Cara Menghitung Tanggalan Jawa untuk Pernikahan
Cara Menghitung Tanggalan Jawa untuk Pernikahan

Cara Menghitung Tanggalan Jawa untuk Pernikahan

Hello Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang mencari cara menghitung tanggalan Jawa untuk pernikahan? Nah, kamu sudah berada di artikel yang tepat. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung tanggalan Jawa untuk pernikahan secara lengkap dan mudah dipahami. Yuk, simak penjelasannya!

Apa itu Tanggalan Jawa?

Sebelum membahas lebih dalam tentang cara menghitung tanggalan Jawa untuk pernikahan, alangkah baiknya jika kita memahami terlebih dahulu apa itu tanggalan Jawa. Tanggalan Jawa merupakan sistem penanggalan yang digunakan oleh masyarakat Jawa. Sistem penanggalan ini berbeda dengan sistem penanggalan masehi yang umumnya digunakan di Indonesia. Di dalam penanggalan Jawa, terdapat konsep Wuku dan Pawukon yang sangat berpengaruh dalam penentuan hari baik untuk melakukan suatu kegiatan, termasuk pernikahan.

Apa itu Wuku?

Wuku merupakan siklus penanggalan dalam kalender Jawa yang terdiri dari 30 hari. Setiap hari dalam penanggalan Jawa memiliki nama Wuku yang berbeda-beda. Nama Wuku dipercaya memiliki pengaruh terhadap kehidupan manusia dan bumi.

Apa itu Pawukon?

Pawukon merupakan penanggalan dalam kalender Jawa yang mengelompokkan 30 Wuku menjadi 1 tahun. Dalam 1 tahun, terdapat 12 bulan Pawukon yang terdiri dari 35 atau 36 hari. Pawukon digunakan untuk menentukan hari baik atau hari buruk untuk melakukan kegiatan seperti pernikahan, pembangunan rumah, dan lain sebagainya.

Langkah-langkah Menghitung Tanggalan Jawa untuk Pernikahan

1. Menentukan Bulan Pernikahan

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan bulan pernikahan. Dalam kalender Jawa, terdapat 12 bulan Pawukon yang memiliki nama-nama berbeda. Setiap bulan Pawukon dipercaya memiliki pengaruh tertentu terhadap kehidupan manusia dan bumi. Oleh karena itu, menentukan bulan pernikahan sangat penting dalam sistem penanggalan Jawa.

2. Menentukan Hari Baik Pernikahan

Setelah menentukan bulan pernikahan, langkah selanjutnya adalah menentukan hari baik untuk melangsungkan pernikahan. Menentukan hari baik atau hari buruk dalam sistem penanggalan Jawa dilakukan dengan menggunakan perhitungan yang kompleks, yang meliputi Wuku, Pawukon, dan unsur-unsur lainnya. Untuk menentukan hari baik pernikahan, bisa menggunakan jasa Pakar Jawa atau Mbah Mijan, Mbah Rawa Gumpala.

3. Menghitung Tanggal Pernikahan

Setelah menentukan bulan dan hari pernikahan, langkah selanjutnya adalah menghitung tanggal pernikahan. Tanggal pernikahan dapat dihitung dengan mengacu pada jadwal Wuku dan Pawukon yang telah ditentukan. Dalam sistem penanggalan Jawa, terdapat hitungan hari yang disebut dengan pasaran. Pasaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus matematika.

Cara Menghitung Pasaran

1. Pasaran Lima

Pasaran Lima terdiri dari 5 hari, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Pasaran ini bergantian setiap 5 hari sekali. Untuk menghitung pasaran lima, hitunglah mundur atau maju dari hari yang ada di kalender Jawa. Misalnya, jika pernikahan akan dilangsungkan pada hari Rabu Pon, maka hitunglah mundur atau maju 3 hari pada kalender Jawa. Hasilnya adalah pasaran lima yang jatuh pada hari Minggu Legi.

2. Pasaran Tujuh

Pasaran Tujuh terdiri dari 7 hari, yaitu Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi. Pasaran ini juga bergantian setiap 7 hari sekali. Untuk menghitung pasaran tujuh, hitunglah mundur atau maju dari hari yang ada di kalender Jawa. Misalnya, jika pernikahan akan dilaksanakan pada hari Jumat Wage, maka hitunglah mundur atau maju 2 hari pada kalender Jawa. Hasilnya adalah pasaran tujuh yang jatuh pada hari Rabu Kliwon.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu Tanggalan Jawa?

Tanggalan Jawa merupakan sistem penanggalan yang digunakan oleh masyarakat Jawa. Sistem penanggalan ini berbeda dengan sistem penanggalan masehi yang umumnya digunakan di Indonesia. Di dalam penanggalan Jawa, terdapat konsep Wuku dan Pawukon yang sangat berpengaruh dalam penentuan hari baik untuk melakukan suatu kegiatan, termasuk pernikahan.

2. Bagaimana cara menghitung pasaran dalam sistem penanggalan Jawa?

Untuk menghitung pasaran dalam sistem penanggalan Jawa, hitunglah mundur atau maju dari hari yang ada di kalender Jawa. Ada 2 jenis pasaran dalam kalender Jawa, yaitu pasaran lima dan pasaran tujuh. Pasaran lima terdiri dari 5 hari sedangkan pasaran tujuh terdiri dari 7 hari.

3. Apakah penting menentukan hari baik pernikahan dalam sistem penanggalan Jawa?

Ya, sangat penting. Dalam sistem penanggalan Jawa, hari baik dan hari buruk memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan manusia dan bumi. Oleh karena itu, menentukan hari baik pernikahan sangat penting untuk memastikan kesuksesan dan kebahagiaan dalam pernikahan.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Tanggalan Jawa untuk Pernikahan