TEKNOBGT
Cara Menghitung SLA
Cara Menghitung SLA

Cara Menghitung SLA

Hello Sobat TeknoBgt, dalam dunia bisnis, Service Level Agreement (SLA) adalah kontrak antara penyedia layanan dan pelanggan yang menetapkan tingkat layanan minimum yang harus diberikan oleh penyedia layanan. SLA berguna dalam memastikan bahwa pelanggan menerima layanan yang konsisten dan berkualitas. Oleh karena itu, penting bagi penyedia layanan untuk dapat menghitung SLA-nya dengan benar agar dapat memenuhi ekspektasi pelanggan dan menjaga reputasi bisnis.

Apa itu SLA?

Sebelum mempelajari cara menghitung SLA, penting untuk memahami terlebih dahulu konsep SLA itu sendiri. SLA adalah kesepakatan yang dibuat antara penyedia layanan dan pelanggan yang menetapkan persyaratan layanan yang harus dipenuhi oleh penyedia layanan dalam hal ketersediaan, keandalan, dan kualitas layanan. SLA digunakan untuk memastikan bahwa pelanggan menerima layanan sesuai dengan kebutuhan mereka.

SLA dapat mencakup berbagai bidang layanan, seperti layanan teknologi informasi, transportasi, telekomunikasi, dan lain-lain. Namun, pada artikel ini, kita akan membahas cara menghitung SLA dalam layanan teknologi informasi.

Bagaimana Cara Menghitung SLA?

Untuk menghitung SLA, Anda harus memperhatikan tiga faktor utama, yaitu:

  1. Availability
  2. Reliability
  3. Responsiveness

Availability

Availability adalah kemampuan sistem atau layanan untuk dapat diakses oleh pengguna pada saat dibutuhkan. Ketersediaan diukur dalam persentase waktu selama satu periode tertentu di mana sistem atau layanan siap digunakan. Misalnya, jika Anda menawarkan layanan yang tersedia selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, Anda harus menjamin ketersediaan layanan tersebut.

Untuk menghitung ketersediaan layanan, Anda dapat menggunakan rumus berikut:

CatatanWaktu
Waktu total dalam 1 periode (menit, jam, atau hari)Waktu total periode – downtime
Downtime (menit, jam, atau hari)Waktu downtime yang terjadi selama periode tertentu
Ketersediaan (persentase)(Waktu total – downtime) / waktu total x 100%

Reliability

Reliability adalah kemampuan sistem atau layanan untuk dapat berfungsi secara konsisten dan tidak mengalami kegagalan. Pada umumnya, reliability diukur dalam persentase waktu di mana sistem atau layanan bekerja dengan benar tanpa gangguan.

Untuk menghitung reliability, Anda dapat menggunakan rumus berikut:

CatatanWaktu
Waktu total dalam 1 periode (menit, jam, atau hari)Waktu total periode – waktu gagal
Waktu gagal (menit, jam, atau hari)Waktu ketika sistem atau layanan gagal selama periode tertentu
Reliability (persentase)(Waktu total – waktu gagal) / waktu total x 100%

Responsiveness

Responsiveness adalah kemampuan sistem atau layanan untuk memberikan tanggapan yang cepat dan efektif terhadap permintaan pengguna. Responsiveness diukur dalam waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh sistem atau layanan untuk memberikan respon terhadap permintaan pengguna.

Untuk menghitung responsiveness, Anda dapat menggunakan rumus berikut:

CatatanWaktu
Waktu rata-rata respon (detik atau menit)Waktu total respon / jumlah permintaan pengguna

Apa Yang Harus Diperhatikan Dalam Menghitung SLA?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung SLA agar hasil yang didapatkan akurat dan dapat diandalkan. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Definisikan kriteria SLA dengan jelas. Pastikan bahwa semua pihak yang terlibat memahami persyaratan SLA yang ditetapkan.
  2. Gunakan alat pengukuran yang sesuai dan akurat. Pengukuran yang tidak akurat dapat menghasilkan informasi yang salah dan dapat merugikan bisnis Anda.
  3. Periksa dan tinjau data pengukuran secara berkala. Lakukan perbaikan atau peningkatan sesuai dengan hasil yang diperoleh.
  4. Tentukan batas toleransi kesalahan. Setiap sistem atau layanan memiliki batas toleransi kesalahan yang berbeda-beda. Pastikan bahwa batas toleransi kesalahan tersebut telah ditetapkan dan dipahami oleh semua pihak yang terlibat.

FAQ

1. Apa itu SLA?

SLA adalah kontrak antara penyedia layanan dan pelanggan yang menetapkan tingkat layanan minimum yang harus diberikan oleh penyedia layanan.

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi SLA?

Faktor-faktor yang mempengaruhi SLA adalah availability, reliability, dan responsiveness.

3. Bagaimana cara menghitung availability?

Untuk menghitung availability, Anda dapat menggunakan rumus (total waktu – downtime) / total waktu x 100%.

4. Bagaimana cara menghitung reliability?

Untuk menghitung reliability, Anda dapat menggunakan rumus (total waktu – waktu gagal) / total waktu x 100%.

5. Bagaimana cara menghitung responsiveness?

Untuk menghitung responsiveness, Anda dapat menggunakan rumus waktu rata-rata respon / jumlah permintaan pengguna.

Kesimpulan

Dengan memahami dan menerapkan cara menghitung SLA dengan benar, Anda dapat memastikan bahwa layanan yang Anda berikan memenuhi persyaratan pelanggan. Selain itu, Anda juga dapat meningkatkan reputasi bisnis Anda dan memperkuat hubungan dengan pelanggan. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung SLA