Cara Menghitung Overhead: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt
Cara Menghitung Overhead: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung Overhead: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Hello Sobat TeknoBgt! Overhead merupakan salah satu faktor penting dalam penghitungan biaya suatu proyek atau bisnis. Namun, menghitung overhead tidaklah mudah dan memerlukan pemahaman yang baik tentang konsep dan metodologi yang digunakan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung overhead dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Pengertian Overhead

Sebelum kita membahas cara menghitung overhead, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu overhead. Overhead bisa diartikan sebagai biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendukung aktivitas operasional suatu bisnis atau proyek. Biaya overhead tidak langsung berkaitan dengan produksi barang atau jasa yang dihasilkan. Contoh biaya overhead antara lain sewa gedung, gaji pegawai administrasi, listrik, air, dan lain sebagainya.

Dalam penghitungan biaya, overhead harus diperhitungkan agar biaya yang dikeluarkan dapat mencakup seluruh biaya yang terkait dengan produksi barang atau jasa.

Jenis-jenis Overhead

Berdasarkan jenisnya, overhead dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

Jenis OverheadContoh
Overhead TetapSewa gedung, gaji pegawai tetap
Overhead VariabelListrik, air, bahan habis pakai

Overhead tetap adalah biaya overhead yang jumlahnya tetap tidak berubah, meskipun output produksi meningkat atau menurun. Sedangkan overhead variabel adalah biaya overhead yang berubah secara proporsional dengan volume produksi. Semakin banyak output produksi, semakin besar pula biaya overhead variabel yang harus dikeluarkan.

Nah, sudah paham mengenai pengertian dan jenis-jenis overhead? Selanjutnya, kita akan membahas cara menghitung overhead dengan lebih detail.

Cara Menghitung Overhead

1. Tentukan Biaya Overhead

Langkah pertama dalam menghitung overhead adalah menentukan biaya overhead yang harus dikeluarkan. Biaya overhead meliputi biaya listrik, air, gaji pegawai administrasi, sewa gedung, dan lain sebagainya.

2. Tentukan Volume Produksi

Langkah berikutnya adalah menentukan volume produksi. Volume produksi adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan dalam periode tertentu. Volume produksi dibutuhkan untuk menghitung overhead variabel.

3. Hitung Overhead Tetap

Overhead tetap bisa dihitung dengan mudah. Caranya adalah dengan menjumlahkan seluruh biaya overhead yang harus dikeluarkan dalam periode tertentu. Misalnya, total biaya overhead tetap dalam satu bulan adalah Rp10.000.000.

4. Hitung Overhead Variabel

Untuk menghitung overhead variabel, kita harus mengetahui biaya overhead variabel per unit. Caranya adalah dengan membagi biaya overhead variabel dengan jumlah unit produksi. Misalnya, biaya overhead variabel dalam satu bulan adalah Rp5.000.000 dan jumlah unit produksi dalam satu bulan adalah 50.000 unit. Maka, biaya overhead variabel per unit adalah Rp100 per unit.

5. Total Biaya Overhead

Setelah menghitung overhead tetap dan overhead variabel, kita bisa menghitung total biaya overhead dengan menggunakan rumus berikut:

Total Biaya Overhead = Overhead Tetap + (Overhead Variabel Per Unit x Jumlah Unit Produksi)

Misalnya, total biaya overhead tetap adalah Rp10.000.000 dan biaya overhead variabel per unit adalah Rp100 per unit. Jika jumlah unit produksi adalah 50.000 unit, maka total biaya overhead adalah:

Total Biaya Overhead = Rp10.000.000 + (Rp100 x 50.000) = Rp15.000.000

6. Hitung Persentase Overhead

Setelah mengetahui total biaya overhead, kita bisa menghitung persentase overhead untuk setiap produk atau jasa yang dihasilkan. Caranya adalah dengan menggunakan rumus berikut:

Persentase Overhead = (Total Biaya Overhead / Total Biaya Produksi) x 100%

Misalnya, total biaya overhead adalah Rp15.000.000 dan total biaya produksi dalam satu bulan adalah Rp200.000.000. Maka, persentase overhead adalah:

Persentase Overhead = (Rp15.000.000 / Rp200.000.000) x 100% = 7,5%

FAQ

1. Apa itu overhead?

Overhead adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendukung aktivitas operasional suatu bisnis atau proyek.

2. Apa saja jenis-jenis overhead?

Jenis-jenis overhead dibagi menjadi overhead tetap dan overhead variabel.

3. Bagaimana cara menghitung overhead?

Langkah-langkah dalam menghitung overhead adalah menentukan biaya overhead, menentukan volume produksi, menghitung overhead tetap, menghitung overhead variabel, menghitung total biaya overhead, dan menghitung persentase overhead.

4. Mengapa perlu menghitung overhead?

Menghitung overhead diperlukan untuk memperhitungkan biaya secara menyeluruh dalam suatu proyek atau bisnis.

5. Apa saja contoh biaya overhead?

Contoh biaya overhead antara lain sewa gedung, gaji pegawai administrasi, listrik, air, dan lain sebagainya.

Penutup

Itulah cara menghitung overhead yang mudah dan sederhana. Dengan memperhitungkan overhead dengan baik, kita bisa menghitung biaya secara akurat dan memastikan bahwa semua biaya tercakup dalam penghitungan biaya produk atau jasa yang dihasilkan. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Overhead: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt