Hello Sobat TeknoBgt! Bagaimana kabarmu hari ini? Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai cara menghitung validitas soal secara manual. Validitas soal adalah salah satu hal yang penting dalam pembuatan tes atau kuis. Validitas soal menunjukkan seberapa efektif suatu soal dalam mengukur kompetensi atau keterampilan yang ingin diukur. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara menghitung validitas soal secara manual.
Pengertian Validitas Soal
Sebelum kita membahas mengenai cara menghitung validitas soal, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu validitas soal. Validitas soal adalah sejauh mana suatu soal dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas soal dapat diartikan sebagai keakuratan atau keabsahan suatu soal dalam mengukur variabel yang ingin diukur. Dalam pembuatan tes atau kuis, validitas soal sangat penting karena soal yang tidak valid dapat memberikan hasil yang tidak akurat dalam mengukur kompetensi atau keterampilan yang ingin diukur.
Jenis-jenis Validitas Soal
Terdapat beberapa jenis validitas soal yang perlu diketahui, antara lain:
Jenis Validitas Soal | Keterangan |
---|---|
Validitas Logis | Validitas soal yang dilihat dari segi teoritis atau logika. |
Validitas Konten | Validitas soal yang dilihat dari segi materi atau isi soal. |
Validitas Kriteria | Validitas soal yang dilihat dari segi kriteria yang ingin diukur. |
Untuk lebih memahami jenis-jenis validitas soal, kita akan membahas setiap jenis validitas soal secara lebih detail di bawah ini.
Validitas Logis
Validitas logis adalah kecocokan antara tujuan pengukuran dan tujuan instruksi. Validitas logis dapat diartikan sebagai kecocokan antara isi soal dan tujuan pengukuran yang ingin dicapai. Dalam menghitung validitas soal secara manual, validitas logis dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Membuat Key Answer
Langkah pertama dalam menghitung validitas soal secara manual adalah membuat key answer. Key answer adalah jawaban yang benar untuk setiap soal. Key answer dibuat untuk memudahkan dalam menghitung validitas soal.
Membuat Key Item
Setelah membuat key answer, langkah selanjutnya adalah membuat key item. Key item adalah jawaban yang diharapkan oleh siswa dalam menjawab tiap-tiap soal. Key item digunakan untuk membandingkan antara jawaban siswa dan jawaban yang diharapkan. Dalam membuat key item, penulis merujuk pada petunjuk jawaban yang diberikan pada soal. Key item biasanya terdiri dari beberapa kategori, antara lain: benar, salah, tidak terjawab, dan tidak relevan.
Menghitung Koefisien Korelasi
Setelah membuat key answer dan key item, langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien korelasi antara keduanya. Koefisien korelasi merupakan ukuran seberapa besar hubungan antara key answer dan key item. Untuk menghitung koefisien korelasi, kita dapat menggunakan rumus:
Rumus Koefisien Korelasi |
---|
rxy = ΣZxZy / N |
Dimana:
- rxy = koefisien korelasi antara key answer dan key item
- ΣZxZy = jumlah dari perkalian hasil transformasi Zx dengan Zy
- N = banyaknya jumlah responden
Dalam menghitung koefisien korelasi, kita perlu melakukan transformasi pada key answer dan key item terlebih dahulu. Transformasi dilakukan untuk mengubah data ordinal menjadi data interval. Transformasi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:
Rumus Transformasi |
---|
Zx = (X – X̄) / Sx |
Dimana:
- Zx = hasil transformasi pada key answer atau key item
- X = nilai key answer atau key item
- X̄ = nilai rata-rata dari key answer atau key item
- Sx = standar deviasi dari key answer atau key item
Menentukan Kategori Validitas
Setelah menghitung koefisien korelasi, langkah terakhir adalah menentukan kategori validitas soal. Terdapat beberapa kategori validitas soal, antara lain:
Kategori Validitas | Keterangan |
---|---|
Valid | Koefisien korelasi > 0,80 |
Cukup Valid | Koefisien korelasi 0,60 – 0,80 |
Kurang Valid | Koefisien korelasi < 0,60 |
Validitas Konten
Validitas konten adalah kecocokan antara soal yang disusun dengan kompetensi atau materi yang ingin diukur. Validitas konten dapat diartikan sebagai kecocokan antara isi soal dengan materi atau kompetensi yang ingin diukur. Dalam menghitung validitas konten, kita perlu melakukan beberapa tahapan, antara lain:
Mengumpulkan Data
Langkah pertama dalam menghitung validitas konten adalah mengumpulkan data. Data yang perlu dikumpulkan adalah data mengenai materi atau kompetensi yang ingin diukur dan data mengenai soal yang disusun.
Menganalisis Soal
Setelah mengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah menganalisis soal. Analisis soal dilakukan untuk melihat kecocokan antara soal yang disusun dengan materi atau kompetensi yang ingin diukur. Dalam menganalisis soal, kita perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain:
- Kecocokan antara isi soal dengan materi atau kompetensi yang ingin diukur
- Tingkat kesulitan soal
- Tingkat kejelasan soal
- Tingkat kebaruan soal
Menghitung Validitas Konten
Setelah menganalisis soal, langkah selanjutnya adalah menghitung validitas konten. Validitas konten dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Rumus Validitas Konten |
---|
VC = jumlah soal valid / jumlah total soal x 100% |
Dimana:
- VC = validitas konten
- jumlah soal valid = banyaknya jumlah soal yang valid
- jumlah total soal = total jumlah soal yang diuji
Validitas Kriteria
Validitas kriteria adalah seberapa besar hubungan antara hasil pengukuran yang dilakukan dengan suatu alat ukur dengan hasil pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur yang dianggap valid. Validitas kriteria dapat diartikan sebagai kecocokan antara hasil pengukuran yang dilakukan dengan suatu alat ukur dengan hasil pengukuran yang dianggap valid. Dalam menghitung validitas kriteria, terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan, antara lain:
Mengumpulkan Data
Langkah pertama dalam menghitung validitas kriteria adalah mengumpulkan data. Data yang perlu dikumpulkan adalah data mengenai alat ukur yang ingin diuji, data mengenai alat ukur yang dianggap valid, dan data mengenai sampel yang digunakan untuk pengujian.
Menghitung Koefisien Korelasi
Setelah mengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien korelasi antara hasil pengukuran yang dilakukan dengan suatu alat ukur dengan hasil pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur yang dianggap valid. Koefisien korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Rumus Koefisien Korelasi |
---|
rxy = ΣZxZy / N |
Dimana:
- rxy = koefisien korelasi antara hasil pengukuran yang dilakukan dengan suatu alat ukur dengan hasil pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur yang dianggap valid
- ΣZxZy = jumlah dari perkalian hasil transformasi Zx dengan Zy
- N = banyaknya jumlah responden
Dalam menghitung koefisien korelasi, kita perlu melakukan transformasi pada hasil pengukuran yang dilakukan dengan suatu alat ukur dan hasil pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur yang dianggap valid terlebih dahulu. Transformasi dilakukan untuk mengubah data ordinal menjadi data interval. Transformasi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:
Rumus Transformasi |
---|
Zx = (X – X̄) / Sx |
Dimana:
- Zx = hasil transformasi pada hasil pengukuran
- X = nilai hasil pengukuran
- X̄ = nilai rata-rata dari hasil pengukuran
- Sx = standar deviasi dari hasil pengukuran
Menentukan Kategori Validitas
Setelah menghitung koefisien korelasi, langkah terakhir adalah menentukan kategori validitas. Terdapat beberapa kategori validitas, antara lain:
Kategori Validitas | Keterangan |
---|---|
Valid | Koefisien korelasi > 0,80 |
Cukup Valid | Koefisien korelasi 0,60 – 0,80 |
Kurang Valid | Koefisien korelasi < 0,60 |
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan validitas soal?
Validitas soal adalah sejauh mana suatu soal dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas soal dapat diartikan sebagai keakuratan atau keabsahan suatu soal dalam mengukur variabel yang ingin diukur.
2. Mengapa validitas soal penting?
Validitas soal penting karena soal yang tidak valid dapat memberikan hasil yang tidak akurat dalam mengukur kompetensi atau keterampilan yang ingin diukur.
3. Apa saja jenis-jenis validitas soal?
Terdapat beberapa jenis validitas soal, antara lain: validitas logis, validitas konten, dan validitas kriteria.
4. Bagaimana cara menghitung validitas soal secara manual?
Cara menghitung validitas soal secara manual tergantung pada jenis validitas soal yang ingin dihitung. Untuk validitas logis, kita perlu membuat key answer, membuat key item, menghitung koefisien korelasi, dan menentukan kategori validitas. Untuk validitas konten, kita perlu mengumpulkan data, menganalisis soal, dan menghitung validitas konten. Untuk validitas kriteria, kita perlu mengumpulkan data, menghitung koefisien korelasi, dan menentukan kategori validitas.
5. Apa saja kategori validitas?
Terdapat beberapa kategori validitas, antara lain: valid, cukup valid, dan kurang valid.
Penutup
Sekian artikel mengenai cara menghitung validitas soal secara manual untuk Sobat TeknoBgt. Dalam pembuatan tes atau kuis, validitas soal sangat penting karena soal yang tidak valid dapat memberikan hasil yang tidak akurat dalam mengukur kompetensi atau keterampilan yang ingin diukur. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara menghitung validitas soal secara manual. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!