TEKNOBGT
Cara Menghitung Abnormal Return untuk Analisis Saham
Cara Menghitung Abnormal Return untuk Analisis Saham

Cara Menghitung Abnormal Return untuk Analisis Saham

Hello Sobat TeknoBgt! Bagi kamu yang sering berinvestasi di pasar saham, pasti tidak asing dengan istilah abnormal return. Abnormal return atau return tidak normal adalah selisih antara return yang dihasilkan oleh suatu saham dengan return yang diharapkan oleh pasar. Pada artikel kali ini, kita akan membahas cara menghitung abnormal return untuk analisis saham. Simak ulasannya!

Pengertian Abnormal Return

Abnormal return atau return tidak normal merupakan salah satu konsep penting dalam dunia investasi saham. Istilah ini mengacu pada selisih antara return aktual suatu saham dengan return yang diharapkan oleh pasar. Return yang diharapkan oleh pasar merupakan return yang dihasilkan oleh pasar secara keseluruhan.

Sebagai contoh, jika pasar saham mengalami kenaikan sebesar 10%, maka return yang diharapkan oleh pasar juga sebesar 10%. Jika return yang dihasilkan oleh suatu saham melebihi 10%, maka saham tersebut menghasilkan abnormal return.

Pada dasarnya, abnormal return dapat dilihat sebagai keuntungan atau kerugian yang dihasilkan oleh suatu saham di luar kondisi pasar yang ada. Hal ini dapat menjadi indikasi penting untuk analisis saham dan pembuatan keputusan investasi.

Rumus Abnormal Return

Untuk menghitung abnormal return, kamu dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus Abnormal Return
Ar= (Ra – Rb) – (E(Ra) – E(Rb))

Keterangan:

  • Ar = Abnormal Return
  • Ra = Return aktual suatu saham
  • Rb = Return pasar pada waktu yang sama
  • E(Ra) = Return yang diharapkan dari saham tersebut
  • E(Rb) = Return yang diharapkan dari pasar secara keseluruhan

Dalam rumus ini, kamu perlu menghitung return aktual saham dan return pasar pada waktu yang sama. Selain itu, kamu juga perlu menentukan return yang diharapkan dari saham tersebut dan return yang diharapkan dari pasar secara keseluruhan. Setelah itu, kamu dapat menghitung selisih antara return aktual saham dan return pasar serta selisih antara return yang diharapkan dari saham tersebut dan return yang diharapkan dari pasar secara keseluruhan. Selisih-selisih ini kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan abnormal return.

Contoh Perhitungan Abnormal Return

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang cara menghitung abnormal return, berikut contoh perhitungannya:

Periode waktu: 1 Januari 2021 – 31 Desember 2021

Return saham XYZ pada periode waktu tersebut: 15%

Return pasar pada periode waktu tersebut: 10%

Return yang diharapkan dari saham XYZ pada periode waktu tersebut: 12%

Return yang diharapkan dari pasar pada periode waktu tersebut: 10%

Langkah 1: Hitung selisih antara return saham XYZ dan return pasar

15% – 10% = 5%

Langkah 2: Hitung selisih antara return yang diharapkan dari saham XYZ dan return yang diharapkan dari pasar

12% – 10% = 2%

Langkah 3: Jumlahkan selisih-selisih yang dihitung pada langkah 1 dan 2

5% – 2% = 3%

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa saham XYZ menghasilkan abnormal return sebesar 3% pada periode waktu 1 Januari 2021 – 31 Desember 2021.

Keuntungan Menghitung Abnormal Return

Ada beberapa keuntungan yang dapat kamu peroleh dari menghitung abnormal return, di antaranya:

  • Mengetahui apakah suatu saham menghasilkan return yang melebihi return pasar secara keseluruhan
  • Mengetahui apakah suatu saham memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada pasar secara keseluruhan
  • Menjadi indikasi penting dalam analisis saham dan pembuatan keputusan investasi
  • Dapat membantu kamu untuk memilih saham-saham yang memiliki potensi untuk menghasilkan abnormal return yang tinggi

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa itu abnormal return?

Abnormal return atau return tidak normal adalah selisih antara return yang dihasilkan oleh suatu saham dengan return yang diharapkan oleh pasar.

2. Bagaimana cara menghitung abnormal return?

Untuk menghitung abnormal return, kamu dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus Abnormal Return
Ar= (Ra – Rb) – (E(Ra) – E(Rb))

Keterangan:

  • Ar = Abnormal Return
  • Ra = Return aktual suatu saham
  • Rb = Return pasar pada waktu yang sama
  • E(Ra) = Return yang diharapkan dari saham tersebut
  • E(Rb) = Return yang diharapkan dari pasar secara keseluruhan

3. Apa keuntungan dari menghitung abnormal return?

Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari menghitung abnormal return, di antaranya:

  • Mengetahui apakah suatu saham menghasilkan return yang melebihi return pasar secara keseluruhan
  • Mengetahui apakah suatu saham memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada pasar secara keseluruhan
  • Menjadi indikasi penting dalam analisis saham dan pembuatan keputusan investasi
  • Dapat membantu kamu untuk memilih saham-saham yang memiliki potensi untuk menghasilkan abnormal return yang tinggi

Kesimpulan

Nah, itu dia penjelasan mengenai cara menghitung abnormal return untuk analisis saham. Dengan menghitung abnormal return, kamu bisa mendapatkan informasi penting mengenai potensi keuntungan yang bisa dihasilkan oleh suatu saham. Jangan lupa selalu melakukan analisis terhadap saham yang ingin kamu beli dan jangan hanya terpaku pada abnormal return saja. Semoga informasi ini bermanfaat dan sukses dalam berinvestasi saham!

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Abnormal Return untuk Analisis Saham