Halo Sobat TeknoBgt! Pajak adalah salah satu hal yang harus diurus setiap tahunnya. Salah satu kewajiban pajak yang harus dilakukan oleh perorangan adalah mengajukan SPT Tahunan. Meskipun terdengar rumit, sebenarnya menghitung SPT Tahunan Perorangan bisa dilakukan dengan mudah. Berikut langkah-langkahnya:
1. Mengumpulkan Data
Langkah pertama dalam menghitung SPT Tahunan Perorangan adalah dengan mengumpulkan data pendapatan dan pengeluaran yang telah terjadi di tahun pajak yang bersangkutan. Data yang perlu dikumpulkan antara lain:
Jenis Data | Contoh |
---|---|
Pendapatan | Gaji, bonus, bunga deposito |
Pengeluaran | Pembelian rumah, mobil, donasi |
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya adalah menghitung jumlah total pendapatan dan pengeluaran.
2. Menentukan Pajak yang Harus Dibayar
Setelah jumlah pendapatan dan pengeluaran diketahui, selanjutnya adalah menentukan pajak yang harus dibayar. Untuk mengetahui pajak yang harus dibayar, gunakan rumus berikut:
Pajak yang harus dibayar = (Jumlah pendapatan – Jumlah pengeluaran) x Persentase pajak
Persentase pajak yang berlaku pada tahun 2021 adalah:
Pendapatan Tahunan | Persentase Pajak |
---|---|
Di bawah 50 juta | 5% |
50 juta – 250 juta | 15% |
250 juta – 500 juta | 25% |
Above 500 juta | 30% |
3. Mengisi dan Mengajukan SPT Tahunan
Setelah pajak yang harus dibayar diketahui, selanjutnya adalah mengisi SPT Tahunan yang bisa diakses melalui website Direktorat Jenderal Pajak. Setelah SPT Tahunan diisi, langkah terakhir adalah mengajukan SPT Tahunan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengirimkan SPT Tahunan melalui pos atau secara online melalui website Direktorat Jenderal Pajak.
FAQ
1. Apa saja jenis pendapatan yang harus dilaporkan dalam SPT Tahunan Perorangan?
Jenis pendapatan yang harus dilaporkan dalam SPT Tahunan Perorangan antara lain gaji, bonus, bunga bank, penyewaan properti, dan penghasilan dari bisnis atau investasi.
2. Apakah setiap orang harus mengajukan SPT Tahunan Perorangan?
Tidak, hanya orang yang memiliki penghasilan melebihi batas tertentu yang wajib mengajukan SPT Tahunan Perorangan. Batas penghasilan yang berlaku pada tahun 2021 adalah 50 juta rupiah per tahun.
3. Apa yang terjadi jika saya tidak mengajukan SPT Tahunan Perorangan?
Jika tidak mengajukan SPT Tahunan Perorangan, maka akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan/atau penalti.
4. Bagaimana cara menghitung pajak penghasilan dari investasi?
Pajak penghasilan dari investasi dihitung berdasarkan jumlah penghasilan dari investasi dikali dengan persentase pajak yang berlaku pada tahun itu. Persentase pajak yang berlaku bisa dilihat pada tabel persentase pajak pada langkah kedua di atas.
5. Apakah ada cara untuk mengurangi pajak yang harus dibayar?
Ya, ada beberapa cara untuk mengurangi pajak yang harus dibayar, antara lain dengan memanfaatkan potongan pajak yang tersedia, seperti asuransi dan donasi, serta dengan melakukan investasi yang memperoleh keringanan pajak.
Kesimpulan
Menghitung SPT Tahunan Perorangan memang memerlukan sedikit usaha, tetapi langkah-langkah tersebut bisa dilakukan sendiri dengan mudah. Dengan mengetahui cara menghitung SPT Tahunan Perorangan, Sobat TeknoBgt dapat memenuhi kewajiban pajak dengan mudah. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!