Arab Saudi dikenal sebagai negara yang kaya akan minyak bumi, kekayaan alamnya menjadikan negara ini sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Salah satu hal yang membedakan Arab Saudi dengan negara lainnya adalah mata uangnya yang bernama Saudi Riyal. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang sejarah, nilai, dan pemakaian mata uang Arab Saudi.
Sejarah Mata Uang Arab Saudi
Mata uang Arab Saudi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1925 oleh Raja Abdulaziz Al Saud. Pada saat itu, mata uang yang digunakan di Arab Saudi adalah rupiah Hijaz dan rupiah Nejd. Namun, pada tahun 1932 Raja Abdulaziz Al Saud menyatukan kedua negara tersebut dan mengeluarkan mata uang baru yang bernama Saudi Riyal.
Selama beberapa dekade, mata uang Arab Saudi memiliki nilai yang tetap terhadap Dolar AS. Namun, pada tahun 1986 nilai Riyal mulai diubah menjadi floating exchange rate, yang berarti nilai Riyal berubah-ubah terhadap mata uang lainnya.
Nilai Mata Uang Arab Saudi
Nilai mata uang Arab Saudi saat ini berada di antara 0,27 hingga 0,28 Dolar AS per Riyal. Namun, nilai ini dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi pasar keuangan global dan ekonomi Arab Saudi sendiri.
Salah satu hal yang membuat nilai Riyal stabil adalah karena Arab Saudi memiliki cadangan devisa yang besar, yaitu sekitar 500 miliar Dolar AS. Cadangan devisa ini digunakan untuk menjaga stabilitas nilai Riyal dan ekonomi negara.
Pemakaian Mata Uang Arab Saudi
Mata uang Arab Saudi, Riyal, digunakan sebagai alat pembayaran resmi di Arab Saudi. Selain itu, Riyal juga digunakan sebagai alat pembayaran di negara-negara sekitar seperti Kuwait, Bahrain, dan Qatar.
Di Arab Saudi, Riyal tersedia dalam bentuk kertas dan koin. Kertas Riyal tersedia dalam denominasi 1, 5, 10, 20, 50, 100, 200, dan 500 Riyal. Sedangkan koin Riyal tersedia dalam denominasi 1, 5, 10, 25, 50, 100, dan 500 halala.
Pemakaian kartu kredit dan debit juga semakin populer di Arab Saudi. Banyak tempat di Arab Saudi yang menerima pembayaran dengan kartu kredit dan debit, termasuk tempat wisata, restoran, dan hotel.
Tren Penggunaan Mata Uang Digital di Arab Saudi
Di beberapa negara, penggunaan mata uang digital semakin populer dan menjadi alternatif yang lebih efisien daripada uang tunai. Di Arab Saudi, beberapa bank dan perusahaan fintech sudah mulai mengembangkan teknologi mata uang digital.
Salah satu contoh adalah Saudi Arabian Monetary Authority (SAMA) yang telah meluncurkan program Fintech Saudi. Program ini bertujuan untuk mempromosikan inovasi fintech di Arab Saudi dan meningkatkan akses ke layanan keuangan di seluruh negeri.
Beberapa perusahaan fintech, seperti PayTabs dan Halalah, juga sudah mulai menawarkan layanan pembayaran digital di Arab Saudi. Hal ini menunjukkan bahwa tren penggunaan mata uang digital semakin berkembang di Arab Saudi.
Perbedaan Antara Riyal dan Dirham
Saat berbicara tentang mata uang Arab, banyak orang seringkali bingung antara Riyal dan Dirham. Riyal adalah mata uang Arab Saudi, sedangkan Dirham adalah mata uang Uni Emirat Arab.
Meskipun keduanya memiliki nilai yang sama, tetapi keduanya memiliki desain yang berbeda. Dirham memiliki desain yang lebih kuno dan tradisional, sementara Riyal memiliki desain yang lebih modern dan futuristik.
Kesimpulan
Arab Saudi adalah negara dengan mata uang yang bernama Riyal. Mata uang ini diperkenalkan pada tahun 1925 oleh Raja Abdulaziz Al Saud dan digunakan sebagai alat pembayaran resmi di Arab Saudi. Nilai Riyal stabil karena cadangan devisa yang besar dan digunakan sebagai alat pembayaran di beberapa negara sekitar.
Saat ini, tren penggunaan mata uang digital semakin berkembang di Arab Saudi. Beberapa perusahaan fintech sudah mulai menawarkan layanan pembayaran digital di negara ini. Meskipun seringkali bingung dengan Dirham, Riyal memiliki desain yang lebih modern dan futuristik.
Artikel Mata Uang Arab Saudi: Sejarah, Nilai, dan Pemakaian
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM