Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung sampel dengan populasi tidak diketahui. Artikel ini akan membantu Anda dalam menentukan ukuran sampel yang tepat untuk penelitian Anda. Selamat membaca!
Pengertian Populasi dan Sampel
Sebelum membahas lebih jauh tentang cara menghitung sampel dengan populasi tidak diketahui, kita harus memahami terlebih dahulu tentang pengertian populasi dan sampel.
Populasi adalah keseluruhan individu atau objek yang sedang diteliti atau dijadikan sebagai obyek penelitian. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai representasi dari seluruh populasi. Pengambilan sampel dilakukan untuk meminimalkan kesalahan dalam penarikan kesimpulan dari data yang ada.
Sebagai contoh, jika kita ingin mengetahui pendapat seluruh mahasiswa di Indonesia tentang perubahan kurikulum, maka seluruh mahasiswa di Indonesia menjadi populasi. Namun, karena sulit untuk mengumpulkan data dari seluruh mahasiswa, maka kita mengambil sebagian mahasiswa saja sebagai sampel penelitian.
Metode Menghitung Sampel dengan Populasi Tidak Diketahui
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menghitung sampel, tergantung pada karakteristik populasi yang akan diteliti. Namun, pada artikel ini kita akan membahas metode yang digunakan jika populasi tidak diketahui.
1. Menentukan Tingkat Kesalahan (Margin of Error)
Margin of error adalah tingkat kesalahan yang dapat diterima dalam pengambilan sampel. Semakin kecil margin of error yang diinginkan, semakin besar ukuran sampel yang dibutuhkan.
2. Menentukan Tingkat Kepercayaan (Confidence Level)
Tingkat kepercayaan merupakan tingkat keakuratan data yang diinginkan. Semakin tinggi tingkat kepercayaan yang diinginkan, semakin besar ukuran sampel yang dibutuhkan.
3. Menentukan Standar Deviasi (Standard Deviation)
Standar deviasi adalah ukuran sebaran data pada populasi. Semakin besar standar deviasi, semakin besar ukuran sampel yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat akurasi yang sama.
4. Menghitung Ukuran Sampel
Setelah menentukan margin of error, tingkat kepercayaan, dan standar deviasi, langkah selanjutnya adalah menghitung ukuran sampel. Ada beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung ukuran sampel, seperti rumus Slovin dan rumus Krejcie dan Morgan.
Rumus Slovin
Rumus Slovin digunakan dalam pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling. Rumus ini dapat digunakan jika populasi lebih dari 100.
Jumlah Populasi | Jumlah Sampel |
---|---|
100 | 72 |
200 | 106 |
300 | 132 |
Contoh penghitungan ukuran sampel dengan menggunakan rumus Slovin:
Jika kita ingin mengambil sampel dari populasi yang jumlahnya 500 dengan tingkat kesalahan 5% dan tingkat kepercayaan 95%, maka:
n = N / (1 + Ne2)
n = 500 / (1 + 500(0,05)2)
n = 217,78 ≈ 218
Jadi, kita perlu mengambil sampel sebanyak 218 dari populasi 500 untuk mencapai tingkat kepercayaan 95% dengan tingkat kesalahan 5%.
Rumus Krejcie dan Morgan
Rumus Krejcie dan Morgan digunakan dalam pengambilan sampel dengan teknik stratified random sampling. Teknik ini digunakan jika populasi memiliki karakteristik yang beragam.
Contoh penghitungan ukuran sampel dengan menggunakan rumus Krejcie dan Morgan:
Jika kita ingin mengambil sampel dari populasi yang jumlahnya 1000 dengan tingkat kesalahan 5% dan tingkat kepercayaan 95%, maka:
- Tentukan jumlah kelompok (strata). Misalnya, kita ingin membagi populasi menjadi 4 kelompok berdasarkan tingkat pendidikan.
- Pilih probabilitas untuk setiap kelompok. Misalnya, probabilitas untuk kelompok siswa SMA adalah 0,30, untuk kelompok mahasiswa adalah 0,25, untuk kelompok dosen adalah 0,20, dan untuk kelompok karyawan adalah 0,25.
- Tentukan ukuran sampel untuk setiap kelompok dengan menggunakan rumus:
n = Np(1-p) / [(N-1)e2p(1-p) + Np(1-p)]
Dimana:
- n = ukuran sampel pada setiap kelompok
- N = jumlah populasi pada setiap kelompok
- p = probabilitas pada setiap kelompok
- e = tingkat kesalahan yang diterima
Sehingga:
Kelompok | Jumlah Populasi | Probabilitas | Ukuran Sampel |
---|---|---|---|
Siswa SMA | 300 | 0,30 | 71 |
Mahasiswa | 250 | 0,25 | 60 |
Dosen | 200 | 0,20 | 51 |
Karyawan | 250 | 0,25 | 60 |
Jadi, kita perlu mengambil sampel sebanyak 71 siswa SMA, 60 mahasiswa, 51 dosen, dan 60 karyawan untuk mencapai tingkat kepercayaan 95% dengan tingkat kesalahan 5% dari populasi 1000.
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan populasi dan sampel?
Populasi adalah keseluruhan individu atau objek yang sedang diteliti atau dijadikan sebagai obyek penelitian. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai representasi dari seluruh populasi.
2. Mengapa kita perlu menghitung sampel?
Pengambilan sampel dilakukan untuk meminimalkan kesalahan dalam penarikan kesimpulan dari data yang ada. Dengan mengambil sampel yang representatif dari populasi, kita dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat dari penelitian yang dilakukan.
3. Apa yang harus dipertimbangkan dalam menghitung ukuran sampel?
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menghitung ukuran sampel antara lain tingkat kesalahan, tingkat kepercayaan, dan standar deviasi.
4. Apa perbedaan antara teknik simple random sampling dan stratified random sampling?
Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel acak sederhana, sedangkan stratified random sampling adalah teknik pengambilan sampel acak berdasarkan kategori atau strata tertentu dalam populasi. Teknik stratified random sampling digunakan jika populasi memiliki karakteristik yang beragam.
5. Apa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung ukuran sampel?
Ada beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung ukuran sampel, seperti rumus Slovin dan rumus Krejcie dan Morgan.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.