TEKNOBGT
Cara Penghitungan PPH 22: Panduan Lengkap
Cara Penghitungan PPH 22: Panduan Lengkap

Cara Penghitungan PPH 22: Panduan Lengkap

Hello, Sobat Teknobgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara penghitungan PPH 22. Pajak Penghasilan Pasal 22 atau yang biasa disebut PPH 22 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh pemungut pajak dari penyerahan barang dan jasa yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Penyerahan barang dan jasa yang dimaksud adalah penjualan, pembelian, atau pengalihan hak atas barang dan jasa. PPH 22 ini merupakan salah satu jenis pajak yang wajib dilaporkan dan dibayar oleh pemungut pajak. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara penghitungan PPH 22 dengan benar. Berikut adalah panduan lengkapnya.

1. Menentukan Objek Pajak

Objek pajak pada PPH 22 adalah penghasilan yang diterima dari penyerahan barang dan jasa. Penghasilan tersebut dapat berasal dari penjualan, pembelian, atau pengalihan hak atas barang dan jasa. Dalam menentukan objek pajak, pemungut pajak harus mengidentifikasi jenis barang atau jasa yang diperdagangkan, jumlah, harga, dan masa penyerahan barang atau jasa tersebut.

2. Menghitung Nilai Transaksi

Setelah menentukan objek pajak, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai transaksi. Nilai transaksi adalah harga jual atau pembelian barang atau jasa yang ditambah dengan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang terutang. Jika objek pajak yang ditransaksikan tidak terdapat PPN, maka nilai transaksi adalah harga jual atau pembelian barang atau jasa tersebut.

3. Menghitung PPh 22

Setelah nilai transaksi diketahui, langkah selanjutnya adalah menghitung PPh 22. PPh 22 dihitung dengan mengalikan nilai transaksi dengan tarif PPh 22 yang berlaku. Tarif PPh 22 yang berlaku adalah sebesar 0,5% dari nilai transaksi yang terutang. Contohnya, jika nilai transaksi sebesar Rp10.000.000,-, maka PPh 22 yang harus dibayar adalah sebesar Rp50.000,-.

4. Melaporkan dan Membayar PPh 22

Setelah menghitung PPh 22, pemungut pajak harus melaporkan dan membayar PPh 22 tersebut ke kantor pajak yang berwenang. Pelaporan dan pembayaran PPh 22 dilakukan setiap bulan, paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir. Pemungut pajak harus mengisi dan menyampaikan SPT Masa PPh 22 secara elektronik melalui e-filing.

5. FAQ

Q: Apa saja jenis barang dan jasa yang dikenakan PPh 22?

A: Jenis barang dan jasa yang dikenakan PPh 22 antara lain adalah barang mewah, barang modal, mesin, alat berat, kendaraan bermotor, bahan bakar, dan jasa konstruksi.

Q: Apakah ada batas nilai transaksi yang ditentukan untuk dikenakan PPh 22?

A: Tidak ada batas nilai transaksi yang ditentukan untuk dikenakan PPh 22. Setiap penyerahan barang dan jasa yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang memenuhi syarat subjektif dan objektif akan dikenakan PPh 22.

Q: Bagaimana jika terdapat kesalahan dalam penghitungan PPh 22?

A: Jika terdapat kesalahan dalam penghitungan PPh 22, pemungut pajak dapat mengajukan permohonan koreksi SPT Masa PPh 22 melalui e-filing. Permohonan koreksi harus diajukan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.

Demikianlah panduan lengkap tentang cara penghitungan PPh 22. Dengan mengetahui cara penghitungan yang benar, kita dapat memenuhi kewajiban untuk melaporkan dan membayar PPh 22 dengan tepat waktu dan benar. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sobat Teknobgt. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Cara Penghitungan PPH 22: Panduan Lengkap