TEKNOBGT
Cara Menghitung Saldo JHT Jamsostek
Cara Menghitung Saldo JHT Jamsostek

Cara Menghitung Saldo JHT Jamsostek

Hai Sobat TeknoBgt! Apakah kamu adalah seorang karyawan yang aktif bekerja di Indonesia? Jika iya, kamu pasti sudah mengenal Jamsostek atau sekarang dikenal dengan nama BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaan adalah program asuransi sosial yang memberikan perlindungan bagi seluruh tenaga kerja di Indonesia, termasuk jaminan hari tua (JHT).

Jaminan Hari Tua (JHT) adalah program yang memberikan jaminan bagi tenaga kerja setelah memasuki masa pensiun atau mengalami kecacatan total yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi. Program JHT ini wajib diikuti oleh seluruh karyawan yang aktif bekerja di Indonesia. Dan dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung saldo JHT Jamsostek. Yuk, simak informasinya.

Apa itu Saldo JHT Jamsostek?

Saldo JHT Jamsostek adalah dana yang dikumpulkan oleh BPJS Ketenagakerjaan dari setiap karyawan yang terdaftar sebagai peserta program JHT. Dana ini nantinya akan disimpan dan diinvestasikan oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan jaminan hari tua bagi karyawan yang sudah memasuki masa pensiun atau mengalami kecacatan total yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi. Saldo JHT Jamsostek dihitung berdasarkan besaran gaji karyawan dan persentase iuran yang ditentukan oleh pemerintah.

Bagaimana Cara Menghitung Saldo JHT Jamsostek?

Untuk menghitung saldo JHT Jamsostek, terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Langkah 1: Mengetahui besaran gaji bruto

Untuk menghitung saldo JHT Jamsostek, pertama-tama kamu perlu mengetahui besaran gaji bruto kamu. Gaji bruto adalah jumlah gaji sebelum dipotong pajak dan iuran BPJS Ketenagakerjaan. Besaran gaji bruto bisa dilihat pada slip gaji yang diterima setiap bulannya. Misalnya, besaran gaji bruto kamu adalah Rp 5.000.000,-

Langkah 2: Menentukan persentase iuran JHT

Setiap peserta program JHT diwajibkan untuk membayar iuran bulanan. Persentase iuran JHT ditentukan oleh pemerintah dan dapat berubah setiap tahunnya. Saat ini, persentase iuran JHT sebesar 3,7% dari gaji bruto. Artinya, jika gaji bruto kamu sebesar Rp 5.000.000,- maka iuran JHT yang harus kamu bayarkan setiap bulannya adalah:

Gaji BrutoPersentase Iuran JHTJumlah Iuran JHT
Rp 5.000.000,-3,7%Rp 185.000,-

Perhitungan di atas adalah contoh perhitungan iuran JHT untuk gaji bruto sebesar Rp 5.000.000,-. Perhitungan iuran JHT akan berbeda-beda tergantung besaran gaji bruto masing-masing peserta program JHT.

Langkah 3: Menghitung saldo JHT

Setelah mengetahui besaran gaji bruto dan persentase iuran JHT, kamu bisa menghitung saldo JHT kamu dengan rumus sebagai berikut:

Saldo JHT = Besaran Gaji Bruto x Persentase Iuran JHT x Masa Kerja / 12

Masa kerja adalah jumlah bulan sejak kamu mulai bekerja hingga saat ini. Jadi, jika kamu sudah bekerja selama 5 tahun, maka masa kerja kamu adalah 60 bulan. Berikut adalah contoh penghitungan saldo JHT untuk gaji bruto sebesar Rp 5.000.000,- dan masa kerja selama 5 tahun:

Gaji BrutoPersentase Iuran JHTMasa Kerja (bulan)Saldo JHT
Rp 5.000.000,-3,7%60Rp 4.444.000,-

Nah, itulah tadi cara menghitung saldo JHT Jamsostek. Kamu bisa menghitung saldo JHT kamu sendiri dengan rumus di atas atau dengan menggunakan kalkulator JHT yang disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan Jaminan Hari Tua (JHT)?

Jaminan Hari Tua (JHT) adalah program asuransi sosial yang memberikan jaminan bagi tenaga kerja setelah memasuki masa pensiun atau mengalami kecacatan total yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi.

2. Apa itu Saldo JHT Jamsostek?

Saldo JHT Jamsostek adalah dana yang dikumpulkan oleh BPJS Ketenagakerjaan dari setiap karyawan yang terdaftar sebagai peserta program JHT. Dana ini nantinya akan disimpan dan diinvestasikan oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan jaminan hari tua bagi karyawan yang sudah memasuki masa pensiun atau mengalami kecacatan total yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi.

3. Bagaimana cara menghitung saldo JHT Jamsostek?

Untuk menghitung saldo JHT Jamsostek, kamu perlu mengetahui besaran gaji bruto, persentase iuran JHT, dan masa kerja. Saldo JHT dihitung dengan rumus: Saldo JHT = Besaran Gaji Bruto x Persentase Iuran JHT x Masa Kerja / 12.

Kesimpulan

Nah, itulah tadi cara menghitung saldo JHT Jamsostek. Setiap karyawan yang aktif bekerja di Indonesia wajib terdaftar sebagai peserta program JHT dan membayar iuran JHT setiap bulannya. Dengan menghitung saldo JHT secara berkala, kamu akan mengetahui berapa besar dana yang sudah terkumpul dan siap digunakan saat kamu memasuki masa pensiun atau mengalami kecacatan total. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Saldo JHT Jamsostek