Hello Sobat TeknoBgt! Tentu saja, semua orang ingin menghindari masalah saat mengurus penghasilan mereka. Salah satu masalah yang sering muncul adalah pengenaan Pajak Penghasilan (PPH) atas gaji bulanan. Dalam artikel ini, kami akan membahas cara menghitung PPH gaji bulanan dengan mudah dan sederhana. Yuk simak!
Pengertian PPH
Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara menghitung PPH gaji bulanan, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu Pajak Penghasilan atau PPH. PPH adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan orang pribadi atau badan di Indonesia. Penghasilan yang termasuk dalam PPH adalah penghasilan karyawan, pengusaha, independen, dan lain sebagainya.
PPH sendiri dibagi menjadi 2 jenis, yaitu PPH Pasal 21 dan PPH Pasal 26. PPH Pasal 21 dikenakan atas penghasilan karyawan dan PPH Pasal 26 dikenakan atas penghasilan non-karyawan seperti pengusaha, independen, dan lain sebagainya.
Cara Menghitung PPH Gaji Bulanan
Nah, untuk menghitung PPH gaji bulanan, Sobat TeknoBgt harus memahami terlebih dahulu beberapa komponen penting yang ada dalam penggajian. Komponen-komponen tersebut antara lain:
Komponen Penggajian | Pengertian |
---|---|
Gaji Pokok | Upah yang diterima karyawan setiap bulan |
Tunjangan Tetap | Tunjangan yang diberikan perusahaan setiap bulan dan jumlahnya tetap |
Tunjangan Tidak Tetap | Tunjangan yang diberikan perusahaan per bulan dan jumlahnya berbeda-beda |
Lain-lain | Komponen penggajian lain yang tidak termasuk gaji pokok dan tunjangan tetap dan tidak tetap |
Dalam menghitung PPH gaji bulanan, Sobat TeknoBgt perlu mengetahui beberapa informasi penting seperti:
- Gaji Pokok
- Tunjangan Tetap
- Tunjangan Tidak Tetap
- Gaji Kotor
- PTKP (Pengurang Tanggal Pajak)
- Jumlah Tanggungan
- Total Penerimaan Karyawan
- Penghasilan Kena Pajak
1. Hitung Gaji Kotor
Gaji kotor adalah jumlah gaji pokok dan tunjangan tetap yang diterima karyawan selama satu bulan. Untuk menghitung gaji kotor, Sobat TeknoBgt hanya perlu menjumlahkan gaji pokok dan tunjangan tetap. Contoh:
Contoh:
Komponen Penggajian | Jumlah |
---|---|
Gaji Pokok | Rp. 3.000.000,- |
Tunjangan Tetap | Rp. 1.000.000,- |
Tunjangan Tidak Tetap | Rp. 500.000,- |
Lain-lain | Rp. 0,- |
Total Gaji Kotor | Rp. 4.500.000,- |
2. Hitung PTKP
PTKP atau Pengurang Tanggal Pajak adalah jumlah penghasilan yang tidak kena pajak. Pada umumnya, PTKP adalah Rp 54 juta per tahun atau Rp 4,5 juta per bulan. Namun, PTKP tersebut dapat bertambah jika karyawan memiliki tanggungan. Contoh:
Contoh:
Karyawan | Status | Penghasilan | Tanggungan | PTKP |
---|---|---|---|---|
A | Single | Rp. 5.000.000,- | 0 | Rp. 54.000.000,- |
B | Menikah | Rp. 15.000.000,- | 1 | Rp. 58.500.000,- |
3. Hitung Penghasilan Kena Pajak
Penghasilan kena pajak adalah selisih antara gaji kotor dan PTKP. Apabila penghasilan kena pajak sudah diketahui, barulah Sobat TeknoBgt dapat menghitung PPH gaji bulanan. Contoh:
Contoh:
Karyawan | Total Gaji Kotor (Jumlah 1+2) | PTKP | Penghasilan Kena Pajak |
---|---|---|---|
A | Rp. 4.500.000,- | Rp. 54.000.000,- | Rp. 0,- |
B | Rp. 16.000.000,- | Rp. 58.500.000,- | Rp. 7.500.000,- |
4. Hitung PPH Gaji Bulanan
Setelah mengetahui penghasilan kena pajak, Sobat TeknoBgt dapat menghitung PPH gaji bulanan dengan menggunakan tabel PPH Pasal 21. Contoh:
Contoh:
Penghasilan Kena Pajak | Tarif Pajak | PPh Final |
---|---|---|
Kurang dari atau sama dengan Rp 50.000.000,- | 5% | Rp. 375.000,- |
Lebih dari Rp 50.000.000,- menjadi Rp 250.000.000,- | 15% | Rp. 825.000,- |
Lebih dari Rp 250.000.000,- menjadi Rp 500.000.000,- | 25% | Rp. 3.075.000,- |
Lebih dari Rp 500.000.000,- | 30% | Rp. 5.325.000,- |
Contoh perhitungan:
Karyawan | Penghasilan Kena Pajak | Tarif Pajak | PPh Final |
---|---|---|---|
A | Rp. 0,- | 0% | Rp. 0,- |
B | Rp. 7.500.000,- | 5% | Rp. 375.000,- |
FAQ
1. Bagaimana apabila karyawan tidak mendapatkan tunjangan?
Apabila karyawan tidak mendapatkan tunjangan, Sobat TeknoBgt hanya perlu menghitung gaji pokok untuk mendapatkan gaji kotor.
2. Berapa besar PPh Pasal 21 yang harus dibayar karyawan?
Besarnya PPh Pasal 21 yang harus dibayar karyawan tergantung pada penghasilan kena pajak dan tarif pajak yang berlaku. Semakin besar penghasilan kena pajak, semakin besar pula PPh yang harus dibayar.
3. Apa yang harus dilakukan apabila ada kesalahan dalam penghitungan PPh gaji bulanan?
Apabila terdapat kesalahan dalam penghitungan PPh gaji bulanan, Sobat TeknoBgt sebaiknya segera melaporkan hal tersebut ke pihak HRD atau bagian keuangan perusahaan untuk melakukan perbaikan.
Kesimpulan
Demikianlah cara menghitung PPH gaji bulanan yang mudah dan sederhana. Dengan memahami rumus perhitungan tersebut, Sobat TeknoBgt dapat menghindari masalah terkait PPH pada gaji bulanan. Jangan lupa untuk selalu memeriksa hasil perhitungan Anda sebelum melaporkan pajak. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!