Cara Menghitung Rab Rumah Excel

Halo Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas cara menghitung Rab rumah menggunakan Excel. Rab adalah singkatan dari Rencana Anggaran Biaya, yang merupakan perkiraan biaya total pembangunan rumah. Dalam pembangunan rumah, sangat penting untuk mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan agar tidak melebihi anggaran yang telah ditentukan.

1. Persiapan Data

Langkah pertama dalam menghitung Rab rumah adalah mempersiapkan data yang diperlukan. Data tersebut mencakup luas tanah, luas bangunan, rencana denah rumah, bahan bangunan yang akan digunakan, dan spesifikasi material.

Setelah memiliki data yang lengkap, langkah selanjutnya adalah membuat proyeksi biaya untuk setiap bagian rumah yang akan dibangun. Berikut adalah tabel perincian bagian rumah yang perlu diproyeksikan biayanya:

Dalam menentukan proyeksi biaya, Sobat TeknoBgt perlu mempertimbangkan harga bahan bangunan yang akan digunakan, biaya tenaga kerja, dan biaya tambahan lain seperti biaya pengiriman dan biaya administrasi.

1.1. Cara Menghitung Biaya Struktur

Untuk menghitung biaya struktur, Sobat TeknoBgt perlu menentukan jumlah besi beton, semen, dan pasir yang dibutuhkan. Pertama, hitunglah luas pondasi yang dibutuhkan. Misalnya, jika luas pondasi adalah 6 meter x 4 meter, maka total luas pondasi adalah 24 meter persegi.

Setelah itu, Sobat TeknoBgt perlu menghitung volume beton yang dibutuhkan. Misalnya, jika ketebalan beton adalah 15 cm, maka volume beton yang dibutuhkan adalah:

(0,15 meter) x (24 meter persegi) = 3,6 meter kubik

Selanjutnya, Sobat TeknoBgt perlu menghitung berapa banyak besi beton yang dibutuhkan. Untuk besi beton ukuran 10 mm dengan jarak antar besi 20 cm, jumlah besi beton yang dibutuhkan adalah:

(2 x 6 meter) / 0,2 meter = 60 batang

Jika harga besi beton per batang adalah Rp100.000, maka total biaya besi beton adalah:

Rp100.000 x 60 batang = Rp6.000.000

Setelah itu, Sobat TeknoBgt perlu menghitung berapa banyak semen dan pasir yang dibutuhkan. Jumlah semen adalah 1 sak semen per 5 meter kubik beton, sedangkan jumlah pasir adalah 3 kali jumlah semen. Jadi, jika Sobat TeknoBgt menggunakan semen dengan ukuran 40 kg per sak, maka jumlah semen yang dibutuhkan adalah:

3,6 meter kubik / 5 meter kubik per sak semen = 0,72 sak semen

Jadi, Sobat TeknoBgt perlu membeli 1 sak semen dengan harga Rp120.000.

Untuk pasir, Sobat TeknoBgt perlu membeli 3 kali jumlah semen, yaitu:

3 x 0,72 sak semen = 2,16 sak pasir

Jadi, Sobat TeknoBgt perlu membeli 3 sak pasir dengan harga Rp300.000.

Jadi, total biaya struktur adalah:

Rp6.000.000 (besi beton) + Rp120.000 (semen) + Rp300.000 (pasir) = Rp6.420.000

1.2. Cara Menghitung Biaya Pondasi

Untuk menghitung biaya pondasi, Sobat TeknoBgt perlu menghitung volume beton yang dibutuhkan dan berapa banyak besi beton yang dibutuhkan. Misalnya, jika luas pondasi adalah 6 meter x 4 meter dan ketebalan beton adalah 15 cm, maka volume beton yang dibutuhkan adalah:

(0,15 meter) x (24 meter persegi) = 3,6 meter kubik

Untuk besi beton ukuran 10 mm dengan jarak antar besi 20 cm, jumlah besi beton yang dibutuhkan adalah:

(2 x 6 meter) / 0,2 meter = 60 batang

Jika harga besi beton per batang adalah Rp100.000, maka total biaya besi beton adalah:

Rp100.000 x 60 batang = Rp6.000.000

Untuk semen dan pasir, Sobat TeknoBgt dapat menghitungnya dengan cara yang sama seperti pada perhitungan biaya struktur.

Jadi, total biaya pondasi adalah:

Rp6.000.000 (besi beton) + Rp120.000 (semen) + Rp300.000 (pasir) = Rp6.420.000

1.3. Cara Menghitung Biaya Atap

Untuk menghitung biaya atap, Sobat TeknoBgt perlu menentukan jenis atap yang akan digunakan dan berapa banyak bahan yang dibutuhkan. Misalnya, jika Sobat TeknoBgt menggunakan genteng beton, maka harga genteng beton per meter persegi adalah sekitar Rp95.000.

Jika luas atap adalah 100 meter persegi, maka total biaya genteng beton adalah:

100 meter persegi x Rp95.000 = Rp9.500.000

Selain itu, Sobat TeknoBgt perlu membeli rangka atap, kayu penyangga, dan bahan lainnya seperti paku dan cat. Total biaya untuk bahan-bahan tersebut adalah sekitar Rp5.000.000.

Jadi, total biaya atap adalah:

Rp9.500.000 (genteng beton) + Rp5.000.000 (bahan lainnya) = Rp14.500.000

1.4. Cara Menghitung Biaya Dinding

Untuk menghitung biaya dinding, Sobat TeknoBgt perlu menentukan jenis dinding yang akan digunakan dan berapa banyak bahan yang dibutuhkan. Misalnya, jika Sobat TeknoBgt menggunakan dinding bata merah dengan ketebalan 10 cm, maka harga bata merah per meter persegi adalah sekitar Rp200.000.

Jika luas dinding adalah 100 meter persegi, maka total biaya bata merah adalah:

100 meter persegi x Rp200.000 = Rp20.000.000

Selain itu, Sobat TeknoBgt perlu membeli semen, pasir, besi beton, dan bahan lainnya seperti paku dan cat. Total biaya untuk bahan-bahan tersebut adalah sekitar Rp8.000.000.

Jadi, total biaya dinding adalah:

Rp20.000.000 (bata merah) + Rp8.000.000 (bahan lainnya) = Rp28.000.000

1.5. Cara Menghitung Biaya Lantai

Untuk menghitung biaya lantai, Sobat TeknoBgt perlu menentukan jenis lantai yang akan digunakan dan berapa banyak bahan yang dibutuhkan. Misalnya, jika Sobat TeknoBgt menggunakan keramik ukuran 40 x 40 cm dengan harga sekitar Rp150.000 per meter persegi, maka total biaya keramik adalah:

100 meter persegi x Rp150.000 = Rp15.000.000

Selain itu, Sobat TeknoBgt perlu membeli semen, pasir, dan bahan lainnya seperti paku dan cat. Total biaya untuk bahan-bahan tersebut adalah sekitar Rp4.000.000.

Jadi, total biaya lantai adalah:

Rp15.000.000 (keramik) + Rp4.000.000 (bahan lainnya) = Rp19.000.000

2. Menggunakan Excel untuk Menghitung Rab Rumah

Menghitung Rab rumah secara manual membutuhkan waktu dan usaha yang cukup besar. Oleh karena itu, Sobat TeknoBgt dapat menggunakan Excel untuk menghitung Rab rumah dengan lebih cepat dan mudah. Berikut adalah langkah-langkahnya:

2.1. Membuat Tabel Rincian Biaya

Pertama-tama, Sobat TeknoBgt perlu membuat tabel rincian biaya untuk setiap bagian rumah yang akan dibangun. Tabel tersebut mencakup nama bagian rumah, volume atau luas yang dibutuhkan, harga satuan, dan total biaya. Berikut adalah contoh tabel rincian biaya:

2.2. Menghitung Total Biaya

Setelah membuat tabel rincian biaya, Sobat TeknoBgt dapat menghitung total biaya rumah dengan menjumlahkan total biaya untuk setiap bagian rumah. Berikut adalah rumus untuk menghitung total biaya:

=SUM(D2:D16)

Dalam rumus tersebut, D2 adalah total biaya untuk bagian struktur dan D16 adalah total biaya untuk bagian Kitchen Set. Jika Sobat TeknoBgt ingin menghitung total biaya untuk setiap bagian rumah secara terpisah, maka bisa menggunakan rumus:

=C2*B2

Dalam rumus tersebut, C2 adalah harga satuan dan B2 adalah volume atau luas yang dibutuhkan.

2.3. Memformat Tabel

Setelah selesai menghitung total biaya, Sobat TeknoBgt dapat memformat tabel agar lebih mudah dibaca dan dipahami. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:

• Menggunakan border untuk memisahkan kolom
• Menggunakan warna untuk membedakan setiap bagian rumah
• Menggunakan format uang untuk kolom total biaya

2.4. Menyimpan Data

Setelah selesai membuat tabel Rab rumah, Sobat TeknoBgt disarankan untuk menyimpan data tersebut agar dapat digunakan kembali di masa yang akan datang. Untuk melakukan penyimpanan, Sobat TeknoBgt dapat menggunakan fitur Save As pada Excel dan memilih format file Excel (.xlsx).

2.5. Menggunakan Fungsi IF

Jika Sobat TeknoBgt ingin membuat perubahan pada rincian biaya, Sobat TeknoBgt dapat menggunakan fungsi IF pada Excel. Fungsi IF digunakan untuk melakukan pengujian pada sebuah nilai dan menghasilkan output yang berbeda sesuai dengan kondisi yang ditentukan.

Misalnya, jika Sobat TeknoBgt ingin menghitung biaya dinding dengan menggunakan batako sebagai alternatif dari bata merah, maka Sobat Tek

Cara Menghitung Rab Rumah Excel