TEKNOBGT
Cara Menghitung Account Receivable – Sobat TeknoBgt
Cara Menghitung Account Receivable – Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung Account Receivable – Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt! Bagi kamu yang bekerja di bidang akuntansi, pasti sudah tak asing lagi dengan istilah account receivable. Account receivable sendiri merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan, karena ia berkaitan dengan penerimaan kas. Nah, kali ini kita akan membahas cara menghitung account receivable secara lengkap. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Pengertian Account Receivable

Sebelum membahas tentang cara menghitung account receivable, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu account receivable. Account receivable merupakan hak perusahaan yang masih harus diterima dari pelanggan atau pihak ketiga lainnya. Jadi, apabila perusahaan masih memiliki tagihan yang belum dibayar oleh pelanggannya, maka hal tersebut akan masuk ke dalam kategori account receivable.

Account receviable ini terdiri dari berbagai jenis tagihan, seperti tagihan penjualan, piutang wesel, dan lain-lain. Biasanya, account receivable akan dicatat di dalam buku besar perusahaan, agar dapat mengetahui jumlah tagihan yang masih harus diterima.

Cara Menghitung Account Receivable

1. Hitung Total Penjualan

Langkah pertama dalam menghitung account receivable adalah dengan mengetahui total penjualan. Total penjualan ini bisa didapatkan dari total penjualan dalam satu periode tertentu. Misalnya, untuk satu bulan atau satu tahun. Apabila perusahaan memiliki banyak produk, maka kamu bisa memisahkan total penjualan untuk masing-masing produk.

2. Hitung Persentase Piutang

Selanjutnya, kamu harus menentukan persentase piutang dari total penjualan tersebut. Persentase piutang ini bisa bervariasi tergantung dari kebijakan perusahaan. Namun, umumnya persentase piutang berkisar antara 10-30% dari total penjualan.

3. Hitung Jumlah Account Receivable

Setelah mengetahui persentase piutang, kamu bisa menghitung jumlah account receivable. Caranya, kalikan total penjualan dengan persentase piutang yang sudah ditentukan. Contohnya, total penjualan sebesar 100 juta dengan persentase piutang 20%, maka jumlah account receivable adalah 20 juta.

4. Kurangi Tagihan yang Sudah Dibayar

Nah, langkah terakhir dalam menghitung account receivable adalah dengan mengurangi tagihan yang sudah dibayar oleh pelanggan. Hal ini dilakukan agar kamu bisa mengetahui tagihan yang masih harus diterima oleh perusahaan.

Contoh Perhitungan Account Receivable

Agar lebih mudah dipahami, berikut ini adalah contoh perhitungan account receivable:

Total PenjualanRp 100.000.000
Persentase Piutang20%
Jumlah Account ReceivableRp 20.000.000
Tagihan yang Sudah DibayarRp 15.000.000
Account Receivable BersihRp 5.000.000

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa account receivable bersih perusahaan adalah sebesar Rp 5.000.000.

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan account receivable?

Account receivable merupakan hak perusahaan yang masih harus diterima dari pelanggan atau pihak ketiga lainnya.

2. Apa yang harus dilakukan jika tagihan pelanggan tidak dibayar?

Apabila tagihan pelanggan tidak dibayar, maka perusahaan harus mengirimkan surat tagihan ulang atau melakukan tindakan hukum jika diperlukan.

3. Apakah ada persentase piutang yang disarankan untuk diikuti?

Tidak ada persentase piutang yang wajib diikuti, karena hal ini tergantung dari kebijakan perusahaan. Namun, umumnya persentase piutang berkisar antara 10-30% dari total penjualan.

4. Apa yang dimaksud dengan account receivable bersih?

Account receivable bersih merupakan jumlah tagihan yang masih harus diterima oleh perusahaan setelah dikurangi dengan tagihan yang sudah dibayar oleh pelanggan.

Kesimpulan

Dari artikel ini, kita telah membahas mengenai cara menghitung account receivable secara lengkap. Langkah-langkah untuk menghitung account receivable meliputi menghitung total penjualan, menentukan persentase piutang, menghitung jumlah account receivable, dan mengurangi tagihan yang sudah dibayar. Dengan mengetahui cara menghitung account receivable, perusahaan dapat lebih mudah untuk mengontrol penerimaan kas dan menghindari terjadinya kerugian akibat tagihan yang tidak tertagih.

Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Account Receivable – Sobat TeknoBgt