Salam Sobat TeknoBgt, perusahaan besar atau kecil pasti membutuhkan modal untuk beroperasi dan berkembang. Salah satu cara untuk mendapatkan modal adalah dengan menjual saham. Saham adalah tanda bukti kepemilikan suatu perusahaan, yang dapat diperjualbelikan di pasar modal. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung nilai saham biasa suatu perusahaan.
Pengertian Saham Biasa
Sebelum kita membahas cara menghitung saham biasa, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu saham biasa. Saham biasa atau disebut juga dengan saham ekuitas adalah jenis saham utama yang diterbitkan oleh perusahaan. Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) dan berhak atas pembagian dividen jika perusahaan menghasilkan keuntungan. Namun, pemegang saham biasa juga berisiko mengalami kerugian jika perusahaan tidak berhasil.
Cara Menghitung Saham Biasa
Untuk menghitung saham biasa suatu perusahaan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Jumlah Saham yang Diterbitkan
Jumlah saham yang diterbitkan adalah jumlah saham yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dan bisa dijual kepada publik. Biasanya, jumlah saham ini tertera dalam laporan keuangan perusahaan. Misalnya, perusahaan ABC memiliki jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 1.000.000 lembar.
2. Saham yang Beredar
Saham yang beredar adalah jumlah saham yang telah terjual atau dimiliki oleh publik. Saham ini bisa dimiliki oleh investor individu atau institusi keuangan. Misalnya, dari jumlah saham yang diterbitkan oleh perusahaan ABC, hanya 800.000 saham yang beredar.
3. Saham yang Ditahan Perusahaan
Saham yang ditahan perusahaan adalah jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan sendiri. Saham ini tidak dijual ke publik dan biasanya digunakan untuk kepentingan perusahaan, seperti membeli saham perusahaan lain atau sebagai cadangan. Misalnya, dari jumlah saham yang diterbitkan oleh perusahaan ABC, hanya 200.000 saham yang ditahan oleh perusahaan.
4. Harga Saham
Harga saham adalah nilai pasar dari setiap lembar saham. Harga saham bisa berubah-ubah tergantung pada kondisi pasar atau kinerja perusahaan. Misalnya, harga saham perusahaan ABC saat ini adalah Rp 1.000,- per lembar.
5. Modal Saham
Modal saham adalah uang yang telah diperoleh perusahaan dari penjualan saham. Modal saham biasa ini akan menjadi sumber dana untuk kegiatan operasional dan pengembangan perusahaan. Misalnya, dari penjualan saham ABC, perusahaan mendapatkan modal saham sebesar Rp 800.000.000,-.
Rumus Menghitung Harga Saham Biasa
Setelah memahami hal-hal yang perlu diperhatikan, kita bisa menggunakan rumus berikut untuk menghitung harga saham biasa perusahaan:
Harga Saham = Modal Saham / Saham yang Beredar
Contohnya, perusahaan ABC memiliki modal saham sebesar Rp 800.000.000,- dan 800.000 saham yang beredar, maka harga saham perusahaan ABC adalah:
Harga Saham = Rp 800.000.000,- / 800.000 = Rp 1.000,- per lembar
Contoh Perhitungan Saham Biasa
Misalnya, perusahaan XYZ memiliki jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 2.000.000 lembar, dengan saham yang beredar sebanyak 1.600.000 lembar dan saham yang ditahan perusahaan sebanyak 400.000 lembar. Harga saham perusahaan XYZ saat ini adalah Rp 2.500,- per lembar.
Maka, modal saham perusahaan XYZ adalah:
Modal Saham = Saham yang Beredar x Harga Saham = 1.600.000 x Rp 2.500,- = Rp 4.000.000.000,-
Dari perhitungan di atas, kita dapat menghitung harga saham biasa perusahaan XYZ:
Harga Saham = Modal Saham / Saham yang Beredar = Rp 4.000.000.000,- / 1.600.000 = Rp 2.500,- per lembar
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham suatu perusahaan, yaitu:
1. Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan investor dan membuat harga saham naik. Sebaliknya, kinerja perusahaan yang buruk dapat membuat harga saham turun.
2. Kondisi Pasar
Kondisi pasar juga mempengaruhi harga saham. Pasar yang stabil dan optimis cenderung membuat harga saham naik, sedangkan pasar yang tidak stabil dan pesimis dapat membuat harga saham turun.
3. Kebijakan Dividen
Perusahaan yang memberikan kebijakan dividen yang baik dan konsisten dapat meningkatkan harga saham, karena investor cenderung lebih tertarik pada perusahaan yang memberikan keuntungan bagi pemegang saham.
4. Perkembangan Teknologi
Perusahaan yang berhasil mengadopsi teknologi baru dapat meningkatkan kinerja dan membuat harga saham naik.
FAQ
1. Apa bedanya saham biasa dan saham preferen?
Saham biasa adalah saham yang memberikan hak suara dalam RUPS dan berhak atas pembagian dividen jika perusahaan menghasilkan keuntungan. Sedangkan saham preferen adalah saham yang memberikan prioritas atau keistimewaan atas pembagian dividen atau pengembaliannya jika terjadi likuidasi perusahaan.
2. Apa itu saham blue chip?
Saham blue chip adalah saham dari perusahaan-perusahaan besar dan stabil yang memiliki reputasi baik dan kinerja yang konsisten. Saham ini cenderung stabil dan berpotensi memberikan return on investment yang tinggi.
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja saham?
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja saham antara lain kinerja perusahaan, kondisi pasar, kebijakan dividen, perkembangan teknologi, dan faktor ekonomi makro seperti inflasi dan suku bunga.
Penutup
Demikianlah artikel mengenai cara menghitung saham biasa untuk Sobat TeknoBgt. Memahami cara menghitung saham biasa suatu perusahaan dapat membantu investor dalam memilih saham yang tepat dan mengambil keputusan investasi yang lebih baik. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.