Halo Sobat TeknoBgt! Kali ini kita akan membahas cara menghitung token listrik per kWh. Token listrik merupakan salah satu bentuk pembayaran listrik yang cukup populer di masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail bagaimana cara menghitung token listrik sesuai dengan pemakaian kWh.
Apa itu Token Listrik?
Token listrik adalah bentuk pembayaran listrik yang berbentuk seperti kode unik yang terdiri dari beberapa digit sebagai tanda pembayaran sejumlah listrik yang dibeli. Token listrik disediakan oleh PLN untuk mempermudah pelanggan dalam membeli dan membayar tagihan listrik. Jumlah token yang dibeli sesuai dengan jumlah pemakaian kWh.
Bagaimana Cara Membeli Token Listrik?
Ada beberapa cara untuk membeli token listrik, antara lain melalui:
Cara | Keterangan |
---|---|
Melalui Aplikasi | Mendownload aplikasi dari PLN seperti PLN Mobile, PLN Prepaid, dan PLN Token. Setelah itu, mengisi data dan nomor meteran listrik. Kemudian bisa membeli token melalui aplikasi tersebut. |
Melalui Bank | Melalui ATM atau internet banking bisa membeli token dengan melengkapi nomor ID Pelanggan dan Nomor Meteran Listrik |
Melalui Mini Market | Ada beberapa mini market seperti Indomaret, Alfamart, dan lainnya yang menyediakan pembelian token listrik. Cukup menyebutkan nomor meteran listrik, maka token listrik bisa dibeli tanpa perlu antri di loket pembayaran. |
Cara Menghitung Token Listrik
Setelah membeli token listrik, langkah selanjutnya adalah menghitung token yang sesuai dengan pemakaian kWh. Berikut ini cara menghitung token listrik:
Mengetahui Daya Listrik Rumah
Langkah pertama dalam menghitung token listrik adalah mengetahui daya listrik rumah. Daya listrik rumah biasanya tertera pada sambungan PLN. Contoh sambungan PLN yang memiliki daya 1300 VA biasanya tertera sebagai berikut:
Daya Listrik: 1300 VA = 1.3 kVA
Menghitung Jumlah kWh
Jumlah kWh bisa dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Jumlah kWh = Daya Listrik x Jumlah Jam x 30
Keterangan:
- Daya Listrik: daya listrik rumah yang sudah diketahui
- Jumlah Jam: jumlah jam pemakaian listrik dalam sebulan
- 30: jumlah hari dalam sebulan
Contoh:
- Daya Listrik: 1300 VA (1,3 kVA)
- Jumlah Jam: 720 jam (24 jam x 30 hari)
- Jumlah kWh = 1,3 kVA x 720 jam x 30 hari = 28.080 kWh
Menghitung Jumlah Token Listrik
Jumlah token listrik bisa dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Jumlah Token Listrik = Jumlah kWh x Harga per kWh
Keterangan:
- Jumlah kWh: hasil dari perhitungan sebelumnya
- Harga per kWh: harga listrik per 1 kWh yang tertera dalam tagihan PLN
Contoh:
- Jumlah kWh: 28.080 kWh
- Harga per kWh: Rp1.467,-/kWh
- Jumlah Token Listrik = 28.080 x Rp1.467,- = Rp41.181.360,-
FAQ: Pertanyaan Seputar Cara Menghitung Token Listrik per kWh
1. Apa itu kWh?
kWh adalah satuan energi yang digunakan untuk mengukur penggunaan listrik. kWh singkatan dari kilowatt-hour, yang artinya menghasilkan satu watt listrik selama 1 jam.
2. Apa bedanya antara kWh dengan kVA?
kWh adalah satuan energi, sedangkan kVA adalah satuan daya listrik. kWh digunakan untuk mengukur jumlah listrik yang digunakan, sedangkan kVA digunakan untuk mengukur daya listrik yang dibutuhkan.
3. Bagaimana cara membayar tagihan listrik?
Tagihan listrik biasanya dibayar melalui bank, konter pembayaran, atau melalui aplikasi dari PLN.
4. Apa saja cara membeli token listrik?
Ada beberapa cara untuk membeli token listrik, antara lain melalui aplikasi, bank, dan mini market.
5. Apa yang harus dilakukan jika terjadi kesalahan pada token listrik?
Jika terjadi kesalahan pada token listrik, segera hubungi PLN untuk memperbaiki masalah tersebut.
Kesimpulan
Dalam artikel ini telah dijelaskan cara menghitung token listrik per kWh dengan menggunakan rumus yang sudah dijelaskan. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, penting untuk mengetahui daya listrik rumah dan jumlah jam pemakaian. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt yang ingin mengetahui cara menghitung token listrik.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.