Cara PLN Menghitung Tagihan Listrik
Cara PLN Menghitung Tagihan Listrik

Cara PLN Menghitung Tagihan Listrik

Hello Sobat Teknobgt! Apakah kamu sering merasa bingung dengan cara PLN menghitung tagihan listrik? Nah, di artikel ini kita akan membahas secara detail dan terperinci tentang cara PLN menghitung tagihan listrik. Yuk, simak!

Cara PLN Menghitung Tagihan Listrik

Cara PLN menghitung tagihan listrik sebenarnya cukup sederhana. PLN menghitung tagihan listrik berdasarkan pemakaian kWh (kilowatt hour) yang tercatat pada meteran listrik. Setiap rumah atau gedung yang menggunakan listrik akan dipasang meteran listrik yang berguna untuk mencatat pemakaian listrik.

PLN akan melakukan pembacaan meteran listrik setiap bulan pada tanggal yang sudah ditentukan. Setelah melakukan pembacaan, PLN akan mengirimkan tagihan listrik ke pelanggan.

Tagihan listrik yang diterima pelanggan terdiri dari dua bagian, yaitu biaya beban dan biaya pemakaian. Biaya beban merupakan biaya tetap yang harus dibayarkan setiap bulan, sedangkan biaya pemakaian merupakan biaya yang bervariasi tergantung pada pemakaian kWh.

Biaya beban terdiri dari biaya sewa meteran, biaya tetap daya, dan biaya administrasi. Biaya sewa meteran merupakan biaya untuk sewa meteran listrik yang dipasang oleh PLN. Biaya tetap daya merupakan biaya tetap yang harus dibayarkan setiap bulan tergantung dari daya yang dipakai. Biaya administrasi merupakan biaya administrasi bulanan yang harus dibayarkan.

Biaya pemakaian adalah biaya yang dibayarkan berdasarkan pemakaian kWh. Biaya pemakaian dihitung dengan cara mengalikan pemakaian kWh dengan tarif listrik yang berlaku saat itu. Tarif listrik yang berlaku berbeda-beda tergantung pada golongan dan waktu penggunaan.

PLN memberikan beberapa golongan tarif listrik, yaitu R-1, R-1M, R-2, dan R-3. Golongan R-1 dan R-1M untuk rumah tangga dengan daya maksimal 900VA dan 1.300VA. Golongan R-2 untuk rumah tangga dengan daya 2.200VA hingga 6.600VA. Sedangkan golongan R-3 untuk pelanggan non-rumah tangga dengan daya lebih dari 6.600VA.

Tarif listrik juga berbeda-beda tergantung pada waktu penggunaan. PLN memberikan beberapa waktu penggunaan, yaitu puncak, siang, sore, dan malam. Waktu puncak adalah waktu di mana listrik paling banyak digunakan dan tarif listrik paling mahal. Sedangkan waktu malam adalah waktu di mana listrik paling sedikit digunakan dan tarif listrik paling murah.

Untuk mengetahui tarif listrik yang berlaku saat ini, kamu dapat mengunjungi website resmi PLN atau menghubungi call center PLN di nomor 123.

FAQ

1. Berapa biaya sewa meteran listrik?

Biaya sewa meteran listrik tergantung pada jenis meteran listrik yang dipakai. Untuk meteran listrik tipe prabayar, biaya sewa meteran sekitar Rp25.000 – Rp50.000 per bulan. Sedangkan untuk meteran listrik tipe pasca bayar, biaya sewa meteran sekitar Rp10.000 – Rp20.000 per bulan.

2. Bagaimana cara membaca meteran listrik?

Untuk membaca meteran listrik, kamu dapat melihat angka yang tertera pada meteran listrik. Angka tersebut menunjukkan pemakaian kWh yang tercatat pada meteran listrik.

3. Apa yang harus dilakukan jika meteran listrik rusak?

Jika meteran listrik rusak, segera hubungi PLN untuk memperbaikinya. Jangan mencoba memperbaiki sendiri atau mengganti meteran listrik tanpa izin dari PLN.

Kesimpulan

Demikianlah cara PLN menghitung tagihan listrik yang perlu kamu ketahui. Dengan mengetahui cara PLN menghitung tagihan listrik, kamu dapat lebih memahami tagihan listrik yang diterima setiap bulan. Jangan lupa untuk menghemat pemakaian listrik agar tagihan listrik kamu tidak membengkak. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Cara PLN Menghitung Tagihan Listrik