Sumpah Palapa: Sejarah dan Makna
Sumpah Palapa: Sejarah dan Makna

Sumpah Palapa: Sejarah dan Makna

Sumpah Palapa adalah sebuah sumpah yang diucapkan oleh Patih Gajah Mada pada tahun 1336 M di bawah pohon Palapa di Desa Trowulan, Jawa Timur. Sumpah ini diucapkan oleh Patih Gajah Mada saat ia menjadi Perdana Menteri Majapahit di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Sumpah Palapa memiliki makna yang sangat penting bagi sejarah Indonesia dan menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia.

Sejarah Sumpah Palapa

Sumpah Palapa diucapkan oleh Patih Gajah Mada saat ia menjadi Perdana Menteri Majapahit. Gajah Mada adalah seorang pejabat tinggi di Majapahit yang sangat dihormati oleh raja dan rakyat. Ia memiliki cita-cita untuk menyatukan seluruh nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.

Pada saat itu, nusantara terdiri dari banyak kerajaan kecil yang saling bertikai dan terpecah belah. Gajah Mada menyadari bahwa untuk mencapai cita-citanya, ia harus menyatukan seluruh nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.

Pada tahun 1336 M, Gajah Mada diangkat menjadi Perdana Menteri Majapahit. Saat itu, ia mengucapkan sumpah di bawah pohon Palapa di Desa Trowulan. Sumpah tersebut dikenal dengan nama Sumpah Palapa.

Makna Sumpah Palapa

Sumpah Palapa memiliki makna yang sangat penting bagi sejarah Indonesia. Sumpah ini merupakan janji dan tekad Gajah Mada untuk menyatukan seluruh nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Dalam sumpahnya, Gajah Mada menyatakan bahwa ia tidak akan merasa puas sebelum seluruh nusantara menjadi bagian dari Majapahit.

Makna sumpah Palapa juga menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sumpah ini mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menghadapi tantangan dan membangun negara. Sumpah Palapa menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus memperjuangkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Teks Sumpah Palapa

Berikut adalah teks lengkap dari Sumpah Palapa:

“Upacara Palapa, tahun Saka 1258, pada hari Selasa Kliwon, bulan Chaitra (Maret-April), saat matahari terbenam. Kami yang merangkap jabatan sebagai Perdana Menteri, Patih Majapahit, dan seluruh pejabat tinggi Majapahit yang berada di depan Sang Prabhu Sri Maharaja Hayam Wuruk, berjanji dengan sumpah Palapa bahwa tidak akan memakan bumbu yang beraroma sedap, tidak akan memakai pakaian berbahan halus, sebelum berhasil menyatukan seluruh nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.”

Kesimpulan

Sumpah Palapa adalah sebuah sumpah yang diucapkan oleh Patih Gajah Mada pada tahun 1336 M di bawah pohon Palapa di Desa Trowulan, Jawa Timur. Sumpah ini memiliki makna yang sangat penting bagi sejarah Indonesia dan menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia. Sumpah Palapa mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menghadapi tantangan dan membangun negara. Sumpah Palapa menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus memperjuangkan persatuan dan kesatuan bangsa.