Hello Sobat TeknoBgt, kali ini kami akan membahas mengenai cara menghitung teori titik henti. Teori ini sangat penting bagi para engineer dan teknisi dalam melakukan perencanaan dan perancangan suatu bangunan atau konstruksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap dan rinci mengenai teori titik henti agar Sobat TeknoBgt dapat memahami dengan mudah dan mendalam.
Pengertian Teori Titik Henti
Sebelum kita membahas mengenai cara menghitung teori titik henti, kita perlu memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan teori titik henti. Secara sederhana, teori titik henti adalah suatu titik pada suatu struktur yang mempunyai nilai momen statik nol dan momen tangensial nol. Artinya, pada titik ini, struktur tersebut tidak akan mengalami perputaran atau gerakan rotasi.
Konsep ini sangat penting dalam perancangan suatu konstruksi atau bangunan karena dapat menentukan kekuatan dan stabilitas struktur tersebut. Jika titik henti tidak dihitung dengan baik, dapat menyebabkan kerusakan pada konstruksi atau bahkan berakibat fatal pada keselamatan penghuni bangunan.
Jenis-jenis Titik Henti
Setelah memahami pengertian teori titik henti, kita perlu mengetahui jenis-jenis titik henti yang ada. Secara umum, terdapat dua jenis titik henti yaitu:
- Tidak terikat
- Terikat
Jenis Titik Henti | Keterangan |
---|---|
Tidak Terikat |
|
Terikat |
|
Jenis-jenis Titik Henti Tidak Terikat
Titik henti tidak terikat terbagi menjadi dua jenis lagi yaitu:
- Tidak Terikat Tunggal
- Tidak Terikat Ganda
Tidak Terikat Tunggal
Jenis titik henti tidak terikat tunggal hanya memiliki satu titik henti. Dalam kondisi ini, rotasi atau gerakan putar akan terjadi pada titik henti tersebut.
Tidak Terikat Ganda
Jenis titik henti tidak terikat ganda memiliki dua titik henti yang berlawanan arah. Dalam kondisi ini, rotasi atau gerakan putar akan terjadi pada kedua titik henti tersebut.
Jenis-jenis Titik Henti Terikat
Titik henti terikat terbagi menjadi dua jenis lagi yaitu:
- Engsel
- Tetap
Engsel
Jenis titik henti terikat engsel merupakan titik henti yang mengizinkan gerakan rotasi pada satu arah saja. Contoh dari jenis titik henti ini adalah pintu atau jendela yang dapat dibuka dan ditutup.
Tetap
Jenis titik henti terikat tetap merupakan titik henti yang tidak mengizinkan gerakan rotasi sama sekali. Contoh dari jenis titik henti ini adalah struktur kolom pada bangunan.
Cara Menghitung Teori Titik Henti
Setelah mengetahui jenis-jenis titik henti yang ada, maka kita dapat membahas mengenai cara menghitung teori titik henti. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Polygons. Metode ini melibatkan pembuatan poligon gaya pada struktur yang akan dihitung titik hentinya.
Tahap-tahap Menghitung Teori Titik Henti dengan Metode Polygons
Terdapat beberapa tahap dalam menghitung teori titik henti dengan metode polygons, yaitu:
- Menggambar poligon gaya
- Menentukan titik pusat poligon gaya
- Menentukan momen inersia seluruh poligon gaya
- Menghitung jarak titik henti dari sumbu x atau y
- Menghitung momen statik dan momen tangensial untuk menentukan titik henti
Menggambar Poligon Gaya
Langkah pertama dalam metode polygons adalah menggambar poligon gaya pada struktur yang akan dihitung titik hentinya. Poligon gaya ini dapat digambar dengan mengikuti arah jam atau berlawanan arah jam. Setelah poligon gaya digambar, beri label pada setiap titik sudut poligon.
Menentukan Titik Pusat Poligon Gaya
Selanjutnya, Sobat TeknoBgt perlu menentukan titik pusat poligon gaya dengan menggunakan rumus:
xP = Σmixi / Σmi
yP = Σmiyi / Σmi
di mana:
- xP dan yP adalah koordinat titik pusat poligon gaya
- mi adalah momen pada setiap sisi poligon gaya
- xi dan yi adalah koordinat titik tengah pada setiap sisi poligon gaya
Menentukan Momen Inersia Seluruh Poligon Gaya
Tahap selanjutnya adalah menghitung momen inersia seluruh poligon gaya dengan menggunakan rumus:
Ixx = Σ[(yi – yP)2 – (yi-1 – yP)2]mi / 12
Iyy = Σ[(xi – xP)2 – (xi-1 – xP)2]mi / 12
di mana:
- Ixx dan Iyy adalah momen inersia pada sumbu x dan y
- mi adalah momen pada setiap sisi poligon gaya
- xi dan yi adalah koordinat titik tengah pada setiap sisi poligon gaya
Menghitung Jarak Titik Henti dari Sumbu x atau y
Setelah mengetahui momen inersia seluruh poligon gaya, kita dapat menghitung jarak titik henti dari sumbu x atau y dengan menggunakan rumus:
dh = Ixx / Σm – xP
dv = Iyy / Σm – yP
di mana:
- dh dan dv adalah jarak titik henti dari sumbu x dan y
- Ixx dan Iyy adalah momen inersia pada sumbu x dan y
- xP dan yP adalah koordinat titik pusat poligon gaya
- Σm adalah jumlah seluruh momen pada semua sisi poligon gaya
Menghitung Momen Statik dan Momen Tangensial untuk Menentukan Titik Henti
Tahap terakhir dalam menghitung teori titik henti adalah menghitung momen statik dan momen tangensial untuk menentukan titik henti. Momen statik dapat dihitung dengan rumus:
Ms = Σmidi
di mana:
- Ms adalah momen statik
- mi adalah momen pada setiap sisi poligon gaya
- di adalah jarak dari titik pusat poligon gaya ke titik tengah pada setiap sisi poligon gaya
Sedangkan momen tangensial dapat dihitung dengan rumus:
Mt = Σmi(xi – xP)
di mana:
- Mt adalah momen tangensial
- mi adalah momen pada setiap sisi poligon gaya
- xi adalah koordinat titik tengah pada setiap sisi poligon gaya
- xP adalah koordinat titik pusat poligon gaya
Contoh Soal Menghitung Teori Titik Henti dengan Metode Polygons
Berikut ini adalah contoh soal menghitung teori titik henti dengan menggunakan metode polygons:
Diketahui poligon gaya pada struktur sebagai berikut:
Sisi | Panjang (m) | Momen (kN.m) | x (m) | y (m) |
---|---|---|---|---|
AB | 10 | 50 | 5 | 4 |
BC | 5 | 12.5 | 2.5 | -3 |
CD | 6 | 27 | 4.5 | -4 |
DA | 9 | 76.5 | 1.5 | -1 |
Tentukan titik henti pada struktur tersebut.
Penyelesaian:
1. Menggambar poligon gaya
2. Menentukan titik pusat poligon gaya
xP = (50 x 5 + 12.5 x 2.5 + 27 x 4.5 + 76.5 x 1.5) / (50 + 12.5 + 27 + 76.5) = 3.88 m
yP = (50 x 4 – 12.5 x 3 – 27 x 4 – 76.5 x 1) / (50 + 12.5 + 27 + 76.5) = -0.59 m
3. Menentukan momen inersia seluruh poligon gaya
Ixx = [(4 – (-0.59))2 – (-4 – (-0.59))2] x 50 / 12 + [(3 – (-0.59))2 – (4 – (-0.59))2] x 12.5 / 12 + [(4 – (-0.59))2 – (3 – (-0.59))2] x 27 / 12 + [(1 – (-0.59))2 – (4 – (-0.59))2] x 76.5 / 12 = 536.66 m4
Iyy = [(5 – 3.88)2 – (1.5 – 3.88)2] x 50 / 12 + [(2.5 – 3.88)2 – (5 – 3.88)2] x 12.5 / 12 + [(4.5 – 3.88)2 – (2.5 – 3.88)2] x 27 / 12 + [(1.5 – 3.88)2 – (4.5 – 3.88)2] x 76.5 / 12 = 983.48 m4
4. Menghitung jarak titik henti dari sumbu x atau y
dh = IxxCara Menghitung Teori Titik Henti