Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung reorder point dan safety stock. Dalam dunia bisnis, perhitungan ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan produksi dan memastikan keberlangsungan bisnis Anda. Yuk, simak penjelasannya!
Pengertian Reorder Point dan Safety Stock
Reorder point dan safety stock adalah dua istilah yang berkaitan erat dalam perencanaan stok. Reorder point (ROP) merupakan titik di mana Anda harus memesan kembali barang atau bahan baku agar stok tetap terjaga. Sedangkan safety stock (SS) adalah persediaan tambahan yang diperlukan untuk mengatasi ketidakpastian permintaan atau pasokan. Dalam penghitungan ROP dan SS, Anda perlu memperhitungkan beberapa faktor seperti tingkat permintaan dan waktu pengiriman barang.
Perhitungan Reorder Point dan Safety Stock
1. Menghitung Rata-rata Permintaan Harian (Average Daily Demand)
Pertama-tama, Anda perlu menghitung rata-rata permintaan harian untuk produk atau bahan baku yang Anda jual. Caranya adalah:
Bulan | Jumlah Permintaan | Jumlah Hari | Rata-rata Permintaan/Hari |
---|---|---|---|
Januari | 600 | 31 | 19,35 |
Februari | 550 | 28 | 19,64 |
Maret | 700 | 31 | 22,58 |
Dari tabel di atas, rata-rata permintaan harian adalah (600+550+700)/90 = 19,72 unit/hari.
2. Menghitung Lead Time (Waktu Pengiriman Barang)
Kedua, Anda perlu mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk barang atau bahan baku tiba setelah Anda memesannya. Hal ini disebut dengan lead time. Misalnya, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk barang atau bahan baku tiba setelah memesan adalah 7 hari.
3. Menghitung Deviasi Permintaan Harian (Daily Demand Deviation)
Deviasi permintaan harian digunakan untuk menghitung safety stock. Anda dapat menghitungnya dengan rumus:
Deviasi permintaan harian = Akar dari (Jumlah permintaan setiap bulan – Rata-rata permintaan harian) pangkat dua / Jumlah bulan
Contoh:
Bulan | Jumlah Permintaan | Jumlah Hari | Rata-rata Permintaan/Hari |
---|---|---|---|
Januari | 600 | 31 | 19,35 |
Februari | 550 | 28 | 19,64 |
Maret | 700 | 31 | 22,58 |
Dari tabel di atas, rata-rata permintaan harian adalah 19,72 unit/hari. Deviasi permintaan harian adalah:
Akar dari [(600-19,72)^2 + (550-19,72)^2 + (700-22,58)^2] / 3 = 83,49 unit/hari
4. Menghitung Safety Stock
Setelah mengetahui deviasi permintaan harian, Anda dapat menghitung safety stock dengan rumus:
Safety stock = (Deviasi permintaan harian x Z-score x Lead time) + Kebutuhan minimum stok
Dalam rumus di atas, Z-score adalah angka yang diperoleh dari tabel distribusi normal standar. Misalnya, jika tingkat kepercayaan Anda adalah 95%, maka Z-score adalah 1,65. Kebutuhan minimum stok adalah jumlah stok yang harus selalu tersedia untuk menghindari kehabisan stok saat permintaan tiba-tiba meningkat atau pasokan terganggu.
5. Menghitung Reorder Point
Reorder point adalah titik di mana Anda harus memesan kembali barang atau bahan baku agar stok tetap terjaga. Anda dapat menghitungnya dengan rumus:
Reorder point = (Rata-rata permintaan harian x Lead time) + Safety stock
Dari perhitungan di atas, Anda akan mendapatkan angka yang menunjukkan kapan harus memesan kembali barang atau bahan baku. Sehingga Anda dapat memastikan stok selalu tersedia dan menghindari kehabisan stok saat permintaan tiba-tiba meningkat atau pasokan terganggu.
FAQ
Apa itu Reorder Point (ROP)?
Reorder point (ROP) adalah titik di mana Anda harus memesan kembali barang atau bahan baku agar stok tetap terjaga.
Apa itu Safety Stock (SS)?
Safety stock (SS) adalah persediaan tambahan yang diperlukan untuk mengatasi ketidakpastian permintaan atau pasokan.
Bagaimana cara menghitung ROP?
Anda dapat menghitung ROP dengan rumus:
Reorder point = (Rata-rata permintaan harian x Lead time) + Safety stock
Bagaimana cara menghitung SS?
Anda dapat menghitung SS dengan rumus:
Safety stock = (Deviasi permintaan harian x Z-score x Lead time) + Kebutuhan minimum stok
Apa itu Z-score?
Z-score adalah angka yang diperoleh dari tabel distribusi normal standar. Z-score digunakan untuk menghitung safety stock.
Kesimpulan
Reorder point dan safety stock merupakan dua hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan stok. Dengan menghitung ROP dan SS, Anda dapat memastikan kelangsungan produksi dan menjaga keberlangsungan bisnis Anda. Dalam menghitung ROP dan SS, Anda perlu memperhatikan beberapa faktor seperti tingkat permintaan dan waktu pengiriman barang. Semoga penjelasan di atas dapat membantu Anda dalam menghitung ROP dan SS.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!