Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu pernah bingung dengan cara menghitung total biaya periode? Jangan khawatir, di artikel ini kami akan memberikan panduan lengkap mengenai cara menghitung total biaya periode dengan mudah dan praktis.
Apa itu Total Biaya Periode?
Sebelum membahas lebih jauh tentang cara menghitung total biaya periode, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan total biaya periode. Total biaya periode adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan selama satu periode bisnis tertentu, seperti bulan atau tahun.
Total biaya periode ini penting untuk dihitung karena dapat membantu perusahaan dalam mengontrol pengeluarannya, menetapkan harga jual yang tepat, serta menyusun anggaran dengan lebih baik. Berikut ini adalah cara menghitung total biaya periode.
1. Hitung Total Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produksi atau penjualan meningkat atau menurun. Contoh biaya tetap adalah sewa, gaji karyawan, dan biaya administrasi. Untuk menghitung total biaya tetap, cukup menjumlahkan seluruh biaya tetap yang dikeluarkan selama satu periode bisnis tertentu.
Biaya Tetap | Jumlah |
---|---|
Sewa | Rp5.000.000 |
Gaji Karyawan | Rp10.000.000 |
Biaya Administrasi | Rp2.000.000 |
Total | Rp17.000.000 |
2. Hitung Total Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produksi atau penjualan. Contoh biaya variabel adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya pengiriman. Untuk menghitung total biaya variabel, cukup mengalikan biaya variabel per unit dengan jumlah unit yang diproduksi atau dijual selama satu periode bisnis tertentu, kemudian menjumlahkannya.
Biaya Variabel | Jumlah Unit | Biaya Per Unit | Total |
---|---|---|---|
Bahan Baku | 5000 | Rp50.000 | Rp250.000.000 |
Tenaga Kerja Langsung | 2000 | Rp75.000 | Rp150.000.000 |
Biaya Pengiriman | 1000 | Rp100.000 | Rp100.000.000 |
Total | Rp500.000.000 |
3. Hitung Total Biaya Semua
Setelah menghitung total biaya tetap dan total biaya variabel, selanjutnya adalah menjumlahkan keduanya untuk mendapatkan total biaya selama satu periode bisnis tertentu.
Total Biaya | Jumlah |
---|---|
Total Biaya Tetap | Rp17.000.000 |
Total Biaya Variabel | Rp500.000.000 |
Total Biaya Seluruhnya | Rp517.000.000 |
FAQ Mengenai Cara Menghitung Total Biaya Periode
1. Apa saja contoh biaya tetap?
Contoh biaya tetap adalah sewa, gaji karyawan, biaya administrasi, biaya asuransi, dan biaya perawatan gedung atau fasilitas.
2. Apa saja contoh biaya variabel?
Contoh biaya variabel adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya pengiriman, dan biaya komisi penjualan.
3. Mengapa menghitung total biaya periode penting?
Menghitung total biaya periode penting karena dapat membantu perusahaan dalam mengontrol pengeluarannya, menetapkan harga jual yang tepat, serta menyusun anggaran dengan lebih baik.
4. Apakah total biaya seluruhnya selalu sama setiap bulan atau tahun?
Tidak, total biaya seluruhnya dapat berubah-ubah setiap bulan atau tahun tergantung pada jumlah produksi atau penjualan serta biaya yang dikeluarkan.
5. Apakah perusahaan harus menghitung total biaya periode setiap bulan atau tahun?
Ya, perusahaan sebaiknya menghitung total biaya periode setiap bulan atau tahun agar dapat mengontrol pengeluarannya, menetapkan harga jual yang tepat, serta menyusun anggaran dengan lebih baik.
Itulah panduan lengkap mengenai cara menghitung total biaya periode. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Sobat TeknoBgt dapat menghitung total biaya periode dengan mudah dan praktis. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!