TEKNOBGT
Cara Menghitung PPH 21 di Excel
Cara Menghitung PPH 21 di Excel

Cara Menghitung PPH 21 di Excel

Halo Sobat TeknoBgt, dalam artikel ini kita akan membahas cara menghitung PPH 21 di Excel. Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPH 21) adalah jenis pajak yang dibebankan pada penghasilan pegawai yang dikenakan tarif pajak final. Pajak ini harus dipotong oleh pemberi kerja dan disetorkan ke kas negara.

Apa itu PPH 21?

PPH 21 adalah pajak penghasilan yang dikenakan pada penghasilan karyawan berdasarkan penghasilan bruto. Pajak ini diberlakukan pada penghasilan yang diterima oleh karyawan dari pemberi kerja atau penghasilan lainnya.

Secara umum, PPH 21 dikenakan pada karyawan dengan gaji di atas Rp 4.500.000 dan dihitung berdasarkan tarif pajak yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Tarif Pajak PPH 21

Tarif pajak PPH 21 berbeda-beda tergantung pada besarnya penghasilan bruto karyawan. Berikut adalah tarif pajak PPH 21 yang berlaku di Indonesia:

Penghasilan BrutoTarif Pajak
Kurang dari atau sama dengan Rp 50.000.000,-5%
Lebih dari Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 250.000.000,-15%
Lebih dari Rp 250.000.000,- sampai dengan Rp 500.000.000,-25%
Lebih dari Rp 500.000.000,-30%

Perhitungan pajak PPH 21 dapat dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel. Berikut ini adalah cara menghitung PPH 21 di Excel:

Cara Menghitung PPH 21 di Excel

Langkah 1: Menghitung Penghasilan Kena Pajak

Untuk menghitung PPH 21, pertama-tama kita perlu menghitung penghasilan kena pajak terlebih dahulu. Penghasilan kena pajak dihitung dengan mengurangi penghasilan bruto dengan biaya yang dapat dikurangkan.

Biaya yang dapat dikurangkan adalah biaya jabatan sebesar 5% dari penghasilan bruto (maksimal Rp 6.000.000,- per tahun) dan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) yang berbeda-beda tergantung pada status karyawan.

Contoh:

Seorang karyawan dengan gaji bruto Rp 10.000.000,- per bulan dan status karyawan menikah dengan satu tanggungan.

Berikut adalah perhitungan penghasilan kena pajak:

Penghasilan bruto: Rp 10.000.000,-

Biaya jabatan (5% x Rp 10.000.000,-): Rp 500.000,-

PTKP: Rp 4.500.000,- + Rp 1.500.000,- (tanggungan) = Rp 6.000.000,-

Penghasilan kena pajak: Rp 10.000.000,- – Rp 500.000,- – Rp 6.000.000,- = Rp 3.500.000,-

Langkah 2: Menghitung Jumlah Pajak

Setelah menghitung penghasilan kena pajak, selanjutnya kita bisa menghitung jumlah pajak yang harus dibayarkan. Jumlah pajak dihitung dengan mengalikan penghasilan kena pajak dengan tarif pajak yang berlaku.

Contoh:

Dengan penghasilan kena pajak sebesar Rp 3.500.000,-, maka jumlah pajak yang harus dibayarkan adalah:

Pajak (5% x Rp 3.500.000,-): Rp 175.000,-

Langkah 3: Menghitung PPH 21

Setelah menghitung jumlah pajak, langkah terakhir adalah menghitung PPH 21 dengan mengurangi jumlah pajak dengan potongan PPh 21 yang telah dibayar oleh pemberi kerja.

Jika pemberi kerja sudah melakukan potongan PPH 21 sebesar Rp 100.000,-, maka PPH 21 yang harus dibayarkan adalah:

PPH 21 = Rp 175.000,- – Rp 100.000,- = Rp 75.000,-

FAQ

1. Apa itu PPH 21?

PPH 21 adalah pajak penghasilan yang dikenakan pada penghasilan karyawan berdasarkan penghasilan bruto.

2. Siapa yang harus membayar PPH 21?

PPH 21 harus dibayarkan oleh karyawan dengan gaji di atas Rp 4.500.000,- per bulan yang dikenakan tarif pajak final.

3. Bagaimana cara menghitung PPH 21 di Excel?

Untuk menghitung PPH 21 di Excel, pertama-tama hitung penghasilan kena pajak dengan mengurangi penghasilan bruto dengan biaya yang dapat dikurangkan. Selanjutnya, hitung jumlah pajak dengan mengalikan penghasilan kena pajak dengan tarif pajak yang berlaku. Terakhir, hitung PPH 21 dengan mengurangi jumlah pajak dengan potongan PPH 21 yang telah dibayar oleh pemberi kerja.

4. Apa saja biaya yang dapat dikurangkan dalam perhitungan PPH 21?

Biaya yang dapat dikurangkan dalam perhitungan PPH 21 adalah biaya jabatan sebesar 5% dari penghasilan bruto (maksimal Rp 6.000.000,- per tahun) dan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) yang berbeda-beda tergantung pada status karyawan.

5. Bagaimana cara mengetahui PTKP yang berlaku?

PTKP yang berlaku dapat dilihat pada tabel yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tabel PTKP berbeda-beda tergantung pada status karyawan, apakah sudah menikah atau belum, serta jumlah tanggungan yang dimiliki.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya

Cara Menghitung PPH 21 di Excel