Halo Sobat TeknoBgt! Siapa yang tidak ingin mempersiapkan masa pensiun dengan baik? Salah satu yang perlu diperhitungkan adalah uang pensiun. Namun, bagaimana cara menghitung uang pensiun dini? Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Pahami Konsep Uang Pensiun Dini
Sebelum memulai perhitungan, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu uang pensiun dini. Uang pensiun dini adalah uang yang diterima oleh seseorang sebelum mencapai usia pensiun yang ditentukan oleh perusahaan atau pemerintah. Biasanya, uang pensiun diberikan apabila seseorang mengundurkan diri dari pekerjaannya atau mengalami pemutusan hubungan kerja.
Uang pensiun dini dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup seseorang ketika masih belum mencapai usia pensiun, namun sudah tidak bekerja lagi. Sehingga, perhitungan uang pensiun dini harus dilakukan dengan cermat agar tidak kekurangan uang di kemudian hari.
2. Tentukan Usia Pensiunmu
Langkah pertama dalam menghitung uang pensiun dini adalah menentukan usia pensiunmu. Usia pensiun bervariasi antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Beberapa perusahaan menetapkan usia pensiun 55 tahun, sedangkan yang lain menetapkan usia pensiun 60 tahun atau bahkan lebih.
Jika kamu belum mengetahui usia pensiun dari perusahaanmu, tanyakan kepada pihak HRD atau manajemen perusahaan. Pastikan kamu sudah mengetahui usia pensiunmu sebelum melakukan perhitungan uang pensiun dini.
3. Hitung Pemasukan Bulananmu
Setelah menentukan usia pensiunmu, langkah berikutnya adalah menghitung pemasukan bulananmu. Pemasukan bulananmu terdiri dari gaji pokok, tunjangan, bonus, dan insentif lainnya yang kamu terima dari perusahaan.
Apabila kamu sudah berkeluarga dan memiliki tanggungan, pastikan kamu juga menghitung pemasukan tambahan dari pasanganmu. Semua pemasukan tersebut akan menjadi dasar perhitungan uang pensiun dini.
4. Hitung Pengeluaran Bulananmu
Selain menghitung pemasukan bulananmu, kamu juga perlu menghitung pengeluaran bulananmu. Pengeluaran bulananmu terdiri dari biaya rutin seperti biaya transportasi, makanan, listrik, air dan biaya tagihan lainnya.
Pastikan kamu juga menghitung pengeluaran untuk kebutuhan lain seperti biaya pendidikan anak, biaya kesehatan, biaya hobi, dan lain sebagainya. Semua pengeluaran tersebut harus dicatat dan dihitung dengan cermat agar perhitungan uang pensiun dini lebih akurat.
5. Tentukan Jumlah Uang yang Ingin Kamu Terima Setiap Bulan Setelah Pensiun
Selanjutnya, tentukan jumlah uang yang ingin kamu terima setiap bulan setelah pensiun. Jumlah ini dapat dihitung dari total pengeluaranmu setiap bulan ditambah dengan biaya hidup yang diinginkan setelah pensiun.
Perlu diingat bahwa jumlah uang yang ingin diterima setiap bulan setelah pensiun harus seimbang dengan pengeluaranmu setiap bulan agar uang pensiunmu cukup untuk membiayai kebutuhan hidupmu.
6. Hitung Penghasilanmu Selama Bekerja
No | Penghasilan | Dalam Rupiah | |
---|---|---|---|
1 | Gaji Pokok | 5.000.000 | |
2 | Tunjangan | 2.000.000 | |
3 | Bonus | 1.000.000 | |
4 | Insentif | 500.000 | |
Total Penghasilan Selama Bekerja | 8.500.000 |
Langkah berikutnya adalah menghitung penghasilanmu selama bekerja. Penghasilanmu selama bekerja terdiri dari gaji pokok, tunjangan, bonus, dan insentif yang telah kamu terima selama bekerja di perusahaan.
Misalnya, kamu memiliki gaji pokok sebesar Rp. 5.000.000,- per bulan, tunjangan sebesar Rp. 2.000.000,- per bulan, bonus sebesar Rp. 1.000.000,- per bulan, dan insentif sebesar Rp. 500.000,- per bulan. Maka, penghasilanmu selama bekerja adalah sebesar Rp. 8.500.000,- per bulan.
7. Hitung Masa Kerja
Selanjutnya, hitung masa kerjamu. Masa kerja dihitung dari awal masuk kerja hingga tanggal rencana pensiun. Misalnya, kamu masuk kerja pada tanggal 1 Januari 2000 dan rencana pensiun pada tanggal 1 Januari 2030. Maka, masa kerjamu adalah selama 30 tahun.
8. Hitung Total Penghasilan Selama Bekerja Selama Masa Kerja
No | Penghasilan | Dalam Rupiah | Total |
---|---|---|---|
1 | Gaji Pokok | 5.000.000 | 1.800.000.000 |
2 | Tunjangan | 2.000.000 | 720.000.000 |
3 | Bonus | 1.000.000 | 360.000.000 |
4 | Insentif | 500.000 | 180.000.000 |
Total Penghasilan Selama Bekerja Selama Masa Kerja | 3.060.000.000 |
Setelah menentukan masa kerja, selanjutnya hitung total penghasilan selama bekerja selama masa kerja. Total penghasilan selama bekerja selama masa kerja dihitung dengan mengalikan penghasilanmu selama bekerja dengan masa kerjamu.
Dalam contoh kasus di atas, total penghasilan selama bekerja selama masa kerja adalah sebesar Rp. 3.060.000.000,-.
9. Hitung Total Pengeluaran Selama Masa Kerja
No | Pengeluaran | Dalam Rupiah | Total |
---|---|---|---|
1 | Transportasi | 500.000 | 180.000.000 |
2 | Makanan | 1.000.000 | 360.000.000 |
3 | Listrik dan Air | 500.000 | 180.000.000 |
4 | Pendidikan Anak | 2.000.000 | 720.000.000 |
Total Pengeluaran Selama Masa Kerja | 1.440.000.000 |
Setelah itu, hitung total pengeluaran selama masa kerja. Total pengeluaran selama masa kerja dihitung dengan mengalikan pengeluaran bulananmu dengan jumlah bulan selama masa kerjamu.
Dalam contoh kasus di atas, total pengeluaran selama masa kerja adalah sebesar Rp. 1.440.000.000,-.
10. Hitung Total Tabungan yang Dimiliki
Selanjutnya, hitung total tabungan yang kamu miliki saat ini. Total tabungan dihitung dengan menjumlahkan semua tabunganmu yang ada di bank, investasi, atau aset lain yang dapat diuangkan.
Dalam contoh kasus di atas, misalnya kamu memiliki total tabungan sebesar Rp. 500.000.000,-.
11. Hitung Total Utang yang Harus Dibayar
Selain total tabungan, hitung pula total utang yang harus kamu bayar saat ini. Total utang dihitung dengan menjumlahkan seluruh utang yang kamu miliki saat ini.
Pastikan kamu membayar semua utangmu sebelum pensiun agar tidak membuatmu kesulitan keuangan di masa pensiun nanti.
12. Hitung Total Dana yang Dibutuhkan untuk Hidup Selama Pensiun
Setelah menghitung penghasilan dan pengeluaranmu selama masa kerja, hitung juga total dana yang dibutuhkan untuk hidup selama pensiun. Total dana ini mencakup semua biaya hidup setiap bulan yang harus kamu bayar selama masa pensiun.
Perhitungan ini harus dilakukan dengan cermat agar kamu tidak kekurangan uang selama pensiun dan dapat menjalani kehidupan yang layak.
13. Hitung Jumlah Uang Pensiun Dini yang Diperoleh
Setelah mengetahui total tabungan dan utangmu saat ini, hitung pula jumlah uang pensiun dini yang kamu peroleh dari perusahaan.
Hitung uang pensiun dini yang dapat diperoleh dari perusahaan dengan mengalikan penghasilanmu selama bekerja dengan masa kerjamu dan dikurangi dengan dana yang dibutuhkan untuk hidup selama pensiun.
Contoh Perhitungan:
Penghasilanmu selama bekerja selama masa kerja adalah sebesar Rp. 3.060.000.000,-. Masa kerjamu selama 30 tahun. Dana yang dibutuhkan untuk hidup selama pensiun sebesar Rp. 4.000.000,- per bulan atau setara dengan Rp. 48.000.000,- per tahun.
Maka, uang pensiun dini yang kamu dapatkan adalah sebesar:
Penghasilanmu selama bekerja x Masa Kerjamu – Dana yang dibutuhkan untuk hidup selama pensiun = Uang Pensiun Dini yang kamu dapatkan
Rp. 3.060.000.000,- x 30 tahun – Rp. 48.000.000,- = Rp. 90.432.000.000,-
Artinya, kamu akan menerima uang pensiun dini sebesar Rp. 90.432.000.000,- dari perusahaan.
14. Hitung Sisa Uang yang Dibutuhkan
Selanjutnya, hitung sisa uang yang kamu butuhkan untuk membiayai hidupmu selama pensiun selain uang pensiun dini dari perusahaan. Sisa uang ini dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan hidup lainnya seperti biaya kesehatan, liburan, hobi, dan lain sebagainya.
15. Hitung Total Uang yang Dibutuhkan Selama Pensiun
Setelah mengetahui jumlah uang pensiun dini dan sisa uang yang dibutuhkan selama pensiun, hitunglah total uang yang dibutuhkan selama pensiun.
Jumlah ini sangat penting untuk diketahui agar kamu dapat mempersiapkan keuanganmu dengan baik dan menghindari kekurangan uang selama masa pensiun.
16. Tentukan Jenis Investasi yang Akan Dilakukan
Terdapat beberapa jenis investasi yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan uang pensiun dini. Beberapa di antaranya adalah deposito, saham, obligasi, dan reksa dana.
Pilih jenis investasi yang tepat dan sesuai dengan profil risikomu. Selain itu, pastikan kamu memilih investasi yang memberikan keuntungan yang cukup untuk membiayai kebutuhan hidupmu selama pensiun.
17. Lakukan Investasi dengan Cermat
Setelah memilih jenis investasi yang tepat, lakukan investasi dengan cermat. Selalu perhatikan pergerakan pasar modal dan jangan ragu untuk melakukan penjualan apabila harga pasar turun secara signifikan.
Ingat, investasi untuk pensiun harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat agar kamu tidak kehilangan uangmu.
18. Lakukan Investasi Jangka Panjang
Investasi untuk pensiun harus dilakukan jangka panjang. Selalu perhatikan jangka waktu investasi dan pilih investasi yang memberikan keuntungan jangka panjang.
Ingat, kamu tidak ingin kehilangan uangmu hanya karena kamu tidak sabar menunggu keuntungan jangka panjang dari investasi.
19. Lakukan Perencanaan Keuangan dengan Cermat
Terakhir, lakukan perencanaan keuangan dengan cermat. Buatlah rencana keuangan yang sesuai dengan kebutuhan hidupmu selama pensiun dan jangan lupa untuk memperhitungkan inflasi.
Dengan melakukan perencanaan keuangan yang cermat, kamu dapat mem