Halo Sobat TeknoBgt, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung tabel amortisasi. Bagi yang belum familiar dengan istilah amortisasi, secara sederhana dapat diartikan sebagai pengurangan nilai atau harga aset dalam jangka waktu tertentu. Umumnya, amortisasi digunakan untuk menghitung penurunan nilai aset berwujud seperti kendaraan, mesin, dan gedung.
Pengertian Tabel Amortisasi
Tabel amortisasi adalah tabel yang digunakan untuk mencatat amortisasi dari suatu aset dalam jangka waktu tertentu. Tabel ini biasanya berisi informasi seperti nilai awal aset, lama masa penggunaan, besarnya amortisasi, nilai buku aset, dan sebagainya.
Untuk membuat tabel amortisasi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghitung tabel amortisasi:
Langkah 1: Tentukan Nilai Awal Aset
Langkah pertama dalam menghitung tabel amortisasi adalah menentukan nilai awal aset. Nilai awal aset adalah harga beli atau nilai aset pada saat pertama kali dibeli atau diperoleh. Misalnya, kita memiliki sebuah mesin dengan nilai awal Rp 50 juta.
Langkah 2: Tentukan Masa Pakai Aset
Setelah menentukan nilai awal aset, langkah selanjutnya adalah menentukan masa pakai aset. Masa pakai aset adalah periode waktu saat suatu aset digunakan atau dipakai sampai tidak bisa dipakai lagi atau dicoret dari daftar aset. Misalnya, masa pakai mesin yang kita miliki adalah 5 tahun.
Langkah 3: Tentukan Besarnya Amortisasi per Tahun
Setelah menentukan masa pakai aset, selanjutnya adalah menentukan besarnya amortisasi per tahun. Besarnya amortisasi per tahun dapat dihitung menggunakan rumus:
Besarnya Amortisasi | = | Nilai Awal Aset – Nilai Residu | / | Masa Pakai Aset |
---|---|---|---|---|
Rp 50 juta – Rp 10 juta | / | 5 tahun | = | Rp 8 juta/tahun |
Jadi, besarnya amortisasi per tahun untuk mesin yang kita miliki adalah Rp 8 juta.
Langkah 4: Tentukan Nilai Residu
Nilai residu adalah nilai atau harga aset pada saat masa pakai aset berakhir. Nilai residu biasanya ditentukan oleh perusahaan berdasarkan perkiraan harga jual aset tersebut pada akhir masa pakai. Misalnya, nilai residu dari mesin yang kita miliki adalah Rp 10 juta.
Langkah 5: Buat Tabel Amortisasi
Setelah menentukan semua komponen di atas, selanjutnya adalah membuat tabel amortisasi. Tabel amortisasi akan mencatat besarnya amortisasi dan nilai buku aset pada setiap tahunnya dalam jangka waktu sesuai dengan masa pakai aset.
Tahun | Nilai Awal | Amortisasi | Nilai Buku |
---|---|---|---|
1 | Rp 50 juta | Rp 8 juta | Rp 42 juta |
2 | Rp 42 juta | Rp 8 juta | Rp 34 juta |
3 | Rp 34 juta | Rp 8 juta | Rp 26 juta |
4 | Rp 26 juta | Rp 8 juta | Rp 18 juta |
5 | Rp 18 juta | Rp 8 juta | Rp 10 juta |
Demikianlah cara menghitung tabel amortisasi. Dengan menggunakan tabel amortisasi, perusahaan dapat mengetahui besarnya penurunan nilai aset dari tahun ke tahun dan memperbarui nilai aset dalam laporan keuangan secara berkala.
FAQ
1. Apa itu amortisasi?
Amortisasi adalah pengurangan nilai atau harga aset dalam jangka waktu tertentu.
2. Mengapa perlu menghitung tabel amortisasi?
Tabel amortisasi dibuat untuk mencatat amortisasi dari suatu aset dalam jangka waktu tertentu. Dengan menggunakan tabel amortisasi, perusahaan dapat mengetahui besarnya penurunan nilai aset dari tahun ke tahun dan memperbarui nilai aset dalam laporan keuangan secara berkala.
3. Apa saja komponen yang perlu diperhatikan dalam menghitung tabel amortisasi?
Komponen yang perlu diperhatikan dalam menghitung tabel amortisasi adalah nilai awal aset, masa pakai aset, besarnya amortisasi per tahun, dan nilai residu.
4. Bagaimana cara menghitung besarnya amortisasi per tahun?
Besarnya amortisasi per tahun dapat dihitung menggunakan rumus:
Besarnya Amortisasi | = | Nilai Awal Aset – Nilai Residu | / | Masa Pakai Aset |
---|
5. Apa itu nilai residu?
Nilai residu adalah nilai atau harga aset pada saat masa pakai aset berakhir. Nilai residu biasanya ditentukan oleh perusahaan berdasarkan perkiraan harga jual aset tersebut pada akhir masa pakai.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang cara menghitung tabel amortisasi. Menghitung tabel amortisasi sangat penting dalam membantu perusahaan untuk mencatat besarnya penurunan nilai aset dari tahun ke tahun dan memperbarui nilai aset dalam laporan keuangan secara berkala. Dengan mengikuti langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas, kita dapat membuat tabel amortisasi secara mudah dan akurat.
Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!