Halo Sobat TeknoBgt! Bagi kamu yang sedang belajar jaringan, pasti sudah tidak asing dengan penggunaan VLSM atau Variable Length Subnet Mask. VLSM adalah teknik yang digunakan untuk memecah sebuah jaringan menjadi beberapa subnet dengan ukuran yang berbeda-beda. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung VLSM secara mudah dan praktis.
Apa itu VLSM?
Sebelum masuk ke dalam perhitungan, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu VLSM. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, VLSM adalah teknik untuk memecah sebuah jaringan menjadi beberapa subnet dengan ukuran yang berbeda-beda. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan jumlah alamat IP yang digunakan dan memperbesar efisiensi penggunaan alamat IP.
Perlu diingat bahwa subnet yang dibuat haruslah masih berada dalam jaringan yang sama. Sehingga, setiap host dalam subnet masih dapat berkomunikasi satu sama lain. Dalam VLSM, kita menggunakan subnet mask yang bersifat variabel, artinya panjang subnet mask yang digunakan bisa berbeda-beda.
Langkah-Langkah Menghitung VLSM
Langkah-langkah dasar untuk menghitung VLSM adalah sebagai berikut:
- Tentukan jumlah subnet yang diperlukan
- Tentukan jumlah host yang akan digunakan di tiap subnet
- Tentukan jumlah bit yang dibutuhkan untuk menampung jumlah subnet dan host
- Tentukan subnet mask yang tepat
- Alokasikan alamat IP ke masing-masing subnet
1. Tentukan Jumlah Subnet yang Diperlukan
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan jumlah subnet yang dibutuhkan. Untuk menentukan jumlah subnet, kamu perlu mengetahui berapa banyak lantai atau gedung yang akan dihubungkan dalam satu jaringan. Misalnya, kamu ingin menghubungkan 3 gedung, maka kamu membutuhkan 3 subnet.
Setelah mengetahui jumlah subnet yang dibutuhkan, kamu perlu menentukan jumlah host yang akan digunakan dalam masing-masing subnet. Hal ini perlu dilakukan agar kamu dapat menentukan ukuran subnet mask yang tepat.
2. Tentukan Jumlah Host yang Akan Digunakan di Tiap Subnet
Untuk menentukan jumlah host yang akan digunakan dalam masing-masing subnet, kamu perlu memperkirakan jumlah perangkat yang akan terhubung dalam subnet tersebut. Hal ini termasuk perangkat seperti komputer, printer, dan sebagainya.
Jumlah host yang digunakan di tiap subnet haruslah dikalkulasikan sedemikian rupa sehingga tidak terdapat pemborosan dalam penggunaan alamat IP dan UKM (Unallocated Mask).
3. Tentukan Jumlah Bit yang Dibutuhkan untuk Menampung Jumlah Subnet dan Host
Setelah mengetahui jumlah subnet dan host yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah bit yang dibutuhkan untuk menampung jumlah subnet dan host tersebut. Kamu dapat menggunakan rumus berikut:
Jumlah bit yang dibutuhkan = log2(jumlah subnet) + log2(jumlah host)
Contoh:
Jumlah Subnet | Jumlah Host | Jumlah Bit yang Dibutuhkan |
---|---|---|
3 | 100 | 7 |
4 | 50 | 6 |
Berdasarkan tabel di atas, jika kamu ingin menghubungkan 3 gedung dan masing-masing gedung memiliki 100 host, maka kamu membutuhkan 7 bit untuk menampung jumlah subnet dan host tersebut.
4. Tentukan Subnet Mask yang Tepat
Setelah menentukan jumlah bit yang dibutuhkan, selanjutnya kamu perlu menentukan subnet mask yang tepat. Kamu dapat menggunakan tabel berikut:
Jumlah Bit | Nilai | Subnet Mask |
---|---|---|
1 | 2 | 128.0.0.0 |
2 | 4 | 192.0.0.0 |
3 | 8 | 224.0.0.0 |
4 | 16 | 240.0.0.0 |
5 | 32 | 248.0.0.0 |
6 | 64 | 252.0.0.0 |
7 | 128 | 254.0.0.0 |
8 | 256 | 255.0.0.0 |
9 | 512 | 255.128.0.0 |
10 | 1024 | 255.192.0.0 |
11 | 2048 | 255.224.0.0 |
12 | 4096 | 255.240.0.0 |
13 | 8192 | 255.248.0.0 |
14 | 16384 | 255.252.0.0 |
15 | 32768 | 255.254.0.0 |
16 | 65536 | 255.255.0.0 |
17 | 131072 | 255.255.128.0 |
18 | 262144 | 255.255.192.0 |
19 | 524288 | 255.255.224.0 |
20 | 1048576 | 255.255.240.0 |
Contoh:
Jumlah Bit | Nilai | Subnet Mask |
---|---|---|
7 | 128 | 255.255.255.128 |
6 | 64 | 255.255.255.192 |
Berdasarkan contoh di atas, jika kamu membutuhkan 7 bit untuk menampung jumlah subnet dan host, maka subnet mask yang tepat adalah 255.255.255.128.
5. Alokasikan Alamat IP ke Masing-Masing Subnet
Setelah menentukan subnet mask yang tepat, kamu perlu mengalokasikan alamat IP ke masing-masing subnet. Kamu dapat menggunakan rumus berikut:
Alamat IP = Network ID + Host ID
Contoh:
Subnet | Network ID | Subnet Mask | Range Alamat IP | Broadcast Address |
---|---|---|---|---|
Subnet 1 | 192.168.1.0 | 255.255.255.0 | 192.168.1.1 – 192.168.1.254 | 192.168.1.255 |
Subnet 2 | 192.168.2.0 | 255.255.255.128 | 192.168.2.1 – 192.168.2.126 | 192.168.2.127 |
Subnet 3 | 192.168.3.0 | 255.255.255.192 | 192.168.3.1 – 192.168.3.62 | 192.168.3.63 |
Berdasarkan contoh di atas, subnet 1 mempunyai range alamat IP antara 192.168.1.1 – 192.168.1.254 dengan broadcast address pada 192.168.1.255. Subnet 2 mempunyai range alamat IP antara 192.168.2.1 – 192.168.2.126 dengan broadcast address pada 192.168.2.127. Sedangkan subnet 3 mempunyai range alamat IP antara 192.168.3.1 – 192.168.3.62 dengan broadcast address pada 192.168.3.63.
FAQ Mengenai VLSM
1. Apa keuntungan menggunakan VLSM?
Dengan menggunakan VLSM, kamu dapat meminimalkan penggunaan alamat IP dan meningkatkan efisiensi penggunaan alamat IP.
2. Apakah VLSM dapat diterapkan pada semua jenis jaringan?
Ya, VLSM dapat diterapkan pada semua jenis jaringan yang membutuhkan pemilihan subnet mask yang tepat.
3. Apakah VLSM mempengaruhi kecepatan jaringan?
Tidak, VLSM tidak mempengaruhi kecepatan jaringan. Namun, penggunaan subnet mask yang tidak tepat dapat mempengaruhi performa jaringan.
4. Bagaimana caranya menentukan subnet mask yang tepat?
Untuk menentukan subnet mask yang tepat, kamu perlu mengetahui jumlah subnet dan host yang dibutuhkan serta melakukan perhitungan menggunakan rumus yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Penutup
Demikianlah artikel mengenai cara menghitung VLSM yang mudah dan praktis. Dengan memahami cara menghitung VLSM, diharapkan kamu dapat meminimalkan penggunaan alamat IP dan meningkatkan efisiensi penggunaan alamat IP pada jaringan kamu. Jangan lupa untuk terus belajar dan berlatih serta gunakanlah teknologi dengan bijak. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!