Hello Sobat Teknobgt! Kali ini kita akan membahas tentang cara perhitungan PPH dan PPN. Baik PPH maupun PPN merupakan pajak yang harus dibayarkan oleh warga negara Indonesia. Pajak ini dipungut oleh pemerintah untuk membiayai berbagai program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara perhitungan PPH dan PPN agar tidak terjadi kesalahan dalam pembayaran pajak.
Apa itu PPH?
PPH atau Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang diperoleh oleh individu atau badan. PPH terbagi menjadi dua jenis yaitu PPH Pasal 21 dan PPH Pasal 23. PPH Pasal 21 dikenakan terhadap penghasilan yang diterima oleh karyawan atau pegawai, sedangkan PPH Pasal 23 dikenakan terhadap penghasilan yang diterima oleh pihak yang bukan karyawan atau pegawai.
Bagaimana Cara Menghitung PPH Pasal 21?
PPH Pasal 21 dihitung berdasarkan atas penghasilan bruto (gaji pokok dan tunjangan tetap) dikurangi dengan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) dan biaya jabatan. PTKP adalah penghasilan yang tidak dikenakan pajak dan jumlahnya berbeda-beda tergantung pada status pernikahan dan jumlah tanggungan. Sementara biaya jabatan adalah biaya yang dikeluarkan oleh karyawan untuk menjalankan tugas-tugas pekerjaannya seperti transportasi, alat tulis kantor, dan sebagainya.
Bagaimana Cara Menghitung PPH Pasal 23?
PPH Pasal 23 dihitung berdasarkan atas penghasilan bruto (pendapatan) yang diterima dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Biaya-biaya tersebut antara lain biaya sewa, biaya bahan baku, dan biaya operasional lainnya. Setelah dikurangi dengan biaya-biaya tersebut, akan diperoleh penghasilan neto yang kemudian akan dikenakan tarif PPH Pasal 23.
Apa itu PPN?
PPN atau Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan terhadap barang dan jasa yang diperdagangkan di Indonesia. PPN dikenakan pada setiap tahap produksi atau penjualan barang dan jasa hingga sampai ke tangan konsumen akhir. Tarif PPN sebesar 10% dari harga jual atau harga pembelian barang dan jasa.
Bagaimana Cara Menghitung PPN?
PPN dihitung berdasarkan pada harga jual atau harga pembelian barang dan jasa yang akan dikenakan PPN. PPN dihitung dengan mengalikan tarif PPN sebesar 10% dengan harga jual atau harga pembelian barang dan jasa. Sebagai contoh, jika harga jual suatu barang adalah Rp 100.000,- maka PPN yang harus dibayarkan adalah Rp 10.000,- (10% x Rp 100.000,-).
Kesimpulan
Demikianlah beberapa cara perhitungan PPH dan PPN yang perlu kita ketahui. Penting bagi kita untuk memahami cara perhitungan PPH dan PPN agar tidak terjadi kesalahan dalam pembayaran pajak. Sebagai warga negara yang baik, mari kita patuh dalam membayar pajak dan turut serta membangun Indonesia.
FAQ
1. Apa beda PPH Pasal 21 dan PPH Pasal 23?
PPH Pasal 21 dikenakan terhadap penghasilan yang diterima oleh karyawan atau pegawai, sedangkan PPH Pasal 23 dikenakan terhadap penghasilan yang diterima oleh pihak yang bukan karyawan atau pegawai.
2. Apa itu PTKP?
PTKP adalah Penghasilan Tidak Kena Pajak, yaitu penghasilan yang tidak dikenakan pajak dan jumlahnya berbeda-beda tergantung pada status pernikahan dan jumlah tanggungan.
3. Apa saja biaya yang dapat dikurangkan dalam perhitungan PPH Pasal 21?
Biaya yang dapat dikurangkan dalam perhitungan PPH Pasal 21 antara lain biaya jabatan seperti transportasi, alat tulis kantor, dan sebagainya.
4. Apa saja biaya yang dapat dikurangkan dalam perhitungan PPH Pasal 23?
Biaya yang dapat dikurangkan dalam perhitungan PPH Pasal 23 antara lain biaya sewa, biaya bahan baku, dan biaya operasional lainnya.
5. Apa tarif PPN?
Tarif PPN sebesar 10% dari harga jual atau harga pembelian barang dan jasa.