Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan dengan Metode Garis Lurus
Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan dengan Metode Garis Lurus

Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan dengan Metode Garis Lurus

Halo Sobat TeknoBgt! Penyusutan adalah salah satu elemen penting dalam akuntansi. Ini adalah pengurangan nilai aset selama waktu tertentu. Akumulasi penyusutan mengacu pada jumlah total penyusutan yang terakumulasi selama hidup aset. Metode garis lurus adalah salah satu dari beberapa metode yang digunakan untuk menghitung penyusutan. Dalam artikel ini, kami akan membahas cara menghitung akumulasi penyusutan dengan metode garis lurus.

Apa itu Metode Garis Lurus?

Metode garis lurus adalah metode yang paling umum digunakan untuk menghitung penyusutan. Dalam metode ini, biaya aset dikurangi dengan nilai residual, dan sisa nilai dibagi dengan umur ekonomis aset. Dalam setiap tahun, jumlah penyusutan adalah sama.

Contohnya, jika sebuah mesin memiliki biaya sebesar Rp 100.000.000 dengan nilai residual sebesar Rp 10.000.000 dan masa pakai selama 10 tahun, maka penyusutan per tahun adalah sebesar (Rp 100.000.000 – Rp 10.000.000) / 10 = Rp 9.000.000.

Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan dengan Metode Garis Lurus

Langkah 1: Tentukan Biaya dan Nilai Residual

Langkah pertama dalam menghitung akumulasi penyusutan dengan metode garis lurus adalah menentukan biaya aset dan nilai residual. Biaya aset adalah harga pembelian aset, sedangkan nilai residual adalah nilai aset ketika masa pakainya berakhir.

Misalnya, jika sebuah kendaraan dibeli seharga Rp 200.000.000 dan nilai residualnya diharapkan sebesar Rp 20.000.000 ketika masa pakainya berakhir, maka biaya asetnya adalah Rp 200.000.000 dan nilai residualnya adalah Rp 20.000.000.

Langkah 2: Tentukan Masa Pakai Aset

Langkah kedua adalah menentukan masa pakai aset. Masa pakai adalah periode waktu di mana aset dapat digunakan sebelum nilai aset ini menjadi nol. Masa pakai harus ditentukan dengan hati-hati karena ini mempengaruhi tingkat penyusutan per tahun.

Jika masa pakai kendaraan adalah 5 tahun, nilai penyusutan per tahun adalah (Rp 200.000.000 – Rp 20.000.000) / 5 = Rp 36.000.000. Jika masa pakai mesin adalah 10 tahun, nilai penyusutannya per tahun adalah (Rp 100.000.000 – Rp 10.000.000) / 10 = Rp 9.000.000.

Langkah 3: Hitung Penyusutan Tahunan

Setelah menentukan biaya aset, nilai residual, dan masa pakai, langkah selanjutnya adalah menghitung penyusutan tahunan. Ini didasarkan pada metode garis lurus, di mana jumlah penyusutan per tahun sama.

Misalnya, jika sebuah kendaraan dengan biaya Rp 200.000.000 dan nilai residual Rp 20.000.000 memiliki masa pakai 5 tahun, maka penyusutan tahunan adalah Rp 36.000.000. Jika mesin dengan biaya Rp 100.000.000 dan nilai residual Rp 10.000.000 memiliki masa pakai 10 tahun, maka penyusutan tahunannya adalah Rp 9.000.000.

Langkah 4: Hitung Akumulasi Penyusutan

Langkah terakhir adalah menghitung akumulasi penyusutan. Ini adalah jumlah total penyusutan yang terakumulasi selama masa pakai aset.

Misalnya, jika sebuah kendaraan dengan biaya Rp 200.000.000 dan nilai residual Rp 20.000.000 memiliki masa pakai 5 tahun, maka akumulasi penyusutan pada tahun ke-3 adalah 3 x Rp 36.000.000 = Rp 108.000.000.

FAQ

PertanyaanJawaban
Apa itu metode garis lurus?Metode garis lurus adalah metode yang paling umum digunakan untuk menghitung penyusutan. Dalam metode ini, biaya aset dikurangi dengan nilai residual, dan sisa nilai dibagi dengan umur ekonomis aset. Dalam setiap tahun, jumlah penyusutan adalah sama.
Bagaimana cara menghitung akumulasi penyusutan dengan metode garis lurus?Langkah pertama adalah menentukan biaya dan nilai residual. Langkah kedua adalah menentukan masa pakai. Langkah ketiga adalah menghitung penyusutan tahunan. Langkah terakhir adalah menghitung akumulasi penyusutan dengan mengalikan penyusutan tahunan dengan jumlah tahun yang telah berlalu.
Apa itu nilai residual?Nilai residual adalah nilai aset pada akhir masa pakainya.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kami membahas cara menghitung akumulasi penyusutan dengan metode garis lurus. Metode ini adalah metode yang paling umum digunakan untuk menghitung penyusutan. Langkah-langkahnya adalah menentukan biaya dan nilai residual, menentukan masa pakai, menghitung penyusutan tahunan, dan menghitung akumulasi penyusutan. Dengan memahami metode garis lurus, Sobat TeknoBgt dapat menghitung penyusutan aset dengan mudah dan benar.

Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan dengan Metode Garis Lurus