Sobat TeknoBgt, Kenali Cara Menghitung Abnormal Return dengan SPSS
Sobat TeknoBgt, Kenali Cara Menghitung Abnormal Return dengan SPSS

Sobat TeknoBgt, Kenali Cara Menghitung Abnormal Return dengan SPSS

Cara Menghitung Abnormal Return dengan SPSS

Halo Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung abnormal return dengan SPSS. Abnormal return adalah perbedaan antara return yang diharapkan dan return yang sebenarnya terjadi pada suatu saham atau portofolio saham. Dengan menggunakan SPSS, kita dapat menghitung abnormal return dengan lebih mudah dan akurat.

Apa Itu Abnormal Return?

Abnormal return adalah perbedaan antara return yang diharapkan dan return yang sebenarnya terjadi pada suatu saham atau portofolio saham. Return yang diharapkan dapat dihitung dengan menggunakan model prediksi return, seperti CAPM atau model market, sedangkan return yang sebenarnya terjadi dapat dihitung dengan menghitung return faktual dari portofolio saham.

Abnormal return sering digunakan dalam analisis pasar modal untuk mengetahui apakah suatu saham atau portofolio saham memiliki kinerja yang baik atau buruk. Jika abnormal return positif, maka saham atau portofolio saham tersebut memiliki kinerja yang baik, sedangkan jika abnormal return negatif, maka saham atau portofolio saham tersebut memiliki kinerja yang buruk.

Untuk menghitung abnormal return, kita dapat menggunakan SPSS sebagai alat bantu analisisnya. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Langkah-langkah Menghitung Abnormal Return dengan SPSS

Langkah 1: Siapkan Data

Pertama-tama, siapkan data saham atau portofolio saham yang ingin dianalisis. Data yang dibutuhkan antara lain harga saham, tanggal transaksi, serta data pasar yang relevan, seperti indeks pasar, tingkat suku bunga, dan nilai tukar mata uang.

Data dapat disimpan dalam format Excel atau CSV untuk kemudian diimpor ke SPSS. Pastikan data telah lengkap dan tidak ada data yang hilang atau salah.

Langkah 2: Hitung Return Faktual

Selanjutnya, hitunglah return faktual dari saham atau portofolio saham yang ingin dianalisis. Return faktual dapat dihitung dengan rumus sederhana:

KolomFormula
Return(Harga Akhir – Harga Awal) / Harga Awal

Jika ingin menghitung return portofolio, maka hitunglah rata-rata return dari semua saham dalam portofolio.

Langkah 3: Hitung Return yang Diharapkan

Setelah itu, hitunglah return yang diharapkan menggunakan model prediksi return, seperti CAPM atau model market. Model-model ini memperhitungkan faktor-faktor pasar yang berpengaruh terhadap return saham, seperti risiko sistematis dan risiko pasar.

Untuk menghitung return yang diharapkan, kita perlu menentukan koefisien beta dan tingkat pengembalian pasar. Koefisien beta adalah ukuran sensitivitas suatu saham terhadap perubahan tingkat pengembalian pasar, sedangkan tingkat pengembalian pasar dapat dihitung menggunakan indeks pasar yang relevan.

Langkah 4: Hitung Abnormal Return

Terakhir, hitunglah abnormal return dengan mengurangi return yang diharapkan dari return faktual:

KolomFormula
Abnormal ReturnReturn Faktual – Return yang Diharapkan

Jika abnormal return positif, maka saham atau portofolio saham memiliki kinerja yang baik, sedangkan jika abnormal return negatif, maka saham atau portofolio saham memiliki kinerja yang buruk.

FAQ

1. Apa itu abnormal return?

Abnormal return adalah perbedaan antara return yang diharapkan dan return yang sebenarnya terjadi pada suatu saham atau portofolio saham.

2. Bagaimana cara menghitung abnormal return?

Abnormal return dapat dihitung dengan mengurangi return yang diharapkan dari return faktual.

3. Mengapa abnormal return penting dalam analisis pasar modal?

Abnormal return dapat digunakan untuk mengetahui kinerja saham atau portofolio saham. Jika abnormal return positif, maka saham atau portofolio saham memiliki kinerja yang baik, sedangkan jika abnormal return negatif, maka saham atau portofolio saham memiliki kinerja yang buruk.

Kesimpulan

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Sobat TeknoBgt dapat menghitung abnormal return dengan menggunakan SPSS. Abnormal return adalah perbedaan antara return yang diharapkan dan return yang sebenarnya terjadi pada suatu saham atau portofolio saham, dan dapat digunakan untuk mengetahui kinerja saham atau portofolio saham.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya

Sobat TeknoBgt, Kenali Cara Menghitung Abnormal Return dengan SPSS