosis komensalisme adalah bentuk simbiosis dimana satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak mendapat keuntungan atau kerugian. Contohnya adalah burung yang membuat sarang di pohon.
Simbiosis amensalisme adalah bentuk simbiosis dimana satu spesies dirugikan dan spesies lainnya tidak mendapat keuntungan atau kerugian. Contohnya adalah tumbuhan yang menghasilkan senyawa kimia yang dapat membunuh bakteri di sekitarnya.
Kesimpulan
Simbiosis parasitisme adalah bentuk hubungan simbiosis yang merugikan inangnya. Parasit menyebabkan kerugian secara biologis dan ekonomis pada inang. Pengendalian parasit dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti penggunaan obat-obatan, insektisida, dan vaksin. Selain simbiosis parasitisme, terdapat juga jenis simbiosis lainnya seperti simbiosis mutualisme, komensalisme, dan amensalisme.
Artikel Simbiosis Parasitisme: Hubungan Simbiosis yang Tidak Menguntungkan
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM