Cara Perhitungan Transfer Pricing
Cara Perhitungan Transfer Pricing

Cara Perhitungan Transfer Pricing

Hello Sobat Teknobgt, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang cara perhitungan transfer pricing. Sebelum kita memulai, mari kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan transfer pricing.

Apa itu Transfer Pricing?

Transfer pricing merupakan transaksi antara dua perusahaan yang terafiliasi atau terkait, yang melakukan transfer barang atau jasa dari satu perusahaan ke perusahaan yang lainnya. Transaksi ini seringkali dilakukan antara perusahaan yang berbeda negara atau wilayah, sehingga mempengaruhi besarnya pajak yang harus dibayar.

Perusahaan biasanya melakukan transfer pricing untuk memanfaatkan perbedaan tarif pajak antara negara atau wilayah tersebut. Oleh karena itu, transfer pricing menjadi penting untuk dipahami, terutama bagi perusahaan yang melakukan bisnis lintas negara.

Cara Perhitungan Transfer Pricing

Ada beberapa metode perhitungan transfer pricing yang dapat digunakan, di antaranya:

1. Metode Cost Plus

Metode ini melibatkan penambahan margin ke atas biaya produksi, sehingga menentukan harga jual produk yang akan ditransfer dari satu perusahaan ke perusahaan yang lainnya.

Misalnya, perusahaan A memproduksi suatu barang dengan biaya total Rp 1.000.000 dan menambahkan margin 20%. Maka, perusahaan A akan mentransfer barang tersebut ke perusahaan B dengan harga jual Rp 1.200.000.

2. Metode Resale Price

Metode ini melibatkan penentuan harga jual berdasarkan harga jual kembali produk yang telah ditransfer oleh perusahaan A ke perusahaan B.

Misalnya, perusahaan A menawarkan suatu barang dengan harga jual Rp 1.000.000 dan perusahaan B menjual kembali barang tersebut dengan harga jual Rp 1.200.000. Maka, perusahaan A akan menetapkan harga jual sebesar Rp 1.000.000.

3. Metode Transactional Net Margin

Metode ini melibatkan perhitungan margin keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan yang terafiliasi dalam transaksi tertentu.

Misalnya, perusahaan A mentransfer suatu barang ke perusahaan B dengan harga jual Rp 1.000.000 dan perusahaan B menjual kembali barang tersebut dengan harga jual Rp 1.200.000. Margin keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan B adalah 20%. Maka, perusahaan A akan menetapkan harga jual sebesar Rp 800.000.

Kesimpulan

Transfer pricing menjadi penting untuk dipahami oleh perusahaan yang melakukan bisnis lintas negara. Ada beberapa metode perhitungan transfer pricing yang dapat digunakan, di antaranya metode cost plus, metode resale price, dan metode transactional net margin. Penting bagi perusahaan untuk memilih metode perhitungan transfer pricing yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.

FAQ

1. Apa itu transfer pricing?

Transfer pricing merupakan transaksi antara dua perusahaan yang terafiliasi atau terkait, yang melakukan transfer barang atau jasa dari satu perusahaan ke perusahaan yang lainnya.

2. Mengapa transfer pricing penting untuk dipahami?

Transfer pricing penting untuk dipahami, terutama bagi perusahaan yang melakukan bisnis lintas negara, karena dapat mempengaruhi besarnya pajak yang harus dibayar.

3. Apa saja metode perhitungan transfer pricing?

Ada beberapa metode perhitungan transfer pricing yang dapat digunakan, di antaranya metode cost plus, metode resale price, dan metode transactional net margin.

Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya

Cara Perhitungan Transfer Pricing