Selamat datang, Sobat TeknoBgt! Salah satu aspek yang penting dalam industri adalah perawatan atau maintenance. Dengan melakukan maintenance dengan baik dan benar, maka mesin dan peralatan akan terjaga kinerjanya dan masa pakainya akan lebih panjang. Salah satu jenis maintenance yang banyak digunakan di industri adalah preventive maintenance. Di artikel ini, Sobat TeknoBgt akan belajar cara menghitung preventive maintenance secara mudah dan jelas. Yuk, simak pembahasan berikut ini!
Pengertian Preventive Maintenance
Preventive maintenance atau perawatan preventif adalah serangkaian kegiatan perawatan yang dilakukan secara berkala dan terencana untuk menjaga mesin atau peralatan agar tetap berfungsi dengan baik. Tujuan dari preventive maintenance adalah untuk mencegah kerusakan atau kegagalan mesin atau peralatan sehingga dapat menghindari downtime atau waktu tidak produktif.
Manfaat Preventive Maintenance
Preventive maintenance memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
Manfaat Preventive Maintenance | Keterangan |
---|---|
Mencegah downtime | Dengan melakukan preventive maintenance, mesin atau peralatan dapat terjaga kinerjanya sehingga dapat menghindari downtime atau waktu tidak produktif. |
Meningkatkan efisiensi | Preventive maintenance dapat meningkatkan efisiensi mesin atau peralatan sehingga dapat mengurangi biaya operasional. |
Meningkatkan umur pakai | Dengan melakukan preventive maintenance, mesin atau peralatan dapat terjaga kinerjanya sehingga dapat memperpanjang masa pakainya. |
Meningkatkan keselamatan kerja | Dengan melakukan preventive maintenance, mesin atau peralatan dapat terjaga kinerjanya sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja. |
Dari tabel di atas, Sobat TeknoBgt dapat melihat beberapa manfaat dari preventive maintenance yang sangat penting bagi industri.
Cara Menghitung Preventive Maintenance
Ada beberapa cara untuk menghitung preventive maintenance, di antaranya:
1. Menentukan Waktu Perawatan
Langkah pertama dalam menghitung preventive maintenance adalah menentukan waktu perawatan. Waktu perawatan dapat ditentukan berdasarkan:
- Periode waktu, seperti per tahun, per bulan, per minggu, atau per hari.
- Jumlah operasi, seperti setiap 1000 jam operasi, setiap 5000 jam operasi, atau setiap 10000 jam operasi.
Setelah menentukan waktu perawatan, Sobat TeknoBgt dapat melanjutkan ke langkah berikutnya.
2. Menentukan Checklist Perawatan
Langkah berikutnya adalah menentukan checklist perawatan. Checklist perawatan adalah daftar tugas perawatan yang harus dilakukan pada mesin atau peralatan.
Contoh checklist perawatan:
- Mengecek tekanan oli
- Mengecek ketinggian air aki
- Mengecek kondisi fan belt
- Mengecek kondisi filter udara
Setelah menentukan checklist perawatan, Sobat TeknoBgt dapat melanjutkan ke langkah berikutnya.
3. Menentukan Kebutuhan Waktu dan Biaya
Langkah terakhir dalam menghitung preventive maintenance adalah menentukan kebutuhan waktu dan biaya. Kebutuhan waktu dan biaya dapat ditentukan berdasarkan:
- Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan checklist perawatan.
- Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan checklist perawatan.
Dengan mengetahui kebutuhan waktu dan biaya, Sobat TeknoBgt dapat membuat jadwal preventive maintenance yang terencana dan efektif.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Apa Beda Preventive Maintenance dengan Corrective Maintenance?
Preventive maintenance adalah jenis maintenance yang dilakukan secara berkala dan terencana untuk mencegah kerusakan atau kegagalan mesin atau peralatan. Sedangkan corrective maintenance adalah jenis maintenance yang dilakukan setelah terjadi kerusakan atau kegagalan mesin atau peralatan.
Apakah Preventive Maintenance Dapat Mengurangi Biaya Operasional?
Ya, preventive maintenance dapat mengurangi biaya operasional karena mesin atau peralatan dapat terjaga kinerjanya sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan memperpanjang masa pakai.
Seberapa Sering Preventive Maintenance Harus Dilakukan?
Waktu preventive maintenance dapat ditentukan berdasarkan periode waktu atau jumlah operasi. Waktu preventive maintenance yang terencana dan teratur akan lebih efektif daripada waktu preventive maintenance yang acak.
Kesimpulan
Dalam industri, preventive maintenance adalah jenis maintenance yang penting untuk menjaga mesin atau peralatan agar tetap berfungsi dengan baik. Cara menghitung preventive maintenance dapat dilakukan dengan menentukan waktu perawatan, menentukan checklist perawatan, dan menentukan kebutuhan waktu dan biaya. Dengan melakukan preventive maintenance dengan baik dan benar, mesin atau peralatan dapat terjaga kinerjanya sehingga dapat menghindari downtime atau waktu tidak produktif.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!