Cara Menghitung Persediaan Akhir dengan Metode FIFO Periodik
Cara Menghitung Persediaan Akhir dengan Metode FIFO Periodik

Cara Menghitung Persediaan Akhir dengan Metode FIFO Periodik

Halo Sobat TeknoBgt, apakah kamu sedang mengalami masalah dalam menghitung persediaan akhir? Jangan khawatir, karena pada artikel ini kita akan membahas cara menghitung persediaan akhir dengan metode FIFO periodik. Metode ini merupakan salah satu metode yang sering digunakan oleh perusahaan dalam menghitung persediaan akhir. Yuk, simak selengkapnya!

Definisi FIFO Periodik

Sebelum membahas tentang cara menghitung persediaan akhir dengan metode FIFO periodik, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu FIFO periodik. FIFO periodik merupakan suatu metode penghitungan persediaan yang memperhitungkan barang pertama yang masuk (first in, first out) dan dilakukan secara periodik atau dalam jangka waktu tertentu.

Metode FIFO periodik ini sangat berguna dalam menghitung persediaan akhir dan keuntungan pada perusahaan, terutama pada perusahaan yang memiliki banyak jenis produk yang berbeda. Dalam FIFO periodik, penghitungan persediaan akhir dilakukan setelah periode tertentu, misalnya setiap bulan atau setiap kuartal.

Cara Menghitung Persediaan Akhir dengan Metode FIFO Periodik

Untuk menghitung persediaan akhir dengan metode FIFO periodik, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Tentukan Barang yang Masuk dalam Periode

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan barang yang masuk dalam periode tersebut. Kamu bisa mencatat barang-barang yang masuk dalam periode tersebut pada buku catatan.

2. Tentukan Harga Pokok Barang yang Masuk

Setelah menentukan barang yang masuk dalam periode, langkah selanjutnya adalah menentukan harga pokok barang yang masuk. Harga pokok barang ini merupakan harga yang dikeluarkan untuk membeli barang tersebut.

3. Tentukan Barang yang Keluar dalam Periode

Setelah menentukan barang yang masuk dalam periode, langkah selanjutnya adalah menentukan barang yang keluar dalam periode tersebut. Kamu bisa melihat pada buku penjualan untuk mengetahui barang yang keluar dalam periode tersebut.

4. Tentukan Harga Pokok Barang yang Keluar

Setelah menentukan barang yang keluar dalam periode, langkah selanjutnya adalah menentukan harga pokok barang yang keluar. Harga pokok barang yang keluar ini merupakan harga yang dikeluarkan untuk membeli barang tersebut.

5. Hitung Persediaan Akhir

Setelah menentukan barang yang masuk dan keluar dalam periode, serta harga pokok barang yang masuk dan keluar, langkah terakhir adalah menghitung persediaan akhir. Kamu bisa menggunakan rumus FIFO periodik, yaitu:

Persediaan Akhir = Persediaan Awal + Pembelian – Penjualan

Rumus FIFO Periodik

Untuk menghitung persediaan akhir dengan menggunakan metode FIFO periodik, kamu bisa menggunakan rumus berikut:

Persediaan Akhir = Persediaan Awal + Pembelian – Penjualan

Dalam rumus tersebut, persediaan awal merupakan persediaan pada periode sebelumnya, pembelian adalah barang yang masuk dalam periode, dan penjualan adalah barang yang keluar dalam periode.

Contoh Soal

Supaya lebih memahami cara menghitung persediaan akhir dengan metode FIFO periodik, berikut adalah contoh soal:

No.Nama BarangPersediaan AwalPembelianPenjualanHarga Pokok
1Buku1005020Rp. 10.000,-
2Pensil20010050Rp. 5.000,-
3Kertas503010Rp. 7.500,-

Dari tabel di atas, kita bisa menghitung persediaan akhir dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Tentukan Barang yang Masuk dalam Periode

Pada periode tersebut, barang yang masuk adalah:

  • 50 buku
  • 100 pensil
  • 30 kertas

2. Tentukan Harga Pokok Barang yang Masuk

Setelah menentukan barang yang masuk, selanjutnya adalah menentukan harga pokok barang yang masuk. Harga pokok barang yang masuk adalah:

  • Buku: Rp. 10.000,-
  • Pensil: Rp. 5.000,-
  • Kertas: Rp. 7.500,-

3. Tentukan Barang yang Keluar dalam Periode

Pada periode tersebut, barang yang keluar adalah:

  • 20 buku
  • 50 pensil
  • 10 kertas

4. Tentukan Harga Pokok Barang yang Keluar

Setelah menentukan barang yang keluar, selanjutnya adalah menentukan harga pokok barang yang keluar. Harga pokok barang yang keluar adalah:

  • Buku: Rp. 10.000,-
  • Pensil: Rp. 5.000,-
  • Kertas: Rp. 7.500,-

5. Hitung Persediaan Akhir

Setelah menentukan barang yang masuk dan keluar dalam periode, serta harga pokok barang yang masuk dan keluar, selanjutnya adalah menghitung persediaan akhir. Berdasarkan contoh soal di atas, persediaan akhir untuk masing-masing barang adalah:

  • Buku: 100 + 50 – 20 = 130
  • Pensil: 200 + 100 – 50 = 250
  • Kertas: 50 + 30 – 10 = 70

Dari hasil tersebut, persediaan akhir untuk masing-masing barang adalah:

  • Buku: 130
  • Pensil: 250
  • Kertas: 70

FAQ

1. Apa itu metode FIFO periodik?

Metode FIFO periodik merupakan suatu metode penghitungan persediaan yang memperhitungkan barang pertama yang masuk (first in, first out) dan dilakukan secara periodik atau dalam jangka waktu tertentu.

2. Bagaimana cara menghitung persediaan akhir dengan metode FIFO periodik?

Untuk menghitung persediaan akhir dengan metode FIFO periodik, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Tentukan barang yang masuk dalam periode
  • Tentukan harga pokok barang yang masuk
  • Tentukan barang yang keluar dalam periode
  • Tentukan harga pokok barang yang keluar
  • Hitung persediaan akhir dengan menggunakan rumus FIFO periodik

3. Kapan penghitungan persediaan akhir dilakukan dalam metode FIFO periodik?

Penghitungan persediaan akhir dalam metode FIFO periodik dilakukan setelah periode tertentu, misalnya setiap bulan atau setiap kuartal.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang cara menghitung persediaan akhir dengan metode FIFO periodik. Metode ini sangat berguna dalam menghitung persediaan akhir dan keuntungan pada perusahaan. Untuk menghitung persediaan akhir dengan metode FIFO periodik, kamu bisa mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan membantu kamu dalam menghitung persediaan akhir pada perusahaan. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Persediaan Akhir dengan Metode FIFO Periodik