Halo Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung PPh Pasal 21 tahun 2017. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 adalah pajak penghasilan yang dipotong dan dipungut oleh pihak penghasil penghasilan yang diberikan kepada pihak penerima penghasil penghasilan.
Pengertian dan Jenis Pajak Penghasilan (PPh)
Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh Wajib Pajak. PPh terdiri dari beberapa jenis, antara lain:
- PPh Pasal 21
- PPh Pasal 22
- PPh Pasal 23
- PPh Pasal 25
- PPh Pasal 26
PPh Pasal 21
PPh Pasal 21 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang bersifat tetap atau berulang yang diterima oleh Pegawai Tetap atau selama lebih dari 1 tahun.
Contoh penghasilan yang dikenakan PPh Pasal 21 adalah:
- Gaji dan tunjangan tetap
- Bonus dan honorarium
- Pensiun
- THR
- Bonus tahunan
Cara Menghitung PPh Pasal 21 2017
Setiap Pegawai Tetap yang sudah bekerja selama lebih dari 1 tahun harus membayar PPh Pasal 21. Bagaimana cara menghitungnya?
Penghasilan Bruto
Untuk menghitung PPh Pasal 21, yang pertama harus diketahui adalah Penghasilan Bruto Pegawai Tetap. Penghasilan Bruto adalah jumlah penghasilan sebelum dikurangi biaya-biaya yang dibutuhkan untuk memperoleh penghasilan.
Contoh Penghasilan Bruto:
No | Jenis Penghasilan | Jumlah (Rp) |
---|---|---|
1 | Gaji Pokok | 5.000.000 |
2 | Tunjangan Jabatan | 2.000.000 |
3 | Tunjangan Kesehatan | 500.000 |
Total Penghasilan Bruto | 7.500.000 |
Penghasilan Netto
Penghasilan Netto adalah Penghasilan Bruto dikurangi biaya-biaya yang dapat dikurangi. Biaya-biaya yang dapat dikurangi antara lain BPJS, iuran pensiun, dan PPh 21 jika sebelumnya sudah dibayarkan.
Contoh Penghasilan Netto:
No | Jenis Penghasilan | Jumlah (Rp) |
---|---|---|
1 | Gaji Pokok | 5.000.000 |
2 | Tunjangan Jabatan | 2.000.000 |
3 | Tunjangan Kesehatan | 500.000 |
Total Penghasilan Bruto | 7.500.000 | |
Biaya-biaya yang dapat dikurangi | 2.000.000 | |
Penghasilan Netto | 5.500.000 |
PPh Pasal 21 yang harus dibayarkan
Setelah diketahui Penghasilan Netto, selanjutnya dapat menghitung PPh Pasal 21 yang harus dibayarkan. PPh Pasal 21 dapat dihitung dengan rumus:
PPh Pasal 21 = 5% x (Penghasilan Netto – PTKP)
Dimana PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) adalah:
- Non Kawin: Rp 54.000.000/tahun
- Kawin: Rp 63.000.000/tahun
- Kawin dengan 1 tanggungan: Rp 67.500.000/tahun
- Kawin dengan 2 tanggungan: Rp 72.000.000/tahun
- Kawin dengan 3 tanggungan: Rp 76.500.000/tahun
- Kawin dengan 4 tanggungan: Rp 81.000.000/tahun
- Kawin dengan 5 tanggungan atau lebih: Rp 85.500.000/tahun
Contoh Penghitungan PPh Pasal 21:
No | Jenis Penghasilan | Jumlah (Rp) |
---|---|---|
1 | Gaji Pokok | 5.000.000 |
2 | Tunjangan Jabatan | 2.000.000 |
3 | Tunjangan Kesehatan | 500.000 |
Total Penghasilan Bruto | 7.500.000 | |
Biaya-biaya yang dapat dikurangi | 2.000.000 | |
Penghasilan Netto | 5.500.000 | |
PTKP (Kawin) | 63.000.000 | |
PPh Pasal 21 yang harus dibayarkan | 105.000 |
FAQ
Apa itu PPh Pasal 21?
PPh Pasal 21 adalah pajak penghasilan yang dipotong dan dipungut oleh pihak penghasil penghasilan yang diberikan kepada pihak penerima penghasil penghasilan.
Siapa yang harus membayar PPh Pasal 21?
Setiap Pegawai Tetap yang sudah bekerja selama lebih dari 1 tahun harus membayar PPh Pasal 21.
Bagaimana cara menghitung PPh Pasal 21?
Untuk menghitung PPh Pasal 21, yang pertama harus diketahui adalah Penghasilan Bruto Pegawai Tetap. Selanjutnya, dapat dikurangi biaya-biaya yang dapat dikurangi untuk mendapatkan Penghasilan Netto. PPh Pasal 21 dapat dihitung dengan rumus: 5% x (Penghasilan Netto – PTKP).
Kesimpulan
Dengan mengetahui cara menghitung PPh Pasal 21, kita dapat menghindari masalah dengan pihak pajak. Selain itu, kita juga dapat mengoptimalkan penghasilan kita dengan meminimalkan potongan pajak yang harus dibayarkan.
Demikianlah informasi tentang cara menghitung PPh Pasal 21 2017. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.