TEKNOBGT
Cara Menghitung Rab Kolom
Cara Menghitung Rab Kolom

Cara Menghitung Rab Kolom

Salam hangat untuk Sobat TeknoBgt yang sedang mencari informasi tentang cara menghitung rab kolom. Mungkin Sobat TeknoBgt sedang merencanakan pembangunan gedung atau renovasi rumah dan membutuhkan pengetahuan tentang cara menghitung rab kolom. Pada artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang cara menghitung rab kolom secara detail. Yuk, simak pembahasannya!

Apa itu Rab Kolom?

Sebelum kita membahas cara menghitung rab kolom, terlebih dahulu kita harus tahu apa itu rab kolom. Rab kolom adalah Rencana Anggaran Biaya yang dibuat untuk menghitung biaya pembuatan kolom pada sebuah bangunan. RAB kolom terdiri dari daftar barang dan jasa yang diperlukan untuk pembuatan kolom, termasuk biaya upah tenaga kerja, bahan bangunan, dan perlengkapan lainnya.

Perlengkapan yang Diperlukan untuk Menghitung RAB Kolom

Sebelum Sobat TeknoBgt bisa mulai menghitung RAB kolom, Sobat TeknoBgt memerlukan beberapa perlengkapan yang diperlukan antara lain:

1.Daftar harga bahan bangunan
2.Buku panduan konstruksi
3.Kalkulator
4.Kertas
5.Pensil

Cara Menghitung RAB Kolom

1. Menghitung Volume Kolom

Langkah pertama untuk menghitung RAB kolom adalah dengan menghitung volume kolom. Volume kolom dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Volume = Luas alas x Tinggi

Contoh Soal

Seorang arsitek hendak membangun kolom dengan diameter 30 cm dan tinggi 3 m. Berapa volume kolom tersebut?

Jawaban:

Luas Alas = Πr^2 = 3,14 x (0,3/2)^2 = 0,07 m^2

Volume = Luas alas x Tinggi = 0,07 x 3 = 0,21 m^3

2. Menghitung Kebutuhan Material Kolom

Setelah diperoleh jumlah volume kolom, langkah selanjutnya untuk menghitung RAB kolom adalah dengan menghitung kebutuhan material kolom, seperti semen, pasir, dan besi beton. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung kebutuhan material kolom:

a. Semen

Berapa kebutuhan semen yang dibutuhkan untuk membuat kolom? Kebutuhan semen dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Semen = Volume kolom x Rasio semen per m^3

Rasio semen per m^3 untuk beton bertulang adalah 350 kg/m^3, sedangkan untuk beton pracetak adalah 450 kg/m^3.

Contoh Soal

Berapa kebutuhan semen untuk membuat kolom dengan volume 0,21 m^3 untuk beton bertulang?

Jawaban:

Semen = Volume kolom x Rasio semen per m^3

Semen = 0,21 x 350 = 73,5 kg

Jadi, kebutuhan semen untuk membuat kolom adalah 73,5 kg.

b. Pasir

Berapa kebutuhan pasir yang dibutuhkan untuk membuat kolom? Kebutuhan pasir dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Pasir = Volume kolom x Rasio pasir per m^3

Rasio pasir per m^3 untuk beton bertulang adalah 600 kg/m^3, sedangkan untuk beton pracetak adalah 800 kg/m^3.

Contoh Soal

Berapa kebutuhan pasir untuk membuat kolom dengan volume 0,21 m^3 untuk beton bertulang?

Jawaban:

Pasir = Volume kolom x Rasio pasir per m^3

Pasir = 0,21 x 600 = 126 kg

Jadi, kebutuhan pasir untuk membuat kolom adalah 126 kg.

c. Besi Beton

Berapa kebutuhan besi beton yang dibutuhkan untuk membuat kolom? Kebutuhan besi beton dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Besi beton = Luas penampang x Berat jenis x Panjang

Berat jenis besi beton = 7,85 kg/m^3

Contoh Soal

Seorang arsitek hendak membangun kolom dengan diameter 30 cm dan tinggi 3 m. Berapa kebutuhan besi beton untuk membuat kolom tersebut?

Jawaban:

Luas penampang = Πr^2 = 0,07 m^2

Besi beton = Luas penampang x Berat jenis x Panjang

Besi beton = 0,07 x 7,85 x 3 = 1,65 kg

Jadi, kebutuhan besi beton untuk membuat kolom adalah 1,65 kg.

3. Menghitung Biaya Kolom

Setelah Sobat TeknoBgt sudah mengetahui kebutuhan material untuk membuat kolom, langkah selanjutnya untuk menghitung RAB kolom adalah dengan menghitung biaya kolom. Biaya kolom dihitung dengan menjumlahkan biaya semua bahan bangunan dan upah tenaga kerja yang dibutuhkan.

a. Biaya Bahan Bangunan

Biaya bahan bangunan dapat dihitung dengan mengalikan kebutuhan material dengan harga satuan material.

b. Biaya Upah Tenaga Kerja

Biaya upah tenaga kerja dapat dihitung dengan mengalikan jumlah tenaga kerja dengan upah harian atau bulanan.

Contoh Soal

Seorang arsitek hendak membangun kolom dengan diameter 30 cm dan tinggi 3 m. Berapa biaya yang diperlukan untuk membuat kolom tersebut?

Jawaban:

Kebutuhan material:

Semen = 73,5 kg x Rp 10.000/kg = Rp 735.000

Pasir = 126 kg x Rp 8.000/kg = Rp 1.008.000

Besi beton = 1,65 kg x Rp 10.000/kg = Rp 16.500

Jumlah biaya bahan bangunan = Rp 1.759.500

Upah tenaga kerja = 2 orang x Rp 100.000/hari x 3 hari = Rp 600.000

Jumlah biaya kolom = Biaya bahan bangunan + Upah tenaga kerja = Rp 2.359.500

Jadi, biaya yang diperlukan untuk membuat kolom tersebut adalah Rp 2.359.500.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa yang dimaksud dengan RAB kolom?

RAB kolom adalah Rencana Anggaran Biaya yang dibuat untuk menghitung biaya pembuatan kolom pada sebuah bangunan.

2. Bagaimana cara menghitung volume kolom?

Volume kolom dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Volume = Luas alas x Tinggi.

3. Apa saja perlengkapan yang diperlukan untuk menghitung RAB kolom?

Perlengkapan yang diperlukan untuk menghitung RAB kolom antara lain daftar harga bahan bangunan, buku panduan konstruksi, kalkulator, kertas, dan pensil.

4. Bagaimana cara menghitung kebutuhan material kolom?

Setelah diperoleh jumlah volume kolom, langkah selanjutnya untuk menghitung RAB kolom adalah dengan menghitung kebutuhan material kolom, seperti semen, pasir, dan besi beton.

5. Bagaimana cara menghitung biaya kolom?

Biaya kolom dihitung dengan menjumlahkan biaya semua bahan bangunan dan upah tenaga kerja yang dibutuhkan.

Demikianlah pembahasan mengenai cara menghitung rab kolom. Semoga artikel ini dapat membantu Sobat TeknoBgt untuk menghitung rab kolom dengan tepat dan efisien. Jika ada pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi kami. Terima kasih dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Rab Kolom