TEKNOBGT
Cara Menghitung Skala Ordinal
Cara Menghitung Skala Ordinal

Cara Menghitung Skala Ordinal

Hello Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas mengenai cara menghitung skala ordinal. Sebelum memulai, perlu diketahui bahwa skala ordinal adalah salah satu jenis skala pengukuran yang sering digunakan dalam penelitian. Skala ini digunakan untuk mengukur variabel dengan kategori yang dapat diurutkan, namun tidak memiliki jarak antara satu kategori dengan kategori lainnya. Contoh dari skala ordinal adalah tingkat pendidikan, tingkat kepuasan, dan tingkat kesukuan.

Apa itu Skala Ordinal?

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara menghitung skala ordinal, kita perlu mengenal terlebih dahulu pengertian dari skala ordinal itu sendiri. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, skala ordinal adalah salah satu jenis skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian. Berbeda dengan skala nominal yang hanya menyediakan kategori tanpa urutan atau skala interval yang memiliki jarak antar kategori yang sama, skala ordinal menyediakan kategori dengan urutan namun tidak memiliki jarak antar kategori yang sama.

Contohnya, ketika kita mengukur tingkat pendidikan seseorang, kita dapat mengelompokkannya menjadi SD, SMP, SMA, dan Sarjana. Namun, kita tidak bisa mengatakan bahwa jarak antara pendidikan SD dan SMP sama dengan jarak antara SMP dan SMA. Oleh karena itu, skala ordinal hanya dapat menggambarkan urutan kategori, namun tidak dapat memberikan informasi mengenai seberapa besar perbedaan antar kategori tersebut.

Cara Menghitung Skala Ordinal

Setelah memahami pengertian dari skala ordinal, maka selanjutnya adalah bagaimana cara menghitung skala ordinal. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:

Langkah 1: Menentukan Bobot Skala

Bobot skala atau weight of scale adalah nilai yang diberikan pada setiap kategori pada skala ordinal. Bobot skala ini harus ditentukan terlebih dahulu sebelum melakukan penghitungan. Cara menentukan bobot skala ini dapat bervariasi tergantung pada kepentingan atau tujuan penelitian. Ada beberapa cara untuk menentukan bobot skala, di antaranya adalah:

Cara 1: Memberikan Nilai Angka

Cara yang paling umum digunakan adalah memberikan nilai angka pada setiap kategori. Nilai angka ini dapat berupa angka bulat atau desimal. Namun, perlu diingat bahwa nilai angka yang diberikan hanya digunakan untuk mempermudah pengolahan data dan tidak memiliki makna yang sebenarnya. Misalnya, jika kita memberikan nilai 1 untuk SD, 2 untuk SMP, 3 untuk SMA, dan 4 untuk Sarjana, maka kita tidak bisa mengatakan bahwa Sarjana lebih tinggi 4 kali lipat dari SD.

Cara 2: Memberikan Urutan

Cara lain yang dapat digunakan adalah memberikan urutan pada setiap kategori tanpa memberikan nilai angka. Misalnya, jika kita mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap suatu produk, maka kita dapat memberikan urutan seperti sangat puas, puas, cukup puas, kurang puas, dan tidak puas.

Cara 3: Memberikan Kategori

Metode yang ketiga adalah dengan memberikan kategori pada setiap kategori tanpa memberikan nilai angka atau urutan. Misalnya, jika kita mengukur tingkat kesukuan terhadap suatu produk, maka kita dapat memberikan kategori seperti sangat suka, suka, netral, tidak suka, dan sangat tidak suka.

Langkah 2: Menghitung Skor Individu

Setelah menentukan bobot skala, langkah selanjutnya adalah menghitung skor individu. Skor individu adalah nilai yang diberikan pada setiap responden berdasarkan kategori yang dipilih. Misalnya, jika responden memilih kategori kepuasan yang sangat puas dengan bobot skala 5, maka skor individu responden tersebut adalah 5.

Langkah 3: Menghitung Skor Total atau Rata-rata

Setelah menghitung skor individu, langkah selanjutnya adalah menghitung skor total atau rata-rata. Skor total adalah jumlah dari seluruh skor individu sedangkan skor rata-rata adalah skor total dibagi dengan jumlah responden. Skor total atau rata-rata ini dapat digunakan untuk membandingkan antara satu kategori dengan kategori lainnya.

Contoh Penerapan Skala Ordinal

Untuk memperjelas bagaimana cara menghitung skala ordinal, berikut ini adalah contoh penerapan skala ordinal pada penelitian tentang tingkat kepuasan pelanggan terhadap suatu produk.

Langkah 1: Menentukan Bobot Skala

Penelitian ini menggunakan bobot skala berupa nilai angka dengan memberikan nilai 1 untuk kategori sangat puas, 2 untuk kategori puas, 3 untuk kategori cukup puas, 4 untuk kategori kurang puas, dan 5 untuk kategori tidak puas.

Langkah 2: Menghitung Skor Individu

Setiap responden akan diberikan kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai tingkat kepuasan terhadap suatu produk. Responden akan diminta untuk memilih salah satu kategori yang paling sesuai dengan tingkat kepuasan mereka. Misalnya, jika responden memilih kategori sangat puas, maka skor individu responden tersebut adalah 1.

Langkah 3: Menghitung Skor Total atau Rata-rata

Setelah mengumpulkan data dari seluruh responden, selanjutnya adalah menghitung skor total atau rata-rata. Misalnya, jika terdapat 10 responden yang memilih kategori sangat puas dengan bobot skala 1 dan 5 responden memilih kategori puas dengan bobot skala 2, maka skor total untuk kategori sangat puas adalah 10 dan skor total untuk kategori puas adalah 10. Skor rata-rata untuk kategori sangat puas adalah 1 sedangkan skor rata-rata untuk kategori puas adalah 2.

FAQ

1. Apa itu skala ordinal?

Skala ordinal adalah salah satu jenis skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian. Skala ini digunakan untuk mengukur variabel dengan kategori yang dapat diurutkan, namun tidak memiliki jarak antara satu kategori dengan kategori lainnya.

2. Apa yang dimaksud dengan bobot skala?

Bobot skala atau weight of scale adalah nilai yang diberikan pada setiap kategori pada skala ordinal. Bobot skala ini harus ditentukan terlebih dahulu sebelum melakukan penghitungan.

3. Apa yang harus dilakukan setelah menentukan bobot skala?

Setelah menentukan bobot skala, langkah selanjutnya adalah menghitung skor individu dan menghitung skor total atau rata-rata.

4. Apakah skala ordinal dapat digunakan untuk membandingkan antar kategori?

Ya, skala ordinal dapat digunakan untuk membandingkan antar kategori dengan cara menghitung skor total atau rata-rata.

5. Apa saja contoh dari skala ordinal?

Contoh dari skala ordinal antara lain tingkat pendidikan, tingkat kepuasan, dan tingkat kesukuan.

Penutup

Demikianlah artikel mengenai cara menghitung skala ordinal. Dengan memahami langkah-langkah yang perlu dilakukan, diharapkan Sobat TeknoBgt dapat melakukan penghitungan skala ordinal dengan baik. Jangan ragu untuk bertanya jika masih ada yang kurang jelas. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Skala Ordinal