TEKNO BANGET Berita Teknologi Review Laptop Komputer Gadget,Smartphone, Handphone,Gratis Download Games, Aplikasi, Software, Tutorial,Tips Trick Internet
Hello Sobat TeknoBgt, dalam dunia bisnis, terkadang kita harus membayar pajak atas jasa yang kita terima. Salah satunya adalah PPH 23 jasa. Namun, tidak semua orang tahu bagaimana cara menghitungnya dengan benar. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang cara menghitung PPH 23 jasa. Simak terus ya!
Apa itu PPH 23 Jasa?
Sebelum membahas cara menghitung PPH 23 jasa, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu PPH 23 jasa. PPH 23 jasa adalah pajak penghasilan yang harus dibayar oleh pihak yang memberikan penghasilan atas jasa yang diterima oleh pihak lain. PPH 23 jasa dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh orang pribadi atau badan yang bukan Wajib Pajak Pengusaha atau WP Badan.
PPH 23 jasa juga dikenal sebagai pajak final. Artinya, pajak ini wajib dibayar oleh pihak yang memberikan penghasilan, dan tidak dapat dipindahkan ke pihak yang menerima penghasilan.
Siapa yang Harus Membayar PPH 23 Jasa?
Tidak semua pihak yang memberikan penghasilan atas jasa harus membayar PPH 23 jasa. Berikut adalah pihak-pihak yang wajib membayar PPH 23 jasa:
| No. | Pihak yang Harus Membayar |
|---|---|
| 1 | Pemotong Pajak (PP) |
| 2 | Pemberi Kerja |
| 3 | Pihak yang Memberikan Penghasilan |
Jadi, jika Sobat TeknoBgt adalah pemotong pajak, pemberi kerja, atau pihak yang memberikan penghasilan atas jasa, maka Sobat TeknoBgt wajib membayar PPH 23 jasa.
Bagaimana Cara Menghitung PPH 23 Jasa?
Setelah memahami apa itu PPH 23 jasa dan siapa yang harus membayar, kita akan membahas cara menghitung PPH 23 jasa dengan contoh kasus sebagai berikut:
PT ABC adalah perusahaan yang menyediakan jasa konsultasi manajemen. Mereka mempekerjakan Budi untuk memberikan layanan konsultasi selama sebulan sebesar Rp 10.000.000. PT ABC wajib membayar PPH 23 atas penghasilan yang diterima oleh Budi. Berapa besarnya PPH 23 yang harus dibayar oleh PT ABC?
Langkah 1: Tentukan Besarnya Penghasilan Bruto
Pertama-tama, tentukan besarnya penghasilan bruto yang diterima oleh Budi. Penghasilan bruto adalah penghasilan sebelum dipotong pajak. Dalam contoh kasus di atas, penghasilan bruto yang diterima oleh Budi adalah Rp 10.000.000.
Langkah 2: Hitung PPh 23 Jasa
Setelah mengetahui besarnya penghasilan bruto, selanjutnya hitunglah PPH 23 jasa dengan rumus sebagai berikut:
PPH 23 = Tarif Pajak x Penghasilan Bruto
Dalam kasus ini, tarif pajak untuk PPH 23 jasa adalah 2%. Maka, PPH 23 jasa yang harus dibayar oleh PT ABC adalah:
PPH 23 = 2% x Rp 10.000.000
PPH 23 = Rp 200.000
Jadi, PT ABC harus membayar PPH 23 sebesar Rp 200.000.
Kapan Harus Membayar PPH 23 Jasa?
PPH 23 jasa harus dibayar pada saat penghasilan diterima oleh pihak yang menerima penghasilan atau pada saat pembayaran penghasilan dilakukan. Jika pembayaran dilakukan secara bertahap, maka PPH 23 jasa harus dibayar pada setiap pembayaran.
Apa Sanksi Jika Tidak Membayar PPH 23 Jasa?
Jika tidak membayar PPH 23 jasa, maka pihak yang wajib membayar akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% per bulan atas jumlah pajak yang belum dibayar. Selain itu, pihak yang tidak membayar PPH 23 jasa juga dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
FAQ
1. Apa itu PPH 23 jasa?
PPH 23 jasa adalah pajak penghasilan yang harus dibayar oleh pihak yang memberikan penghasilan atas jasa yang diterima oleh pihak lain.
2. Siapa yang wajib membayar PPH 23 jasa?
Pihak-pihak yang wajib membayar PPH 23 jasa antara lain adalah pemotong pajak, pemberi kerja, dan pihak yang memberikan penghasilan atas jasa.
3. Bagaimana cara menghitung PPH 23 jasa?
Cara menghitung PPH 23 jasa adalah dengan mengalikan tarif pajak dengan penghasilan bruto. Tarif pajak untuk PPH 23 jasa adalah 2%.
Kesimpulan
Dalam dunia bisnis, PPH 23 jasa merupakan salah satu jenis pajak yang harus dipahami dan diperhatikan. Dengan mengetahui cara menghitung PPH 23 jasa, Sobat TeknoBgt dapat membayar pajak dengan benar dan menghindari sanksi yang tidak diinginkan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat TeknoBgt dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!
