Halo Sobat TeknoBgt, pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah PPN dan PPH saat melakukan pembelian barang atau jasa. Baik itu untuk keperluan pribadi atau usaha, pembayaran pajak sangat penting untuk memenuhi kewajiban negara. Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas cara menghitung PPN dan PPH belanja barang. Yuk, simak penjelasannya!
Apa Itu PPN dan PPH?
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai cara menghitung PPN dan PPH, alangkah baiknya jika kita memahami terlebih dahulu apa itu PPN dan PPH.
PPN (Pajak Pertambahan Nilai) adalah pajak yang dikenakan atas penjualan barang dan jasa oleh seorang pengusaha. Besarannya dihitung berdasarkan selisih antara nilai jual dan nilai beli barang atau jasa yang dikenakan pajak.
Sedangkan PPH (Pajak Penghasilan) adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh seorang wajib pajak. Besarannya dihitung berdasarkan penghasilan bruto yang diterima dikurangi dengan biaya-biaya yang diatur dalam peraturan perpajakan.
Cara Menghitung PPN Belanja Barang
Untuk menghitung PPN belanja barang, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan.
1. Tentukan Harga Jual
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan harga jual barang yang ingin dibeli. Harga jual ini sudah termasuk PPN, sehingga nantinya kita hanya perlu menghitung PPN yang harus dibayarkan.
2. Hitung Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
DPP merupakan harga barang atau jasa yang belum termasuk PPN yang akan dihitung untuk menentukan jumlah PPN yang harus dibayarkan. Dalam menghitung DPP, kita hanya perlu mengurangi harga jual dengan persentase PPN (10%) yang ditetapkan pemerintah.
Contoh: | |
---|---|
Harga Jual Barang | Rp 10.000.000,- |
Persen PPN | 10% |
DPP | Rp 9.090.909,- |
3. Hitung Jumlah PPN
Setelah DPP diketahui, kita bisa menghitung jumlah PPN yang harus dibayarkan dengan mengalikan DPP dengan persentase PPN (10%).
Contoh: | |
---|---|
DPP | Rp 9.090.909,- |
Persen PPN | 10% | Jumlah PPN | Rp 909.091,- |
Cara Menghitung PPH Belanja Barang
Untuk menghitung PPH belanja barang, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan.
1. Tentukan Jumlah Pengeluaran
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan jumlah pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang atau jasa yang akan dikenakan PPH.
2. Hitung Pengurang PPH
Pengurang PPH adalah biaya-biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dalam menghitung PPH. Beberapa pengurang PPH yang diatur dalam peraturan perpajakan antara lain biaya-biaya operasional, bunga bank, dan biaya sewa atau penyusutan.
3. Hitung Jumlah PPH
Setelah pengurang PPH diketahui, kita bisa menghitung jumlah PPH yang harus dibayarkan dengan mengalikan penghasilan bruto dengan tarif PPH yang ditetapkan oleh pemerintah.
FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang PPN dan PPH
1. Apa bedanya antara PPN dan PPH?
PPN dikenakan atas penjualan barang dan jasa, sedangkan PPH dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh seorang wajib pajak.
2. Siapa yang harus membayar PPN dan PPH?
PPN dibayar oleh pengusaha atau penjual barang dan jasa, sedangkan PPH dibayar oleh wajib pajak yang memperoleh penghasilan.
3. Bagaimana cara menghitung tarif PPH?
Tarif PPH ditetapkan berdasarkan penghasilan bruto yang diterima dan kategori wajib pajak yang bersangkutan. Tarif PPH yang lebih tinggi dikenakan untuk penghasilan yang lebih besar.
4. Berapa persentase PPN yang harus dibayarkan?
Persentase PPN yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini adalah sebesar 10%.
5. Apa saja pengurang PPH yang diatur dalam peraturan perpajakan?
Pengurang PPH yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto antara lain biaya-biaya operasional, bunga bank, dan biaya sewa atau penyusutan.
Kesimpulan
PPN dan PPH merupakan pajak yang harus dibayar saat melakukan pembelian barang atau jasa. Untuk menghitung PPN dan PPH, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu PPN dan PPH, serta langkah-langkah menghitungnya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat TeknoBgt dan dapat membantu dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!