Hello Sobat TeknoBgt, jika kamu ingin membeli rumah dan membutuhkan tambahan dana, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ke bank. Namun, sebelum mengajukan KPR, penting untuk memahami cara perhitungan KPR bank agar kamu bisa mengelola keuangan dengan baik sesuai kemampuanmu. Berikut adalah penjelasan mengenai cara perhitungan KPR bank yang perlu kamu ketahui.
1. Memahami Pengertian KPR Bank
KPR bank adalah produk yang ditawarkan oleh bank untuk membiayai pembelian rumah atau apartemen. Bank akan memberikan dana sejumlah tertentu untuk membeli rumah atau apartemen, dan kamu akan membayar kembali dana tersebut beserta bunga dalam jangka waktu tertentu.
Sebelum mengajukan KPR bank, kamu perlu memahami beberapa istilah yang sering digunakan dalam produk ini, seperti:
Istilah | Penjelasan |
---|---|
Plafond | Batas maksimum pembiayaan KPR yang diberikan oleh bank |
Tenor | Jangka waktu pembayaran KPR, biasanya antara 5-20 tahun |
Suku Bunga | Biaya yang harus dibayar oleh peminjam kepada bank atas pinjaman yang diberikan |
Angsuran | Jumlah pembayaran yang harus dilakukan peminjam setiap bulan selama tenor KPR |
2. Cara Perhitungan KPR Bank
Perhitungan KPR bank terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Perhitungan Plafond KPR
Plafond KPR ditentukan berdasarkan beberapa faktor, seperti:
- Nilai rumah atau apartemen yang akan dibeli
- Uang muka atau down payment yang dibayar di awal sebelum mengajukan KPR
- Kemampuan finansial peminjam
Untuk menghitung plafond KPR, kamu bisa menggunakan rumus berikut:
Plafond KPR = Harga rumah atau apartemen – uang muka
b. Perhitungan Angsuran KPR
Setelah plafond KPR ditentukan, selanjutnya adalah menghitung angsuran KPR yang harus dibayar setiap bulan. Angsuran KPR terdiri dari dua bagian, yaitu:
- Bunga
- Pokok pinjaman
Untuk menghitung angsuran KPR, kamu bisa menggunakan rumus berikut:
Angsuran = (Pokok pinjaman x Suku bunga / 12) / (1 – (1 + Suku bunga / 12) ^ (- Tenor x 12))
3. FAQ mengenai Cara Perhitungan KPR Bank
1. Apa itu uang muka dalam KPR bank?
Uang muka atau down payment adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh peminjam di awal sebelum mengajukan KPR. Besarannya biasanya antara 10-30% dari nilai rumah atau apartemen yang akan dibeli.
2. Apakah suku bunga KPR selalu tetap?
Tidak selalu. Ada beberapa jenis suku bunga KPR, seperti tetap, mengambang, atau campuran (fixed-floating). Pilihlah jenis suku bunga yang sesuai dengan kemampuan finansialmu.
3. Apakah bisa melakukan pelunasan KPR sebelum jatuh tempo?
Bisa. Namun, bank biasanya akan memberikan denda atau biaya administrasi jika kamu melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo. Pastikan kamu memahami ketentuan pelunasan KPR sebelum mengajukan KPR.
4. Apakah haruskah memiliki agunan untuk mengajukan KPR?
Tergantung pada kebijakan bank. Beberapa bank mensyaratkan agunan, sedangkan beberapa bank tidak memerlukannya.
5. Apakah berbahaya jika terlalu banyak mengajukan KPR?
Terlalu banyak mengajukan KPR bisa berbahaya jika tidak diimbangi dengan kemampuan finansial yang cukup. Pastikan kamu hanya mengajukan KPR sesuai dengan kemampuanmu.
4. Kesimpulan
Dalam mengajukan KPR bank, penting untuk memahami cara perhitungan KPR agar kamu bisa mengelola keuangan dengan baik. Selain itu, pastikan kamu memilih produk KPR yang sesuai dengan kemampuan finansialmu. Jangan terlalu banyak mengajukan KPR jika tidak diimbangi dengan kemampuan finansial yang cukup.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.