Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang bingung bagaimana cara menghitung PPH 21 karyawan dengan BPJS? Jangan khawatir, dalam artikel ini kita akan membahas tentang cara menghitung PPH 21 karyawan dengan BPJS secara lengkap dan mudah dipahami.
Pendahuluan
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang cara menghitung PPH 21 karyawan dengan BPJS, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu PPH 21 dan BPJS.
PPH 21
PPH 21 adalah pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh karyawan untuk penghasilannya setiap bulannya kepada pemerintah.
BPJS
BPJS atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah lembaga yang bertanggung jawab dalam memberikan jaminan kesehatan dan jaminan sosial bagi masyarakat Indonesia.
Peraturan Terkait
Untuk menghitung PPH 21 karyawan dengan BPJS, ada beberapa peraturan yang harus diperhatikan, antara lain:
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
- Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pembayaran PPh Pasal 21/PPh Pasal 26/PPh Pasal 25
- Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
- Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
Cara Menghitung PPH 21 Karyawan dengan BPJS
Berikut adalah langkah-langkah cara menghitung PPH 21 karyawan dengan BPJS:
1. Hitung Gaji Bruto
Gaji bruto adalah gaji sebelum dipotong pajak dan BPJS. Untuk menghitung gaji bruto, kamu bisa menggunakan rumus:
Perhitungan | Rumus |
---|---|
Gaji Bruto | Gaji Pokok + Tunjangan Tetap + Tunjangan Tidak Tetap |
2. Hitung Iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
Setelah menghitung gaji bruto, langkah selanjutnya adalah menghitung iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Untuk menghitung iuran BPJS Kesehatan, kamu dapat menggunakan rumus:
Perhitungan | Rumus |
---|---|
Iuran BPJS Kesehatan | Gaji Bruto x 4% (dibayar oleh karyawan) + Gaji Bruto x 5% (dibayar oleh perusahaan) |
Untuk menghitung iuran BPJS Ketenagakerjaan, kamu dapat menggunakan rumus:
Perhitungan | Rumus |
---|---|
Iuran BPJS Ketenagakerjaan | Gaji Bruto x 0,24% (dibayar oleh karyawan) + Gaji Bruto x 3,7% (dibayar oleh perusahaan) |
3. Hitung PPH 21
Setelah menghitung iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, langkah selanjutnya adalah menghitung PPH 21. Untuk menghitung PPH 21, kamu dapat menggunakan rumus:
Perhitungan | Rumus |
---|---|
PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) | Rp 54 juta per tahun atau Rp 4,5 juta per bulan |
Penghasilan Kena Pajak (PKP) | Gaji Bruto – PTKP |
PPH 21 | Penghasilan Kena Pajak x Tarif Pajak (tarif pajak tergantung PKP) |
FAQ
1. Apakah Karyawan Wajib Membayar PPH 21?
Ya, setiap karyawan wajib membayar PPH 21 berdasarkan penghasilannya setiap bulan.
2. Apakah Perusahaan Juga Harus Membayar Iuran BPJS?
Ya, setiap perusahaan juga harus membayar iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan untuk karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.
3. Bagaimana Cara Menghitung PPH 21 Karyawan yang Mendapatkan Tunjangan Pendidikan?
Tunjangan pendidikan termasuk dalam kategori tunjangan tidak tetap. Untuk menghitung PPH 21, kamu bisa menggunakan rumus yang sama dengan cara menghitung PPH 21 karyawan tanpa tunjangan pendidikan, yaitu dengan menghitung gaji bruto terlebih dahulu.
4. Apakah PPH 21 dan BPJS Ketenagakerjaan Berpengaruh Terhadap Penghasilan Karyawan?
Ya, PPH 21 dan BPJS Ketenagakerjaan dapat mempengaruhi penghasilan karyawan karena merupakan potongan yang harus dibayarkan dari gaji bruto karyawan setiap bulannya.
5. Apakah Perlu Menghitung PPH 21 Setiap Bulan?
Ya, PPH 21 harus dihitung setiap bulan dan dilaporkan ke pemerintah melalui e-Filing atau SPT Masa PPh 21.
Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya
Demikianlah artikel tentang cara menghitung PPH 21 karyawan dengan BPJS. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu. Jangan lupa untuk terus mengunjungi situs kami untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.