Contoh Majas Personifikasi
Contoh Majas Personifikasi

Contoh Majas Personifikasi

Majas adalah suatu bentuk gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan makna dan pesan secara indah dan lebih menarik. Salah satu jenis majas yang sering digunakan dalam karya sastra adalah personifikasi. Personifikasi adalah majas yang memberikan sifat atau perilaku manusia pada benda mati atau makhluk lain. Berikut adalah contoh-contoh majas personifikasi yang sering digunakan dalam karya sastra.

1. Langit Menangis

Contoh pertama dari majas personifikasi adalah “langit menangis”. Dalam karya sastra, langit sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki perasaan. Dalam kalimat “langit menangis”, langit diberikan sifat manusia yaitu menangis. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa langit sedang hujan atau turunnya air hujan dari langit.

2. Bunga Tertawa

Contoh kedua dari majas personifikasi adalah “bunga tertawa”. Dalam karya sastra, bunga sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki perasaan. Dalam kalimat “bunga tertawa”, bunga diberikan sifat manusia yaitu tertawa. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa bunga sedang berbunga atau sedang mekar.

3. Pohon Berseru

Contoh ketiga dari majas personifikasi adalah “pohon berseru”. Dalam karya sastra, pohon sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki suara. Dalam kalimat “pohon berseru”, pohon diberikan sifat manusia yaitu berseru. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa pohon sedang bergerak atau bergetar karena angin atau cuaca yang sedang buruk.

4. Sungai Menari

Contoh keempat dari majas personifikasi adalah “sungai menari”. Dalam karya sastra, sungai sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki gerakan. Dalam kalimat “sungai menari”, sungai diberikan sifat manusia yaitu menari. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa sungai sedang mengalir dengan lembut atau tenang.

5. Bulan Tidur

Contoh kelima dari majas personifikasi adalah “bulan tidur”. Dalam karya sastra, bulan sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki kegiatan. Dalam kalimat “bulan tidur”, bulan diberikan sifat manusia yaitu tidur. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa bulan sedang terbenam atau tidak terlihat di langit karena sudah malam.

6. Matahari Tertawa

Contoh keenam dari majas personifikasi adalah “matahari tertawa”. Dalam karya sastra, matahari sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki perasaan. Dalam kalimat “matahari tertawa”, matahari diberikan sifat manusia yaitu tertawa. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa matahari sedang bersinar terang atau cerah.

7. Angin Berbisik

Contoh ketujuh dari majas personifikasi adalah “angin berbisik”. Dalam karya sastra, angin sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki suara. Dalam kalimat “angin berbisik”, angin diberikan sifat manusia yaitu berbisik. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa angin sedang berhembus lembut atau kencang.

8. Es Menari

Contoh kedelapan dari majas personifikasi adalah “es menari”. Dalam karya sastra, es sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki gerakan. Dalam kalimat “es menari”, es diberikan sifat manusia yaitu menari. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa es sedang bergerak atau mencair karena suhu yang sedang naik.

9. Hujan Menangis

Contoh kesembilan dari majas personifikasi adalah “hujan menangis”. Dalam karya sastra, hujan sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki perasaan. Dalam kalimat “hujan menangis”, hujan diberikan sifat manusia yaitu menangis. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa hujan sedang turun dengan lebat atau deras.

10. Rumput Menyapa

Contoh kesepuluh dari majas personifikasi adalah “rumput menyapa”. Dalam karya sastra, rumput sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki kegiatan. Dalam kalimat “rumput menyapa”, rumput diberikan sifat manusia yaitu menyapa. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa rumput sedang tumbuh dengan subur atau hijau.

11. Gunung Bersuara

Contoh kesebelas dari majas personifikasi adalah “gunung bersuara”. Dalam karya sastra, gunung sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki suara. Dalam kalimat “gunung bersuara”, gunung diberikan sifat manusia yaitu bersuara. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa gunung sedang mengeluarkan suara atau letusan.

12. Laut Menderu

Contoh keduabelas dari majas personifikasi adalah “laut menderu”. Dalam karya sastra, laut sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki suara. Dalam kalimat “laut menderu”, laut diberikan sifat manusia yaitu menderu. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa laut sedang bergelombang atau sedang tidak tenang.

13. Api Menari-nari

Contoh ketigabelas dari majas personifikasi adalah “api menari-nari”. Dalam karya sastra, api sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki gerakan. Dalam kalimat “api menari-nari”, api diberikan sifat manusia yaitu menari-nari. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa api sedang membakar atau menyala dengan indah.

14. Tanah Menjerit

Contoh keempatbelas dari majas personifikasi adalah “tanah menjerit”. Dalam karya sastra, tanah sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki suara. Dalam kalimat “tanah menjerit”, tanah diberikan sifat manusia yaitu menjerit. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa tanah sedang digali atau terdapat gempa bumi.

15. Padi Menyapa

Contoh kelima belas dari majas personifikasi adalah “padi menyapa”. Dalam karya sastra, padi sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki kegiatan. Dalam kalimat “padi menyapa”, padi diberikan sifat manusia yaitu menyapa. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa padi sedang tumbuh dengan subur atau hijau.

16. Bintang Bersinar

Contoh keenambelas dari majas personifikasi adalah “bintang bersinar”. Dalam karya sastra, bintang sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki kegiatan. Dalam kalimat “bintang bersinar”, bintang diberikan sifat manusia yaitu bersinar. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa bintang sedang terlihat di langit atau bersinar dalam kegelapan.

17. Kabut Menetes

Contoh ketujuhbelas dari majas personifikasi adalah “kabut menetes”. Dalam karya sastra, kabut sering di personifikasikan sebagai makhluk yang memiliki gerakan. Dalam kalimat “kabut menetes”, kabut diberikan sifat manusia yaitu menetes. Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa kabut sedang turun atau menempel pada benda lain.

18. Salju Menari-nari

Artikel Contoh Majas Personifikasi

© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM