Cara Perhitungan Laba: Panduan Lengkap untuk Sobat Teknobgt
Cara Perhitungan Laba: Panduan Lengkap untuk Sobat Teknobgt

Cara Perhitungan Laba: Panduan Lengkap untuk Sobat Teknobgt

Hello Sobat Teknobgt! Apakah kamu tahu bagaimana cara menghitung laba? Dalam dunia bisnis, perhitungan laba sangat penting untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang didapatkan dari usaha. Namun, tidak semua orang paham bagaimana cara menghitung laba dengan benar. Oleh karena itu, pada artikel kali ini, kita akan membahas secara terperinci tentang cara perhitungan laba. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Apa itu Laba?

Sebelum membahas tentang cara perhitungan laba, kita harus memahami definisi dari laba terlebih dahulu. Laba adalah selisih antara pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha. Dalam perspektif akuntansi, laba adalah kelebihan atau surplus dari pendapatan di atas biaya yang dikeluarkan. Laba juga bisa disebut dengan keuntungan atau profit.

Bagaimana Cara Menghitung Laba?

Ada beberapa metode perhitungan laba yang bisa dilakukan, di antaranya adalah:

  1. Metode Persentase Laba Kotor
  2. Metode Persentase Laba Bersih
  3. Metode Kontribusi Margin
  4. Metode Break Even Point

Pada artikel ini, kita akan membahas satu persatu metode perhitungan laba tersebut.

1. Metode Persentase Laba Kotor

Metode persentase laba kotor adalah metode sederhana dalam menghitung laba. Metode ini menghitung laba dengan cara mengurangi biaya produksi dari pendapatan kotor dan kemudian membagi hasilnya dengan pendapatan kotor. Berikut rumusnya:

Laba Kotor = Pendapatan Kotor – Biaya Produksi

Persentase Laba Kotor = (Laba Kotor / Pendapatan Kotor) x 100%

Contohnya, jika pendapatan kotor yang didapatkan adalah Rp 50.000.000 dan biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp 30.000.000, maka:

Laba Kotor = Rp 50.000.000 – Rp 30.000.000 = Rp 20.000.000

Persentase Laba Kotor = (Rp 20.000.000 / Rp 50.000.000) x 100% = 40%

2. Metode Persentase Laba Bersih

Metode persentase laba bersih adalah metode yang lebih kompleks dibandingkan dengan metode persentase laba kotor. Metode ini menghitung laba dengan cara mengurangi seluruh biaya yang dikeluarkan dari pendapatan dan kemudian membagi hasilnya dengan pendapatan. Berikut rumusnya:

Laba Bersih = Pendapatan – Seluruh Biaya

Persentase Laba Bersih = (Laba Bersih / Pendapatan) x 100%

Contohnya, jika pendapatan yang didapatkan adalah Rp 50.000.000 dan seluruh biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 35.000.000, maka:

Laba Bersih = Rp 50.000.000 – Rp 35.000.000 = Rp 15.000.000

Persentase Laba Bersih = (Rp 15.000.000 / Rp 50.000.000) x 100% = 30%

3. Metode Kontribusi Margin

Metode kontribusi margin adalah metode yang biasanya digunakan untuk menghitung laba pada usaha yang memiliki beberapa produk atau layanan. Metode ini menghitung laba dengan cara mengurangi biaya variabel dari pendapatan dan kemudian membagi hasilnya dengan pendapatan. Biaya variabel adalah biaya yang berubah tergantung dengan jumlah produk atau layanan yang dihasilkan. Berikut rumusnya:

Laba = Pendapatan – Biaya Variabel

Kontribusi Margin = (Laba / Pendapatan) x 100%

Contohnya, jika pendapatan yang didapatkan adalah Rp 50.000.000 dan biaya variabel yang dikeluarkan sebesar Rp 20.000.000, maka:

Laba = Rp 50.000.000 – Rp 20.000.000 = Rp 30.000.000

Kontribusi Margin = (Rp 30.000.000 / Rp 50.000.000) x 100% = 60%

4. Metode Break Even Point

Metode break even point adalah metode yang digunakan untuk mengetahui berapa banyak produk atau layanan yang harus dihasilkan agar tidak mengalami kerugian. Metode ini menghitung break even point atau titik impas dengan cara menghitung biaya tetap dibagi dengan kontribusi margin per produk atau layanan. Berikut rumusnya:

Break Even Point = Biaya Tetap / Kontribusi Margin per Produk atau Layanan

Contohnya, jika biaya tetap yang dikeluarkan adalah Rp 20.000.000 dan kontribusi margin per produk atau layanan adalah Rp 5.000.000, maka:

Break Even Point = Rp 20.000.000 / Rp 5.000.000 = 4

Artinya, agar tidak mengalami kerugian, usaha harus menghasilkan minimal 4 produk atau layanan.

FAQ

1. Apa bedanya antara laba kotor dan laba bersih?

Laba kotor adalah selisih antara pendapatan kotor dengan biaya produksi, sedangkan laba bersih adalah selisih antara pendapatan dengan seluruh biaya yang dikeluarkan.

2. Apa itu biaya variabel?

Biaya variabel adalah biaya yang berubah tergantung dengan jumlah produk atau layanan yang dihasilkan. Contohnya adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya pengiriman.

3. Apa itu break even point?

Break even point atau titik impas adalah titik di mana pendapatan sama dengan biaya yang dikeluarkan, sehingga usaha tidak mengalami kerugian maupun keuntungan.

4. Apa metode yang paling sesuai untuk menghitung laba?

Metode yang paling sesuai untuk menghitung laba tergantung dengan jenis usaha dan tujuan perhitungan. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga penting untuk memilih metode yang paling tepat untuk usaha Anda.

5. Mengapa perhitungan laba penting dalam bisnis?

Perhitungan laba penting dalam bisnis karena bisa digunakan untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang didapatkan dari usaha. Dengan mengetahui laba, pemilik usaha bisa membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis dalam mengembangkan usaha.

6. Bagaimana cara meningkatkan laba?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan laba, di antaranya adalah dengan menambah jumlah produk atau layanan, meningkatkan kualitas produk atau layanan, mengefektifkan biaya yang dikeluarkan, dan meningkatkan harga jual.

7. Apa itu laba rugi?

Laba rugi adalah laporan keuangan yang menunjukkan pendapatan, biaya, dan laba yang dihasilkan oleh usaha dalam periode tertentu. Laporan laba rugi biasanya dibuat setiap bulan atau setiap tahun.

Kesimpulan

Sekarang Sobat Teknobgt sudah mengetahui bagaimana cara menghitung laba dengan benar. Ada beberapa metode perhitungan laba yang bisa dilakukan, di antaranya adalah metode persentase laba kotor, metode persentase laba bersih, metode kontribusi margin, dan metode break even point. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga penting untuk memilih metode yang paling tepat untuk usaha Anda. Dengan mengetahui laba, pemilik usaha bisa membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis dalam mengembangkan usaha. Selamat mencoba dan semoga sukses!

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.

Cara Perhitungan Laba: Panduan Lengkap untuk Sobat Teknobgt